Indonesia akan segera memiliki satu kapal perang canggih berpeluru kendali "Trimaran" yang merupakan produksi dalam negeri. Kapal perang yang terbuat dari serat karbon ini tercatat 20 kali lebih kuat dari baja. Kapal ini juga dilengkapi rudal Trimaran dengan daya jelajah 120 kilometer.
“Kapal ini terbuat dari serat karbon, dengan kecepatan 35 knot dan dipersenjatai peluru kendali yang memiliki jarak tembak 120 kilometer,” ungkap Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin usai meninjau industri kapal dalam negeri PT Lundin Industry Invest di Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (21/12).
Syafrie mengatakan, dalam 5 bulan mendatang kapal perang canggih yang merupakan prototipe itu langsung bisa dioperasionalkan memperkuat jajaran armada tempur TNI Angkatan Laut.
“TNI Angkatan Laut memesan empat unit kapal, dan dalam lima bulan mendatang sudah jadi satu kapal perang 'Trimaran', sedangkan tiga unit lainnya akan segera dibangun secara bertahap hingga 2014," terang Sjafrie.
Pembuatan 1 unit kapal Trimaran menghabiskan dana sekitar Rp114 miliar yang diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2011. “Jika proyek pengadaan ini berhasil maka ini merupakan sejarah bagi Indonesia, karena telah berhasil membuat kapal perang dengan komposit serat karbon, dan ini akan dipatenkan dan diekspor ke luar negeri," papar Sjafrie.
Sementara itu, Direktur PT Lundin Industry Invest, John Lundin mengatakan, pihaknya telah melakukan ujicoba terhadap kapal dengan panjang sekitar 62,52 meter tersebut. “Ini merupakan kapal pertama yang dibuat dari serat karbon. Amerika pernah membuat kapal sejenis dengan panjang 120 meter namun dari bahan alumunium atau baja.”
John menambahkan, komposit serat karbon juga telah digunakan untuk pembuatan pesawat airbus Boeing-777 dan mobil Formula 1. Ketahanannya 20 kali lebih kuat dibandingkan baja.
Kapal cepat berpeluru kendali itu memiliki panjang keseluruhan 62,53 meter, panjang water line 50,77 meter, water draft 1,17 meter dengan bobot mati 53,1 Gross Ton. Kecepatan maksimum 35 knot, kecepatan jelajah 16 knot, dengan mesin utama 4X marine engines MAN nominal 1.800 PK. (pol/ts)
“Kapal ini terbuat dari serat karbon, dengan kecepatan 35 knot dan dipersenjatai peluru kendali yang memiliki jarak tembak 120 kilometer,” ungkap Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin usai meninjau industri kapal dalam negeri PT Lundin Industry Invest di Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (21/12).
Syafrie mengatakan, dalam 5 bulan mendatang kapal perang canggih yang merupakan prototipe itu langsung bisa dioperasionalkan memperkuat jajaran armada tempur TNI Angkatan Laut.
“TNI Angkatan Laut memesan empat unit kapal, dan dalam lima bulan mendatang sudah jadi satu kapal perang 'Trimaran', sedangkan tiga unit lainnya akan segera dibangun secara bertahap hingga 2014," terang Sjafrie.
Pembuatan 1 unit kapal Trimaran menghabiskan dana sekitar Rp114 miliar yang diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2011. “Jika proyek pengadaan ini berhasil maka ini merupakan sejarah bagi Indonesia, karena telah berhasil membuat kapal perang dengan komposit serat karbon, dan ini akan dipatenkan dan diekspor ke luar negeri," papar Sjafrie.
Sementara itu, Direktur PT Lundin Industry Invest, John Lundin mengatakan, pihaknya telah melakukan ujicoba terhadap kapal dengan panjang sekitar 62,52 meter tersebut. “Ini merupakan kapal pertama yang dibuat dari serat karbon. Amerika pernah membuat kapal sejenis dengan panjang 120 meter namun dari bahan alumunium atau baja.”
John menambahkan, komposit serat karbon juga telah digunakan untuk pembuatan pesawat airbus Boeing-777 dan mobil Formula 1. Ketahanannya 20 kali lebih kuat dibandingkan baja.
Kapal cepat berpeluru kendali itu memiliki panjang keseluruhan 62,53 meter, panjang water line 50,77 meter, water draft 1,17 meter dengan bobot mati 53,1 Gross Ton. Kecepatan maksimum 35 knot, kecepatan jelajah 16 knot, dengan mesin utama 4X marine engines MAN nominal 1.800 PK. (pol/ts)
No comments:
Post a Comment