Military Technology News Network

SMX26 KAPAL SELAM TERBARU FRANCIS, KECIL TAPI NYALINYA GEDE

Foto Kapal Selam SMX26 Tampak Depan pada Pameran tahun 2012 di Galangan Kapal Angkatan Laut Prancis.
Pada akhir 2012 baru-baru ini Galangan Kapal Angkatan Laut Prancis (DCSN) memamerkan sebuah prototype kapal selam baru yang dirancang untuk beroperasi di perairan dangkal yang diberinama SMX26.

Berbeda dari konsep biasanya kapal selam ini tergolong kecil hanya memiliki total panjang 48.8 meter dengan berat 900 ton, dirancang untuk beroperasi di kedalaman kurang dari 12 meter mendekati zona pesisir bahkan perairan air tawar, konsep baru semacam ini adalah terobosan baru yang dimana kapal selam konvensional tidak mampu beroprasi di kedalam minimal dari 15 meter karena terhalang bobot besarnya.

 

Foto Kapal Selam SMX26 Tampak Belakang pada Pameran tahun 2012 di Galangan Kapal Angkatan Laut Prancis.
Berbicara masalah tenaga penggerak kapal selam SMX26 menggunakan tenaga penggerak diesel elektrik berdaya tahan 5 hari untuk satu kali pengisian tenaga didukung dengan sistem  air-independent propulsion," yang mana akan meningkatkan kecepatan kapal selam untuk menyelam , lebih silent (tenang). Penggunaan tenaga diesel elektrik semacam ini lebih mematikan daripada kapal selam nuklir karena sulitnya dideteksi sonar. 



Foto SMX 26 dengan empat pendorong azimut Steerable + penampakan Roda kapal selam pada gambar paling bawah
kapal selam ini memiliki empat pendorong azimut steerable yang mampu memberikan manuver ekstrim dan kesetabilan walaupun digeber dengan kecepatan penuh 15knot. keunikan lain dari kapal selam ini adalah memiliki sistem roda pendaratan seperti layaknya pesawat terbang fungsinya pun sama hanya saja roda pada kapal selam ini di gunakan untuk mendaratkan kapal selam secara cepat pada seluruh permukaan dasar laut dalam menunjang fungsi pengintaian ataupun penyusupan pasukan inviltran

SMX 26 dilengkapi dengan array sensor dalam memonitor pergerakan aktivitas baik dibawah ataupun diatas gelombang, bahkan system asupan udara, priskop, transkomunikasi, Pengisian charger tenaga dan sistem senjata dibuat unik menggunakan metode (Elevated Mast Mounted Remote System) sistem demikian membuat kapal selam tidak harus kepermukaan untuk melakukan semua aktivitasnya yang rawan di deteksi musuh , cukup dengan meluncurkan pelampung (EMMRS) ke permukaan maka semuanya beres.

 

Sistem penembakan target menggunakan EMMRS
Pelampung (MMRS) ini terbagi menjadi dua untuk asupan udara dan tenaga disambungkan menggunakan selang khusus dan diapungkan diatas air, sedangkan untuk sistem senjata dan transkomunikasi dilakukan dengan menggunakan remote kontrol seperti kendaraan air tak berawak (UUV) yang dipersenjatai dengan dua jenis senjata anti pesawat kaliber 20mm, rudal anti pesawat kemudian didukung dua jenis torpedo dengan kelas berat dan delapan torpedo ringan tapi berhulu ledak berat dikhususkan untuk kapal perang musuh, tak ketinggalan kapal selam ini dilengkapi dengan ranjau yang bisa ditebar kapan saja untuk menebar teror kapal musuh.

 
Sistem Subtics Ruang Kontrol Kendali Kapal Selam SMX26
Semua system persenjataan terintegrasi secara apik menggunakan system management tempur taktis yang biasa disebut SUBTICS (Submarine Tactical Combat Integrated System). Dengan segala kecanggihan yang ditawarkan oleh kapal selam SMX26 hanya diawaki oleh 21 orang kru dan enam diantaranya pasukan khusus (sebagai inviltran).

Penampakan Video

Share:

SU 34 FULLBACK BOMBER, BEBEK PEMBOM VARIAN SUKHOI

Foto SU34 Fullback Bomber.
Sejak berakhir perang dingin, Russia secara frontal mengembangkan armada tempurnya baik darat laut ataupun udara menggantikan armada tempur rezim soviet. salah satunya  adalah meremajakan seluruh armada pesawat tempur-pengebom Su-24 Fencer yang sudah tua dan sering jatuh dengan pesawat anyar yang diberinama nama SU-34 Fullback (NATO), sebenarnya memiliki nama resmi Platypus hewan semi akuatik mamalia yang mempuyai bentuk paruhnya menyerupai bebek.

Pesawat tempur-bomber ini adalah varian Sukhoi Su-27, yang dikembangkan oleh Uni Soviet (saat ini Rusia) pada tahun 1980 dengan kodename T-10V atau Su-27IBIstrebitel Bombardirovschik, "Tempur Pengebom"), Pesawat ini berhasil di ujicoba pada tanggal 13 April 1990 kemudian Rusia mulai memproduksi SU-34 dengan skala penuh pada 2008 di pabrik pesawat Novosibirsk, anak perusahaan Sukhoi Aircraft Holding.

Pesawat ini mempunyai kursi ganda dengan konfigurasi berdampingan (side by side) dan di proyeksikan sebagai pesawat jet tempur pembom, daya jelajah pesawat ini tanpa re-fuelling mencapai 4.000 km dan dengan 3 kali re-fuelling mampu menjelajah hingga 14.000 km, sangat cocok untuk pesawat tempur maupun patroli maritim yang membutuhkan daya jelajah yang cukup luas. Pesawat SU 34 Fullback mampu menyerang sasaran dalam berbagai keadaan cuaca, siang atau malam dengan daya serangan presisi tinggi untuk memangsa semua target yang dikehendaki ataupun melakukan tugas pengintaian. Wajar saja pesawat SU-34 disejajarkan dengan pesawat tempur generasi ke 4.


Foto SU34 Fullback Bomber melakukan air-refueling dan mengangkut sistem senjata

Keistimewaan SU-34 Fullback
Pesawat pembom ini mampu mengangkut persenjataan beragam untuk menunjang misi tempur darat, laut dan udara (optional) dengan beban maksimum pada saat take of  yakni 45.1 ton.  didukung dengan terintegrasinya secara digital untuk mengontrol persenjataan, radar (PAA, Sensor optik, mendukung sistem informasi dari satelite glonas russia, dan beberapa sensor sensitif lainnya) saking canggihnya pesawat ini, kemampuan mesin pun bisa dikontrol hanya lewat sistem digital.



Cockpit Pesawat Tempur SU34 Fullback side by side
Salah satu keunikan lainnya dari pesawat Su-34 Fullback/Platypus ini adalah pengutamaan kenyamanan bagi para penerbangnya seperti penggunaan pressurization dengan air conditioning system pada ruang kokpit dan juga terdapat ruangan untuk beristirahat di belakang kursi pilot. Selain itu juga terdapat kursi pemijat type K-36 bagi kedua pilotnya. Hal ini dikarenakan daya jelajahnya yang cukup jauh.

Karakteristik utama dari SU-32/34 fullback:
  • Dengan berat maksimum 45,1 ton pada saat take-off  terdiri dari 10 cantelan persenjataan dengan total berat persenjataan 8ton , dengan berat sebegitu sangar pesawat ini mampu menggotong berbagai bom dan senjata canggih termasuk rudal air-air, air-ground serta menggunakan senjata kaliber 30mm Gsh-301 dengan kemampuan 180 putaran
  • Didukung dengan mesin AL-31FM1 buatan Perusahaan Salyut yang menghasilkan daya dorong hingga 13,5 metrik ton atau setara 29.000 lbs, dengan kecepatan maksimum 1,8 mach.
  • Penggunaan sistem TERCOM (Terrain Contour Matching)  dalam mendukung sistem penerbangan baik low-level flight & relies. fungsi ini untuk mengeksekusi manuver sulit lainnya dan dukungan asupan udara untuk terbang pada low attitude kecepatan tinggi. 
  • Pada bagian kokpit pilot dan kopilot dilindungi oleh baja setebal 17mm serta 2 paralel kursi lontar K-36DM yang dapat diaktifkan pada setiap kecepatan & ketinggian.
  • Dilengkapi dengan radar Leninets B004 berkemampuan X-band serupa dengan AN/APQ-164 radar yang dipasang pada B-1B pembom Stealth milik Amerika. Mampu mendeteksi target bergerak melalui udara dengan jarak 90km. Serta penambahan varian untuk melakukan Jamming memakai L175V/KS418 yang diklaim mempunyai daya jamming yang tinggi tapi masih dalam proses pembuatan sampai sekarang.


Tabel Sistem penempatan rudal pada SU-34 Fullback Bomber (KLIK untuk memperbesar)
Misi tempur SU-34 adalah untuk memberikan dukungan pertempuran dan meningkatkan nordic pertempuran berupa pemboman yang presisi untuk daerah yang telah ditentukan. serta Mampu mengelak dan mampu memberikan perlawanan untuk pesawat tempur musuh yang dimana selama ini identik pesawat pembom adalah makanan pesawat jet tempur. 

Ciri-ciri umum
    Kru: Two
    Panjang: 23.34 m
    Lebar sayap: 14.7 m
    Tinggi: 6.09 m
    Berat isi: 39,000 kg
    Berat berguna: 8,000 kg
    Berat maksimum saat lepas landas: 45,100 kg
    Mesin: 2×turbofans Lyulka AL-35F, 137.2 kN with afterburner

Kinerja
    Laju maksimum:
        High altitude: Mach 1.8 (1,900 km/h, 1,180 mph)
        Low altitude: Mach 1.2 (1,400 km/h, 870 mph) at sea level
    Radius tempur: 1,100 km
    Jangkauan feri: 4,000 km
    Batas atas layanan: 15,000 m
    Beban sayap: 629 kg/m²
    Dorongan/berat: 0.68

Persenjataan
  • 1 × 30 mm Gryazev-Shipunov GSh-30-1 (9A-4071K) cannon, 150 rounds
  • Defensive weapons include the R-27 Alamo, R-73 Archer and R-77 Adder series, with the PESA providing the capability to track ten targets and concurrently engage four with BVR missile shots.
  • 10 × wing and fuselage stations for up to 8,000 kg (17,630 lb) of ordnance, including Kh-29L/T, Kh-25MT/ML, Kh-25MP, Kh-36, Kh-38, Kh-41, Kh-59M, Kh-58, Kh-31P, Kh-35 Ural, Kh-41, Kh-65S, Kh-SD, 2 Moskit, 3 × Jachont air-to-ground missiles, KAB-500L/KR or KAB-1500L guided bombs, unguided bombs, B-8 rocket pods with 20 × 80 mm S-8 rockets, B-13 rocket pods with 5 × 122 mm S-13 rockets, O-25 rocket pods with 1 × 340 mm S-25 rocket, fuel tanks, EW- and reconnaissance pods. |||0|||0

Share:

VISBY KORVET , KAPAL PERANG YANG MENGINSPIRASI PENGGUNAAN TEKNOLOGI STEALTH

Foto Visby tampak Samping
Visby adalah kapal perang siluman yang pertama dibangun untuk Angkatan Laut Swedia setelah Göteborg dan korvet kelas Stockholm. Korvet siluman kelas Visby yang dirancang bangun oleh galangan kapal Kockums AB di kota Malmo Swedia. Kockums merupakan perusahaan hasil merger antara Kockums Mekaniska Verkstad dan Karlskronavarvet shipyard (di kota Karlskrona) pada 1998.

Visby dirancang khusus beroperasi diperairan littoral (pesisir). Manuveribilitas dan stabilitas pada kecepatan tinggi dianggap sebagai penentu dan parameter paling krusial dalam pertempuran dilaut littoral.

Dalam pengujian kemampuan silumannya Visby terbukti sulit dilacak radar, selain penggunaan material penyerap sinyal radar pada keseluruhan badan kapal dan minimalisasi penggunaan tiang-tiang di geladaknya, membuat bayangan yang tertangkap radar tersamar hanya setara bayangan kapal penangkap ikan kecil.

Berkat kemampuannya ini Visby baru bisa terdeteksi radar dalam jarak 13 km di laut bergelombang dan 22 km di laut tenang, ini dilakukan tanpa perlu mengacak radar lawan (jamming). Apabila jamming diaktifkan kapal terdeteksi hanya pada jarak 8 km di laut bergelombang dan 11 km di laut tenang.

Konstruksi Badan kapal menggunakan konstruksi material berlapis (sandwich) yang terdiri dari lapisan inti PVC dengan serat karbon dan vinyl laminate. Material ini memberikan kekuatan dan tingkat kekerasan cukup tinggi, mempunyai berat minim, anti-shock yang baik, minim terdeteksi radar dan minim memantulkan sinyal gelombang magnetik.

Tenaga penggerak
Sistem penggerak Visby memakai kombinasi antara tenaga diesel dan turbin gas (CODAG), untuk melaju dikecepatan tinggi Visby dibekali empat mesin gas turbin berdaya dorong 4000 kw/ mesin, yang mampu melesatkan kapal hingga kecepatan diatas 35 knot. Ke-empat mesin turbin seri TF50 A ini dipasok oleh Honeywell Turbine, Amerika.

Sedangkan untuk kecepatan rendah Visby dilengkapi dengan dua mesin diesel type MTU 16V 2000 N90 yang menghasilkan tenaga hingga 1300 kw/ mesin, kedua jenis diatur oleh perangkat gearbox untuk mengendalikan semburan udara pada Kamewa ganda.

Selain itu terdapat pula tiga buah generator berdaya masing-masing 270 kw untuk mensuplai tenaga elektrik kapal.

Kemampuannya melaju dengan kecepatan tinggi dipermukaan air diimbangi dengan struktur desain kapal yang optimal membuat manuverabilitasnya lebih tinggi dibanding kapal-kapal cepat dikelasnya.

Untuk durasi waktu berlayar ekonomis, batas kecepatan maksimum yang bisa dicapai ada dikisaran 15 kt, sedangkan untuk pertempuran maksimum kecepatan yang mampu digenjot hingga 35 kt untuk durasi terbatas. Saat bermanuver dipelabuhan dengan pendalian terbatas, Visby dibantu oleh rudder dan bowthruster yang berfungsi menggerakkan posisi kapal kesamping kiri dan kanan

Perintah dan Kontrol
Untuk perangkat perang elektronik Visby dibekali radar pengintai taktis CS-3701 dari EDO Reconnaissance & Surveillance yang menyediakan fungsi electronic support measures (ESM) dan radar warning receiver (RWR).

Selain itu Visby Class juga telah dilengkapi dengan MASS (multi-ammuntion softkill) yakni pengumpan berupa munisi dari Rheinmetall Waffe Munition Jerman.

MASSA dapat meluncurkan sampai dengan 32 proyektil omni-spectral dalam waktu-sigkat untuk meng-counter rudal anti-kapal yang diluncurkan musuh. Sistem ini meliputi radar, inframerah, elektro-optik, laser dan ultraviolet wavebands.

Perangkat radar utama di Visby mengadopsi radar multi peran tiga-dimensi jenis Sea Giraffe AMB 3D C-band buatan Saab Microwave Systems. Radar teknologi terbaru ini mampu memberikan respon cepat ke system persenjataan berkat teknologi 3D Agile Multi-beam saat merespon target berjarak 20 km.

Radar Sea Giraffe-3D memberikan kemampuan lebih unggul dibandingkan radar 3-D lainnya, benyaknya jumlah objek di angkasa dapat terpantau di setiap sensor antenna Visby. Pola pencarian pun dapat dipilih di setiap level ketinggian dalam cakupan sudut dari 0° hingga lebih dari 70°.

Pengukuran sasaran dilakukan secara parallel saat menerima sinyal radar menggunakan amplitudo monopulse, alat ini menyediakan kemampuan untuk mengukur koordinat target mulai dari arah, ketinggian, kecepatan secara akurat.

Teknik menjangkau cakupan ketinggian juga dilakukan secara akurat dengan mengkompensasi data-data secara elektronik ke pengendali kapal untuk melakukan manuver yang sesuai. Dengan adanya teknologi ini Sea Giraffe AMB tidak memerlukan platform untuk menstabilkan posisi kapal secara mekanis.


Untuk mendeteksi target permukaan proses pengamatan radar dan optimalisasi data sasaran ditampilkan dalam layar beresolusi tinggi, proses ini terhubung dengan kendali senjata anti-kapal yang secara otomatis siap tembak jika sudah masuk jangkauannya.

Roket, mortir hingga amunisi senjata akan meloading otomatis jika mendeteksi objek diseputar kapal dan mampu menembak secara akurat sesuai kebutuhan senjata yang ada. Misalkan sasaran masuk dalam jangkauan tembak meriam, maka secara otomatis kanon akan terbuka dan melakukan penembakan, Hal ini memungkinkan kapal untuk melakukan manuver menghindar dan melawan menggunakan senjata pendukung atau mentransfer posisi penembakan sasaran ke unit lain.

Tersedia pula perangkat tambahan lainnya berupa alat pengidentifikasi musuh (IFF) dan ECCM (electronic counter countermeasures) capabilities include ultra-low antenna sidelobes and both frequency and code agility. The antenna has a rotation rate of 30rpm for surveillance and 60rpm for air defence.

ECCM (counter elektronik penanggulangan) dimana didalamnya terdapat sidelobes ultra-low antena berfrekuensi ganda. Antena berputar dengan kecepatan 30 rpm untuk mode pengintaian dan 60 rpm untuk mode pertahanan udara. Hal ini memberikan waktu reaksi lebih cepat dan tepat dalam mengaktifkan persenjataan untuk merespon ancaman. Interval dari saat target terdeteksi hingga gelaran senjata siap tembak hanya butuh waktu beberapa detik,

Ada pula radar I-band untuk mencari sasaran permukaan dan radar I / J-band sebagai pengendali tembakan




Senjata
Sistem senjata Visby menganut prinsip clean-deck platform dimana penempatan semua senjata berada didalam badan kapal bukan diatas geladak kapal seperti umumnya. Satu-satunya persenjataan yang terlihat diatas geladak adalah meriam utama jenis Bofors Mk.3 kaliber 57 berbentuk diamond-cut dibagian haluan kapal.

Perusahaan penghasil senjata asal Swedia ini merancang Bofors Mk.3 agar bisa di gunakan pada kapal yang sudah menganut teknologi siluman. Selain RCS (Radar Cros Section) kapal tetap minim dari tangkapan dan jangkauan radar musuh, ketika tak di gunakan laras bisa disembunyikan dalam kubah meriam (gun-house).

Selain itu ciri fisik meriam Bofors Mark III (Mk.3) adalah dihilangkannya jendela bidik operator pada bagian kubah sebelah kiri. Artinya pada generasi sistem penembakannya telah mengadopsi sistem penembakan otomatis sepenuhnya.

Jarak tembak pun terdongkrak 3 km lebih jauh dari generasi sebelumnya (Mk.2) berkat proyektil berlabel "3P All Target Amunition", sehingga meriam mampu menghantam target sejauh 17 km. Secara teknis meriam ini mampu melontarkan 220 proyektil per menit . sementara persediaan peluru siap tembak dipatok 120 butir proyektil.

Sementara untuk senjata pertahanan udara Visby mengakuisisi rudal Umkhonto dari "Kentron Division-Denel", yang berlokasi di Centurion Afrika Selatan. Rudal Ini mempunyai pemandu inframerah berdaya jangkau 12 km di ketinggian maksimum 10 km. Dengan penangkis serangan udara ini Visby mampu meluncurkan 8 buah rudal ke beberapa target berbeda hanya dalam sekali tembak. Rudal-rudal ditempatkan secara terpisah dalam dua tabung peluncur vertikal yang berisi 16 rudal dalam satu tabung.

Untuk persenjataan anti kapal permukaan Visby dilengkapi 8 buah rudal Saab Bofors Dynamics RBS 15 MK2/Mk3. Rudal ini dipandu radar aktif Ku-band dengan jarak tembak sejauh lebih dari 200 km. Rudal berkecepatan subsonik (mach 0,9) ini memiliki hulu ledak HET seberat 200kg.

Tabung peluncur rudal ditempatkan di bawah dek dengan melalui sistem mekanisme penembakkan khusus dengan tetap menjaga kemampuan siluman kapal. Bahkan kepulan asap yang disemburkan saat rudal diluncurkan langsung diurai ke dalam knalpot khusus dalam kanal terpisah, sehingga tidak meninggalkan jejak penembakkan.

Informasi detil Visby Class
Perangkat Anti Ranjau
Untuk perangkat perang anti ranjau (Mines Counter-Measures/MCM), Visby membawa 2 unit kendaraan tanpa awak bawah air bernama ROVs (remotely operated vehicles) untuk memburu dan menghancurkan ranjau. Kendaraan ini dibuat oleh Saab Bofors dengan fungsi utama sebagai pendeteksi lokasi ranjau dan sebagai penghancur ranjau baik yang ada di permukaan maupun bawah air.

Atlas Elektronik berperan besar dalam pengembangan teknologi kendaraan yang di berinama Seafox ini, karena kendaraan ini merupakan penyempurnaan dari kendaraan pemburu ranjau buatan Saab sebelumnya 'Double Eagle MKIII'.

Banyak perubahan dilakukan untuk meng-upgrade sistem elektronik terbaru berikut sistem sensornya. Double Eagle dan Seafox beroperasi sepenuhnya secara otonom didalam air, bisa dibilang ini adalah wahana nir awak pengintai objek bawah laut.




Spesifikasi Kunci
* Crew - 43
* Hull Desain - FRP Sandwich
* Panjang - 72m
* Panjang Antara Perpendiculars - 61.5m
* Lebar - 10.4m
* Draught - 2,4
* Displacement Ketika Penuh Dilengkapi - 600t
* Kecepatan - 35kt
Share:

ZUMWALT CLASS DDG-1000, KAPAL BERPELURU KENDALI ELEKTROMAGNETIK PERTAMA DI DUNIA


Foto Mockup Zumwalt Class / DDG-1000
Pada tahun 2014 Angkatan Laut Amerika Kembali  memamerkan kapal perang terbaru mereka yang diberi nama Zumwalt  bersandi DDG-1000.

Zumwalt (DDG-1000) inilah kapal perusak berpeluru kendali terbaru yang akan menjadi kapal perusak terbesar, tercanggih dan termahal yang pernah dioperasikan Angkatan Laut Amerika. Nama  Zumwalt diambil dari nama Laksamana Elmo Zumwalt, arsitek rancangan dari Angkatan laut Amerika, namun untuk mewujudkannya pihak angkatan laut amerika menggandeng perusahaan besar yang malang melintang di industri pertahanan amerika seperti  Bath Iron Works, anak perusahaan General Dynamics Corp, dan yang satunya lagi oleh Northrop Grumman Corp.

Di Desain dengan konsep lambung tumblehome yang dimana bentuknya mengerucut ke atas bak kapal selam nazi tempo dulu, dimana konsep seperti ini sangat cocok dalam memecah terjangan ombak saat melakukan manuver menghindar kecepatan tinggi serta memberikan efek stabilitas yang tinggi ketika di geber di laut.

 

Zumwalt Class

U-boat Nazi

Dibuat dengan serat khusus meggunakan material komposit yang dipercaya mampu mengelabuhi kemampuan radar lawan bahkan dipindai dengan deteksi sensor panas infra merah sekalipun. Mendukung daya gebernya kapal zumwalt di dukung oleh dua musin turbin gas MT30 36MW dari Rolls-Royce dan satu mesin pembantu kecil yang memproduksi total 78 megawatt tenaga listrik dan disimpan kedalam dua generator, generator pertama untuk menyuplai penggerak kapal sedangkan generator yang kedua difungsikan untuk mendukung sistem kapal dan sistem kontrol persenjataan.

 
Teknikal Power Zumwalt Class

Pada sistem radar kapal zumwalt dilengkapi dengan  sistem radar terbaru SPY-3 multi-fungsi dimana menggabungkan S-Band radar buatan Lockheed Martin dan X-Band radar buatan Raytheon  dalam satu sistem yang terintegrasi dengan apik. tak ayal, sistem ini diklaim mampu memindai keberadaan musuh baik (Air, Udara dan Permukaan) serta mampu mendeteksi rudal jelajah anti kapal dan kendali penembakan rudal Standard untuk dukungan bantuan pertempuran pasukan darat. 

Dalam menghindari ranjau kapal zumwalt masih mempercayakan kepada sistem sonar  jenis bow array dan multi-fungsi towed-array dimana mampu beroperasi dengan frequensi ganda (high and medium frequency) yang terdapat dibawah lambung kapal, sistem sonar dimaksukan untuk menambah kemampuan mendeteksi kapal selam.

Meski berukuran lebih besar daripada kapal-kapal perusak Angkatan Laut Amerika saat ini, Zumwalt akan dioperasikan oleh lebih sedikit awak kapal karena hampir semua sistemnya sudah otomatis dan terintegrasi dengan apik. Pada masa depan, kapal ini akan dilengkapi meriam elektromagnetik pertama di dunia, yakni meriam yang tak lagi menggunakan ledakan mesiu untuk mendorong proyektil, melainkan medan elektromagnetik .

Deteksi Kontrol Tembakan
Selain  meriam elektromagnetik sistem persenjataan lainpun juga di usung seperti Peluncur rudal vertical (PVLS/Peripheral Vertical Launch System) sebanyak empat sel berada pada parimeter deck. PVLS dikembangkan oleh pihak Raytrheon bersama United Defence dengan kode Mk 57 VLS.

Senjata misil Tactical Tomahawk (Penyempurnaan Tomahawk TLAM), Misil Standard SM-3 dan ESSM (Evolved SeaSparrow Missile) untuk pertahanan udara.

Meriam utama berupa dua pucuk meriam caliber 155mm yang memiliki jarak tembak efektif mencapai 100 mil laut dengan penembakan berkelanjutan untuk 12 butir peluru per-menit dikembangkan oleh pihak United Defence. Meriam ini dikenal dengan sebutan AGS (Advanced Gun System)

Sedangkan untuk pertempuran jarak pendek disediakan meriam caliber 57mm Mk 110 yang dikenal sebagai Ship Close-in Gun System, juga dikembangkan oleh United Defence. United Defence merupakan perusahaan yang mengakuisisi pabrik meriam kapal Swedia, BOFORS.

Foto Boffor Zumwalt
Dengan segala ukuran dan teknologi yang ia punyai, biaya membuat kapal terbaru ini, menurut angka resmi US Navy, mencapai 3,8 miliar dollar AS (Rp 34,8 triliun) per unit. Namun, Winslow Wheeler, Direktur Straus Military Reform Project di Pusat Informasi Pertahanan, di Washington DC mengatakan, ongkos sebenarnya bisa mencapai 7 miliar dollar AS (Rp 64,12 triliun) per unit. Wajar saja program ini sempat mendapat tentangan oleh sebagian petinggi Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy) karena biaya pembuatannya terlalu tinggi, tapi karena pemerintah Amerika menyetujuinya maka program pembuatan kapal perang masa depan USS Zumwalt berjalan terus dan akhirnya diputuskan untuk membuat 3 unit saja.

Class & type   :     Zumwalt-class destroyer
Displacement   :     14,564 tons[2]
Length         :     600 ft (182.9 m)
Beam           :     80.7 ft (24.6 m)
Draft          :     27.6 ft (8.4 m)
Installed power:     Integrated Power System(IPS)
Propulsion     :     2 Rolls-Royce Marine Trent-30 gas turbines 

                     and emergency diesel generators, 78 MW
Speed          :     30.3 knots (56.1 km/h; 34.9 mph)
Complement     :     142
 
Share:

STEALTH WEAR ANTI DRONE, SERAT KAIN KHUSUS UNTUK BERLINDUNG DARI MANGSA UAV PREDATOR

Foto Thermal Imaging
Ditengah Negara Amerika mengembangkan kemampuan UAV canggih terbarunya bernama Predator Avanger C dimana mereka klaim lebih canggih dan mematikan dari pada varian sebelumnya, ternyata ada juga orang New York City Amerika yang iba dan peduli terhadap penderitaan rakyat sipil yang menjadi ancaman dan  intimidasi pemboman pesawat mata-mata tersebut. Adam Harvey namanya, pria berumur 31 tahun ini adalah seorang perancang busana yang mempunyai pandangan skeptis terhadap penggunaan pesawat militer tanpa awak Amerika yang telah memicu kontroversi dalam beberapa tahun terakhir karena sangat berpotensi mengenai korban sipil non kombantan.

Atas dasar keingintahuannya terhadap teknologi yang dipakai pesawat mata-mata canggih Amerika tersebut kemudian Adam harvey membeli sebuah kamera thermal pengendus panas Inframerah yang lazim digunakan sebagai dasar penggunaan FLIR (Forward Looking Infra Red) pengintaian pesawat mata-mata , setelah hasil observasi dan test yang dilakukan oleh Adam harvey ternyata dia menemukan suatu serat setara kain yang dapat membuat rabun pesawat mata-mata canggih Amerika tersebut.

 
Foto dari kiri 1. mata telanjang 2. Pengindraan Malam Inframerah  3. Pengindraan Inframerah + Sensor Panas (FLIR)
 
Foto penggunaan FLIR pada UAV tanpa didukung pakaian anti drone



Diberinama “Stealth Wear anti Drone”. Dibuat dari perpaduan serat Logam ringan elastis dilapisi dengan kain sutra , inilah rahasia hasil racikan Adam Harvey yang dapat menyembunyikan radiasi termal pemakainya dan membelokkan sensor kamera FLIR yang dipancarkan pesawat mata-mata dalam mengendus pergerakan manusia.

Adam Harvey  bekerja sama dengan Johanna Bloomfield, membuat rancangan pakaian berbahan Stealth Wear anti Drone yang mencakup seluruh bagian tubuh, bahkan Adam dan Johanna membuat 2 potong baju yang diperuntukan untuk wanita muslim berbahan sama mulai dari jilab dan burqa, ini dimaksudkan untuk menghilangkan ketakutan penduduk sipil terhadap ancaman pesawat pembom tanpa awak Amerika yang digunakan untuk mengawasi gerak gerik musuhnya ditimur tengah.

Desain Adam dan Johanna pernah dipamerkan di Primitive London pada bulan Januari 2013 dan bisa didapatkan di toko online,  kisaran harganya bervariasi untuk kerudung dijual dengan harga berkisar antara 5 juta rupiah sedangkan untuk Burqa dijual seharga 22 juta Rupiah,bahkan Adam Harvey menerima rancangan khusus bagi penduduk sipil non combantan.

 
Foto Menunjukan Posisi Kamera Thermal FLIR

Dengan rancangan yang dibuat Adam Harvey, Militer Amerika pun sontak terkaget-kaget dibuatnya, bayangkan saja kalau kain rancangan Adam Harvey tersebut jatuh ketangan geriliawan Taliban dan Iran musuh bebuyutannya, maka bisa dipastikan pesawat pembom canggih tanpa awak Amerika bakalan mandul dibuatnya, tapi rupanya militer Amerika tak kehilangan akalnya bahkan kontraktror pakaian militer Amerika berencana mengiming-imingi Adam Harvay kontrak kerjasama dengannya. Tapi Adam Harvey menolaknya dengan cara membatasi produksinya sekitar 2 minggu untuk 1 potong pakaian anti drone

|||0|||0
Share:

PREDATOR C AVENGER , SOSOK UAV PEMBOM BARU AMERIKA

Foto Predator Avenger C.
Belajar dari peristiwa dicegatnya pesawat mata-mata canggih Amerika (MQ-1 Predator) oleh Pesawat tempur Iran pada Maret 2013, Amerika kini mengembangkan pesawat mata-mata baru yang jauh lebih canggih dari  MQ-1 (Predator A) dan MQ-9 (Predator B), Mengusung nama “avenger” atau “Pembalas” . Pesawat mata-mata ini dikembangkan oleh General Atomics Aeronautical Systems Inc  (GA-ASI), bermarkas di Sandiego California Amerika Serikat.

Dengan desain  yang berbeda dari varian sebelumnya, avenger diciptakan untuk meningkatkan kemampuan siluman, dan kemampuan tempurnya tentunya predator ini lebih canggih bahkan diklaim setara dengan kemampuan pesawat F22 dan F35. Predator Avenger  pertama kali melakukan ujicoba terbang perdana pada bulan april 2009 dan sampai saat ini masih dalam penyempurnaan. Predator Avage dirancang  untuk mengurangi tangkapan radiasi elektromagnetik, di dukung dengan desain mesin turbofan tunggal buatan Pratt & Whitney canada PW545B, yang disamarkan  pada bagian belakang untuk mengurangi refleksi tangkapan radar dibuat dengan metode V-tail, bahkan untuk menunjang kemampuan silumannya pesawat Avangger dilengkapi dengan penyimpanan senjata internal  seperti layaknya pesawat tempur F22 Raptor. 



Foto Mesin PW545B Predator Avenger C
Avenger dirancang untuk terbang selama 20 jam pada ketinggian hingga 60.000 kaki dengan kecepatan jelajah 400 knot, Avanger memiliki beban angkut setara 3.500 pond , yang didalamnya sudah termasuk Sensor, Elektronik Optical  dan  beragam senjata baik senjata air to air atau air to ground. sensor yang dibawa mengusung jenis Lynx Synthetic Aperture Radar (SAR) yang dikembangkan oleh General Atomics, electro-optical/infrared (EO / IR) untuk sistem kamera pengintai dan Dilengkapi radar bertipe AESA (active electronically scanned array)memiliki kemampuan melacak dan mengunci multi target. 
Kokpit dari Sistem Pusat Kedali
Avenger dikendalikan oleh sebuah stasiun remote kontrol atau Ground Control Stations (GCS)yang dimana sistem kendali sejenis digunakan untuk mengontrol  MQ-1 (Predator A) dan MQ-9 (Predator B). Cockpit GCS dirancang sesuai dengan standar Sistem Unmanned Aircraft Command Angkatan Udara AS dengan fitur yang intuitif yang lebih memudahkan dalam mengidentifikasi, dan meningkatkan waktu reaksi pilot dan proses pengambilan keputusan. bahkan dengan teknologi ini mampu meningkatkan kesadaran situasional dan mengurangi beban kerja sehingga pilot dapat lebih efektif dan efisien mencapai misinya.

Jaringan Komunikasi Kecepatan Tinggi

Dukungan koneksi jaringan kecepatan tinggi maka Gambar Foto dapat diterima dengan resolusi tinggi ataupun rekaman video dari misi yang dilakukan Predator C Avenger
, Avenger dirancang untuk melakukan manuver kecepatan tinggi, daya tahan lama, multi-misi Intelijen, Surveillance, dan Reconnaissance (ISR) dan keakuratan serangan baik didarat atau dilaut bahkan support di udara, pesawat ini akan mulai beroperasi secara resmi pada tahun 2017.


Karakteristik
Lebar Sayap: 66 ft  (foldable wings)
Badan Pesawat: 41 ft
Ketinggian: 60,000 ft
Ketahanan Mengudara : 20+ hr
Payload: Internal – 800 lb (363 kg)
External – 3,000 lb (1361 kg)
Air Speed: 400 KT (460 MPH)

Crew : 2 Orang pengendli

Persenjataan :
2,000 lb Joint Direct Attack Munition (JDAM)
AGM Hellfire
Aim missile require    

Share:

Popular Posts

MOMOSERGEIDRAGUNOV

Pages

Military

Name*


Message*