Military Technology News Network

PANGLIMA BURUNG DALAM PEMBENTUKAN SEJARAH PASUKAN KHUSUS TNI AU

Panglima Burung memang tidak asing kita dengar ditelinga kita warga kalimantan , dalam masyarakat Dayak panglima burung dipercaya sebagai makhluk yang disebut-sebut sangat Agung, Sakti, Ksatria, Ramah dan Berwibawa dan sangat di dewakan. Panglima Burung tersebut oleh orang dayak dianggap sebagai Pemimpin spiritual, panglima perang, guru, dan tetua yang diagungkan.  Sifat pemberani inilah yang menjadi perlambang orang Dayak (suku asli kalimantan). Baik itu sifatnya, tindak-tanduknya, dan segala sesuatu tentang dirinya. cerita diatas inilah yang mengilhami Pembentukan awal mula  pasukan elite TNI-AU dan Pasukan Penerjung Payung pertama di Indonesia yang dimana personilnya diambil dari 12 Orang Warga Asli Kalimantan dan tercatat dalam sejarah Perjuangan Republik Indonesia. 

PERISTIWA PEMBENTUKAN PASUKAN KHUSUS TNI AU

Pada awalnya Gubernur Kalimantan Ir. Pangeran Muhammad Noor mengajukan permintaan kepada AURI agar mengirimkan pasukan payung ke Kalimantan untuk tugas membentuk dan menyusun gerilyawan, membantu perjuangan rakyat di Kalimantan, membuka stasiun radio induk untuk memungkinkan hubungan antara Yogyakarta dan Kalimantan, dan mengusahakan serta menyempurnakan daerah penerjunan (Dropping Zone) untuk penerjunan selanjutnya. Atas inisiatif Komodor (U) Suryadi Suryadarma kemudian dipilih 12 orang putra asli Kalimantan dan 2 orang PHB AURI untuk melakukan penerjunan.


Foto. Pesawat Dakota Douglas C47 (RI 002)

Tanggal 17 Oktober 1947, tiga belas orang anggota berhasil diterjunkan di Sambi, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Mereka adalah Heri Hadi Sumantri (montir radio AURI asal Semarang), FM Suyoto (juru radio AURI asal Ponorogo), Iskandar (pimpinan pasukan), Ahmad Kosasih, Bachri, J. Bitak, C. Williem, Imanuel, Amirudin, Ali Akbar, M. Dahlan, JH. Darius, dan Marawi. Semuanya belum pernah mendapat pendidikan secara sempurna kecuali mendapatkan pelajaran teori dan latihan di darat (ground training). Seorang lagi yaitu Jamhani batal terjun karena takut.

Mereka diterjunkan dari pesawat C-47 Dakota RI-002 yang diterbangkan oleh Bob Freeberg yang berkebangsaan Inggris, sekaligus pemilik pesawat, co-pilot Opsir (U) III Suhodo, dan jump master Opsir Muda (U) III Amir Hamzah. Bertindak sebagai penunjuk daerah penerjunan adalah Mayor (U) Cilik Riwut yang putra asli Kalimantan. Ini adalah operasi Lintas Udara pertama dalam sejarah Indonesia.

Pasukan ini awalnya akan diterjunkan di Sepanbiha, Kalimantan Selatan namun akibat cuaca yang buruk dan kontur daerah Kalimantan yang berhutan lebat mengakibatkan Mayor (U) Cilik Riwut kebingungan saat memprediksi tempat penerjunan. Setelah bergerilya didalam hutan pada tanggal 23 November 1947 akibat pengkhianatan seorang Kepala Desa setempat, pasukan ini disergap tentara Belanda yang mengakibatkan 3 orang gugur yaitu Heri Hadi Sumantri, Iskandar, dan Ahmad Kosasih. Sedangkan yang lainnya berhasil lolos namun akhirnya setelah beberapa bulan mereka berhasil juga ditangkap Belanda.

Dalam pengadilan, Belanda tidak dapat membuktikan bahwa mereka adalah pasukan payung dan akhirnya mereka dihukum sebagai seorang kriminal biasa. Mereka dibebaskan setelah menjalani hukuman 1 tahun dan langsung diangkat menjadi anggota AURI oleh Komodor (U) Suryadi Suryadarma

Peristiwa Penerjunan yang dilakukan oleh ke tiga belas prajurit AURI tersebut merupakan peristiwa yang menandai lahirnya satuan tempur pasukan khas TNI Angkatan Udara. Tanggal 17 Oktober 1947 kemudian ditetapkan sebagai hari jadi Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) yang sekarang dikenal dengan Korps Pasukan Khas TNI Angkatan Udara (Korpaskhas).

SEJARAH PASUKAN PAYUNG PERTAMA RI

Foto 12 Personil Penerjun memasuki pesawat Dakota


Adapun maksud kami menuliskan sejarah ini adalah sekaligus untuk memberikan informasi kepada masyarakat kabupaten Murung Raya untuk mengenang peristiwa bersejarah yang terjadi di Sambi, sebuah dusun kecil dikecamatan Arut Utara.

Fakta sejarah kepahlawanan dari warga kalimantan yang menggegerkan yang gaungnya membahana keseluruh dunia melawan propaganda Belanda yang mengatakan bahwa kekuatan Republik Indonesia sudah lemah, daerah kekuasaan RI di jawa dan Sumatera semakin sempit.

Setelah tanggal 17 Oktober 1947 itu, dunia menjadi gempar, ada paratroop (pasukan payung) indonesia yang menyerbu sampai ke rimba belantara Kalimantan ke daerah kekuasaan belanda yang dikatakannya sangat aman dan terkendali. Paratroop itu terjun di Sambi.

Latar belakang lahirnya pasukan payung itu adalah, untuk meningkatkan moril dan semangat pejuang rakyat kalimantan dalam mempertahankan kemerdekaan RI yang diproklamirkan tanggal 17 Agustus 1945. Untuk maksud tersebut, Gubernur Kalimantan pada waktu itu Ir. Pangeran Mohammad Noor, yang berkedudukan di Yogyakarta mengirim surat kepada KSAU S. Suryadarma agar menerjunkan pasukan payung ke Kalimantan.

Memenuhi permintaan melalui surat tanggal 27 Juli 1947 itu, KSAU membentuk staf khusus dengan tugas mempersiapkan dan melatih pasukan payung. Mayor Tjilik Riwoet diangkat sebagai komandan merangkap staf sekretaris bagian siasat KSAU. Sebanyak 60 Pemuda Kalimantan yang tergabung dalam kesatuan pasukan MN 1001 Kalimantan sebuah pasukan yang dipersiapkan Gubernur Kalimantan, bersama dengan pemuda-pemuda Sulawesi dan Jawa memasuki latihan persiapan selama 1 minggu. Latihan yang relatif singkat tersebut memakai peralatan yang sangat minim, sementara pesawat yang dipergunakan adalah pesawat kecil jenis “Capung” bersayap dua yang terbuat dari kain nota (kain layar). Parasut yang dipergunakan adalah parasut sisa perang Dunia II yang pernah dipakai tentara jepang. Latihan ini berada dibawah pengawasan langsung KSAU Komodor (U) S. Suryadarma yang hampir setiap saat ada dilokasi latihan di lapangan udara Maguwo (kini bandara Adisucipto) Yogyakarta. 14 orang lulus yaitu : Letnan Muda Iskandar yang berasal dari Sampit ditunjuk sebagai Komandan, Letnan Muda M Dachlan dari Sampit sebagai wakil komandan, Letnan Muda Johannes Bitak sebagai wakil komandan, Serma Mikka Amiruddin berasal dari Kahayan Hulu, Serma Cornelis Willems dari Kuala Kapuas, Serma Y. Hendrik Darius dari Kasongan, Serma Ahmad Kosasih dari Mangkahui Barito, Serma Moh. Bachri dari Barabai, serma Ali Akbar dari Balikpapan, Serma Djam’ani , Serma Suyoto dari Ponorogo, Serma Harry Adi Sumantri dari Semarang dan Sersan Marawi dari Rantau Pulut. Mereka yang lulus itu, bersama dengan 2 anggota PHB TNI-AU dipersiapkan untuk tugas “Operasi Kalimantan” yaitu membawa alat pemancar radio lengkap dengan motor dan bahan bakar, membawa pemancar induk hingga terselenggaranya hubungan Kalimantan-Sumatera-Jawa, menghimpun dan mengkordinir perlawanan setempat serta menyiapkan daerah dropping.

Pukul 01.30 waktu setempat pesawat sudah siap dilapangan Maguwo. Semua perlengkapan dimasukan, sementara anggota pasukan berdiri bersaf tak jauh dari pesawat. Dengan satu-satunya penerangan dari sebuah lampu sentar yang sebentar-sebentar saja dinyalakan KSAU Komodor S. Suryadarma menyampaikan amanat singkatnya.

Setelah itu satu-persatu anggota pasukan memasuki pesawat yang disewa Pemerintah RI dari Robert Freeberg, warga negara Amerika Serikat yang sekaligus menjadi pilotnya. Co Pilotnya adalah Opsir III M Suhodo, yang kadang-kadang menggantikan tugas pilot bila ia cape, dengan penunjuk jalan Mayor Tjilik Riwoet. Bagi Suhodo, ini adalah pertama kalinya ia terbang di malam hari. Pukul 02.30 pesawat tinggal landas dengan dilepas langsung KSAU Komodor Suryadarma. Dari Briefing yang diberikan, pasukan akan diterjunkan di Sepanbiha, diudik sungai Seruyan Kotawaringin. Setelah mendarat komandan pasukan harus mengadakan hubungan dengan pimpinan perjuangan setempat dan paling lambat tiga hari setelah penerjunan, harus mengadakan hubungan radio dengan Yogya.

Untuk keperluan itu pasukan dilengkapi pula dengan sebuah pemancar BC-375, sebuah pesawat penerima BC-348, dilengkapi baterai charge dan beberapa biji accu. Bila lewat dari waktu yang telah ditentukan mereka dianggap gugur. Sungguh heroik dan mulia tugas pasukan itu, demi mempertahankan kemerdekaan bangsanya.

Pukul 06.00 Pesawat yang diberi kode RI-002 itu sudah diatas rawa-rawa dan hutan Kalimantan dan sejam kemudian melayang-layang diatas bukit dimana terlihat tonggak kayu serta beberapa rumah panggung dicelah-celah hutan yang lebat. Setelah berputar diatas hutan lebat Kalimantan untuk melihat keadaan dan arah angin, posisi yang dianggap cukup baik, terdengar isyarat bel untuk persiapan penerjunan.

Bel kedua pintu pesawat terbuka, sampai akhirnya pada bel ketiga dimana satu-persatu anggota pasukan melakukan penerjunan setelah sebelumnya diturunkan barang-barang perlengkapan. Karena satu dan lain hal, satu dari 14 anggota yaitu Serma Djam’ani tidak jadi diterjunkan.

Setelah itu pesawat RI-002 kembali ke Yogya melalui route Karimun Jawa, Gunung Muria terus ke Maguwo. Untuk menghindari patroli pesawat tempur Belanda yang berpangkalan di Semarang, pesawat terpaksa menyusupi gumpalan awan. Pukul 11.00, pesawat mendarat di Maguwo setelah melakukan penerbangan bersejarah selama 8 jam dengan sisa bahan bakar hanya untuk 15 menit terbang saja lagi.

Dalam kenyataannya, pasukan tidak tepat terjun di Sepanbiha, tapi melenceng ke hutan di sekitar Riam Penahan yang masih masuk dalam wilayah dusun Sambi di Kotawaringin Barat. Ini karena kesalahan penunjuk jalan , ujar Mayor (Purn) M. Dachlan dalam wawancara dengan Kotawaringin Post Nadra Syahvitri dan Muhammad Harris Sadikin di Sampit.

Tidak satupun diantara 13 anggota pasukan payung Indonesia yang pertama itu berhasil dengan mulus mendarat sampai ketanah. Semuanya mengalami hambatan diatas pohon yang diantaranya ada berdiameter 3 meter, ketinggian 40 meter yang tumbuh dihutan belantara Kalimantan yang masih perawan. Hanya dengan akal dan tekad yang membaja, anggota pasukan bisa selamat sampai ketanah.

Sulit dibayangkan dengan modal hanya beberapa hari persiapan, dengan ketrampilan yang belum memadai, para anggota pasukan dapat melaksanakan penerjunan dengan baik. Diyakini bahwa upaya itu berhasil karena ditunjang oleh semangat juang dan mental yang tinggi sebagai pejuang sejati, tanpa memikirkan resiko dan nyawa.

Hari pertama penerjunan, baru 11 orang yang bisa berkumpul. Dua hari kemudian barulah seluruh anggota pasukan lengkap 13 orang. Ini berarti operasi penerjunan yang pertama kali dibumi Indonesia oleh putra-putra terbaik bangsa berhasil dilaksanakan dengan sukses, meskipun disisi lain sasaran yang ingin dicapai pasukan tidak seluruhnya berhasil.

Ke 13 anggota pasukan itu, dengan bantuan penduduk bernama Jagui dan Anton sebagai penunjuk jalan berpindah kubu dari Riam Penahan kesebelah utara kira-kira 4 km. Jagui dan Anton pulang ke Riam Penahan dengan pesan akan kembali dan memberikan laporan jika menemukan pergerakan pasukan Belanda disekitar Riam Penahan. Jagui tak pernah kembali, karena dicari Belanda dan terpaksa harus bersembunyi, sementara Anton yang tak sempat melarikan diri ditangkap bersama isteri Jagui.

Penjelajahan pasukan payung indonesia yang pertama ini terus berlanjut, menembus rimba belantara Kalimantan. Sempat menginap di dusun Sambi atas bantuan warga bernama Daser dan beberapa warga lainnya yang sempat bertemu ketika pertama berkumpul setelah penerjunan. Warga Dusun tersebut sedang berburu ketika bertemu para penerjun RI itu.

Hari kelima, barulah pasukan menemukan peralatan radionya, tapi sudah tidak lengkap sementara air accu tumpah sehingga peralatan yang ditemukan itu tidak bisa dimanfaatkan lagi. Akibatnya hubung ke yogya tidak bisa dilakukan.

Karena kondisi itulah , komandan Pasukan memerintahkan Serma Marawi yang berasal dari Rantau Pulut untuk melakukan penyelidikan disekitar Sambi hingga ke Rantau Pulut ( sekitar 20 km dari Sambi) untuk mengetahui apakah pasukan Belanda berada disekitar daerah tersebut.

Ternyata Marawi tak pernah kembali ke induk pasukan hingga, akhirnya letnan Iskandar memutuskan untuk meninggalkan Sambi. Tujuan ke Sepanbiha tak pernah tercapai, karena Belanda sudah mengetahui keberadaan pasukan payung Indonesia itu. Ini karena penghianatan seorang warga yang pada waktu itu menjadi Kepala kampung Mujang.

Hutan rimba yang lebat, alam yang buas serta keterbatasan logistik bukanlah rintangan bagi pasukan ini untuk melaksanakan tugas Operasi Kalimantan. Berhari-hari pasukan menjelajahi rimba Kalimantan dengan menyinggahi beberapa kampung kecil seperti Panyumpa, Mujang, Rantau Pulut.

Dalam Perjalanan menuju Tumbang Manjul, pasukan Letnan Iskandar ini diserang dan ditembaki pasukan Belanda. Letnan Iskandar sendiri gugur bersama dua anggotanya Serma Ahmad Kosasih dan Serma Harry Hadi Sumantri, sementara yang lainnya akhirnya ditawan tentara Belanda.

PELAKU PENERJUNAN

Foto Tjilik Riwut


  1. Iskandar berasal dari Sampit.
  2. Dachlan berasal dari Sampit.
  3. J. Bitak berasal dari Kepala Baru.
  4. C. Willems berasal dari Kuala Kapuas.
  5. J. Darius berasal dari Kasungan.
  6. Achmad Kosasih bersala dari Mangkahulu.
  7. Bachrie berasal dari Berabai.
  8. Ali Akbar berasal dari Balikpapan.
  9. M. Aminuddin berasal dari Kahayanhulu.
  10. Emanuel berasal dari Kahayanhulu.
  11. Morawi berasal dari Rentaupulut.
  12. Opsir Muda Udara I Harry Hadisumantri (Anggota PHB AURI).
  13. Sersan Udara F.M. Soejoto ( Anggota PHB AURI).

Pelaku penerjunan pasukan payung TNI-AU yang pertama Mayor (Purn) Muhammad Dachlan kepada Tabloid Telesdcope Sampit bercerita bahwa dari 14 orang yang lulus seleksi itu tidak satupun yang mengajukan lamaran untuk direkrut sebagai pasukan payung RI. Kami merasa diminta oleh Republik tercinta ini untuk mempertahankan kedaulatan negara dan Proklamasi Kemerdekaan RI, ujar Dachlan.

Mengenai Serma Djam’ani yang tidak diterjunkan, Mayor (Purn) Muhammad Dachlan mengatakan wajar, karena Djam’ani tidak pernah mengikuti latihan droping sehingga takut. Yang membuat anggota pasukan was-was adalah bahwa parasut yang digunakan untuk terjun itu peninggalan Jepang yang robek-robek dan penuh tambalan yang dikerjakan sendiri.

Republik juga tidak memiliki parasut cadangan untuk ditempatkan di dada, sehingga seluruh anggota pasukan hanya mengandalkan satu parasut yang di tempelkan dipunggung. Karena niat dan tekad kami untuk berjuang merebut Kalimantan, mempertahankan bangsa dan negara, akhirnya satu persatu kami melompat juga keluar pesawat dan menyerahkan kepada Allah SWT.

Operasi Kalimantan ini menurut Muhammad Dachlan termasuk nekad. Tanpa ketrampilan dan peralatan yang memadai kami bersedia untuk berjuang demi bangsa dan negara. Modal kami adalah niat untuk berjuang membela negara, itu saja. Muhammad Dachlan mengatakan tak menyangka bahwa operasi nekad itu ternyata berhasil membuat Belanda kelabakan dan dunia terkejut, tak menyangka bahwa Republik yang belum berusia tiga tahun itu memiliki pasukan payung yang menjadi cikal bakal Pasukan Gerak Cepat dan kini berubah menjadi Pasukan Khusus (Paskhas, pasukan elite TNI-AU.

Yang kami sedih, ujar 9 anak dari dua isteri, Martha (alm) dan Jamiriah itu adalah bahwa didaerah yang dilalui ada kampung yang sudah terkontaminasi dengan Belanda, sehingga sebagian warganya pro Belanda. Serma Marawi yang ditugaskan untuk mengamati pergerakan pasukan Belanda, rupanya terpengaruh dengan tetua setempat sehingga membelot dan tidak kembali lagi keinduk pasukan, hingga kami diserang. Serma Marawi sendiri tahun 1987, karena penghianatannya itu diadili di Bandung dan di jatuhi hukuman 7 tahun.

Dalam serangan Belanda itu, tiga orang anggota pasukan yaitu Komandan pasukan Letnan Iskandar, Serma Ahmad Kosasih dan serma Harry Adi Sumantri gugur sebagai bangsa. Muhammad Dachlan mengatakan bahwa ia sendiri tertembak di bagian tengkuk, tembus hingga keleher. Mengingat posisinya sebagai wakil komandan, dengan segala sisa tenaga Muhammad Dachlan berusaha untuk menyelamatkan diri.

Namun ia terjerambab hingga akhirnya pingsan. Waktu siuman, Muhammad Dachlan sudah dikepung tentara Belanda dengan bayonet terhunus kearah punggung. Saat itu seorang tentara Belanda mengatakan bahwa sebaiknya Muhammad Dachlan dibunuh saja daripada merepotkan.

Komandan pasukan Belanda itu nampaknya memahami posisi Muhammad Dachlan sebagai Wakil Komandan, sehingga akhirnya Muhammad Dachlan ditawan dan dirawat oleh pasukan Belanda dengan maksud bisa memperoleh keterangan mengenai kekuatan pasukan dan posisi tentara payung Indonesia dan basis pejuang lainnya.

Akhir Maret 1950, jenazah ketiga pahlawan seyogyanya akan dipindah ke Yogyakarta. Sayangnya yang ditemukan hanya kerangka jenazah Serma Harry Hadi Sumantri, sedangkan Letnan Iskandar dan Ahmad Kosasih tidak berhasil ditemukan. Menurut kabar, jenazah dua pahlawan terakhir itu dipindahkan ke makam pahlawan di Tumbang Manjul. 

SUMBER : 
KOTAWARINGIN POST,EDISI 42, 6-12 NOPEMBER 2000
Sunting Kembali By. 
Momo Sergei Dragunov (|||0|||0)
Share:

NIMITZ CLASS, ENTERPRISE CLASS & GERALD R. FORD CLASS DARI MASA KE MASA KAPAL INDUK AMERIKA

Angkatan Laut tidak bisa dilepaskan dari kemampuan proyeksi kekuatan. Kapal induk adalah salah satu unsur penting dalam proyeksi kekuatan, antara lain untuk melindungi kapal-kapal kawan dari serangan udara lawan. Selain itu, fungsi lain kapal induk adalah memproyeksikan kekuatan from the sea to shore. Bentuk operasi yang terkait dengan proyeksi kekuatan banyak, sebagian bisa dilaksanakan oleh kapal induk.

Dari sini jelas bahwa fungsi kapal induk tidak sebatas pengganti pangkalan udara berbasis di daratan. Kapal induk juga mempunyai kemampuan penangkalan dan daya rusak sebagai bagian dari proyeksi kekuatan. Dengan kekuatan udara yang dimilikinya, kemampuannya untuk menggelar proyeksi kekuatan for the sea to shore lebih berlipat ganda dibandingkan jenis kapal perang lainnya. Kapal jenis ini sekaligus merupakan simbol kekuatan suatu Angkatan Laut.


Berikut adalah Type/Kelas Kapal Induk yang dimiliki oleh Amerika Serikat :


Gambar Nimitz Class
Nimitz Class
Kapal Induk pengangkut Pesawat (carrier) kelas nimitz adalah kapal-kapal perang terbesar yang pernah di buat Amerika Serikat.  Supercarrier kelas Nimitz ini dilengkapi dengan   2 reaktor nuklir buatan Westinghouse yang menggerakkan 4 turbin uap kemudian di teruskan kepada 4 poros propeller dan menghasilkan 260,000 tenaga kuda  pada  kecepatan 30+ knots. 

Dengan reaktor nuklir ini artinya tidak perlu lagi memikirkan bahan bakar selama 20 tahun bahkan kapal ini mampu mengelilingi dunia non stop tanpa perlu berhenti dan bersandar di pelabuhan untuk mengisi ulang logistik.

Kapal Induk Kelas Nimitz mempunyai ukuran panjang 340 meter, lebar kapal 78 meter dan draft 12 meter, Nimitz-class supercarrier mempunyai berat 101,196 ton. Total kru onboard adalah 5,700 orang, terdiri dari 3,200 pelaut dan 2,500 wing udara sedangkan Total pesawat yang dapat dibawa berjumlah 85 unit yang merupakan kombinasi dari F-18E/F Super Hornet, EA-6B Prowler, E-2 Hawkeye, C-2 Greyhound, SH/HH-60 Seahawk dan S-3 Viking.

Total US Navy telah membangun 10 unit supercarrier dari kelas Nimitz ini, dan semuanya masih operasional. Kapal yang pertama adalah USS Nimitz (CVN-68 ) disusul kemudian USS D.D. Eisenhower (CVN-69), USS Carl Vinson (CVN-70), USS Theodore Roosevelt (CVN-71), USS Abraham Lincoln (CVN-72), USS George Washington (CVN-73), USS John Stenis (CVN-74), USS Harry S. Truman (CVN-75), USS Ronald Reagan (CVN-76) dan yang paling baru adalah USS George H.W. Bush (CVN-77).

Enterprise Class
CVN 65 atau yang dikenal pula sebagai USS Enterprise merupakan kapal induk bertenaga nuklir pertama milik AL AS yang mulai bertugas pada 25 November 1961. USS Enterprise menjadi kapal perang terbesar di dunia pada rentang waktu antara tahun 1961-1970. CV pada CVN adalah kode untuk menamakan jenis kapal induk sedangkan N menunjukkan nuklir. CVN 65 adalah kapal angkatan laut kedelapan di bawah armada Enterprise.
Gambar Enterprise Class

Cetak biru pembangunan kapal ini dimulai pada 4 Februari 1958 di Newport News Shipbuilding Corporation. Panjang keseluruhan USS Enterprise adalah 342,3 meter dengan lebar dek untuk landasan pesawat sebesar 85 meter. Kru kapal terdiri dari total 5.680 orang. Karena perkembangan zaman persenjataanpun terus di upgrade menyesuaikan pertempuran masa datang seperti  Phalanx Close In Weapon System Mk 15, Sea Sparrow, Phalanx CIWS, dan  rolling Airframe Missile (RAM). 

CVN 65 dapat menggotong 90 macam pesawat tergantung pada misi, meskipun biasanya hanya 66 pesawat yang terdiri dari  43 F/A 18 Super Hornet,  pesawat S - 3B Viking ASW, 4 EA-6B Prowler offensive electronic warfare aircraft, 4 E-2C Hawkeye electronic early warning aircraft, 5 SH-60F Seahawk ASW helicopters.

CVN 65 menggunakan 8 reaktor nuklir buatan Westinghouse yang menggerakan 4 turbin uap kemudian di kombinasikan kepada 4 poros propeler  wal hasil kapal ini mampu menyemburkan tenaga sebanyak 280.000 tenaga kuda sedangkan kalau di konversi  membuahkan kecepatan 33.6 knot. Karena kecepatannya kapal induk ini dianugrahi kapal induk tercepat yang dipunyai Amerika Serikat.

Gerald R. Ford class
Kapal Induk  kelas Gerald R.Ford code name CVN  78 (Ford Class) adalah  kapal induk terbaru dan paling modern yang akan di punyai Amerika, kapal ini pengembangan lanjutan dari kapal Induk sebelumnya yakni Kelas Nimitz dan rencananya kapal induk Gerald R.Ford akan menggantikan kapal Induk tua kelas USS Enterprise (CVN 65) yang akan memasuki masa pensiun pada tahun 2015. Kapal induk Kelas Ford dibangun sebanyak dua jenis kapal yakni USS Gerald R.Ford dan USS Jhon F. Kennedy yang akan diselesaikan di Dock kapal Newport New Shipbuilding (NNS), sebuah divisi dari industri pembangunan kapal Huntington Ingalls
Northrop Grumman Shipbuilding (NGSB) terletak di newport virginia Amerika Serikat.
Gambar Gerald R.Ford

Mempunyai desain lambung yang mirip dengan Kelas Nimitz, serta dipadukan dengan beberapa penambahan teknologi terbaru diantaranya adalah menggunakan kait pendaratan otomatis (AAG Advanced Arresting Gear) dan ketalput elektromagnetik (EMALS Electromagnetic Aircraft Launch System) sistem canggih ini  dibangun oleh General Atomics.

Kapal ini juga di desain menggunakan teknologi stealth untuk mengurangi tangkapan radar serta di dukung dengan sistem rudal generasi terbaru dari Sea Sparrow (RIM 162 ESSM) kemudian mengintegrasikannya kedalam warfare control system buatan Raytheon.

Mengenai tenaga penggerak kapal Induk kelas Ford di sokong oleh  Dua reaktor nuklir generasi terbaru (A1B nuclear reactors) yang diklaim memiliki daya efisiensi tinggi ketika daya yang dikeluarkan sangat besar. Meskipun memiliki tenaga yang powerful, kapal perang dengan nomor CVN 78 ini ramah lingkungan karena mempunyai sistem pengolahan air sehingga hemat tenaga serta pengembangan sistem propulsi nuklir canggih dan sistem distribusi tenaga listrik zonal yang dibuat oleh Northrop Grumman.

Berbicara mengenai kemampuan radar Kapal induk ini dilengkapi dengan Dual Band Radar (DBR)  yang sama persis dengan radar milik kapal siluman kelas zumwalt, penggunaan Radar Dual Band bersifat multifungsi yakni menggabungkan radar X-Band AN/SPY-3 dengan S-Band Radar yang akan mengawasi target udara sekaligus target permukaan.
 
Terakhir Kapal ini sendiri memiliki ukuran yang sangat besar, dengan panjang 329 meter, tinggi 30 meter, dan bobot 47 ribu ton. Selain berukuran raksasa, serta landasan pacunya mampu mengangkut pesawat berawak dan tak berawak generasi terbaru seperti F35 Join Strike, F/A18E Super Hornet, E-2D Advanced Hawkeye, EA-18G Growler electronic attack aircraft, MH-60R / S helicopters dan UAV unmanned air vehicles / UCAV unmanned combat air vehicles, termasuk mampu meluncurkan 220 serangan udara per hari dari landasan pacunya.

Kapal ini disebut-sebut sebagai kapal induk termahal di dunia, dengan nilai mencapai US$ 13 miliar atau sekitar Rp 149 triliun.|||0|||0
Share:

IMPLAN OTAK UNTUK PRAJURIT TEMPUR AMERIKA (CYBORG BRAIN)

Kecanggihan dan kehebatan teknologi militer Amerika tidak terlepas dari peran DARPA yakni  sebuah lembaga dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat  yang bertanggung jawab untuk pendanaan pembangunan Teknologi baru untuk kepentingan  militer Amerika diantaranya adalah dominasi teknologi mulai dari udara, darat, laut, dan teknologi ruang dari berbagai disiplin ilmu.

Kali ini Darpa untuk kesekian kalinya mencoba menggemparkan dunia dengan teknologi terbarunya yakni Implan Otak untuk prajurit . Implan otak berfungsi untuk mengembalikan kenangan atau memori yang hilang dalam otak jika prajurit tersebut mengalami cedera kepala dalam bertugas ataupun dalam pertempuran

Dari segi teknisnya Implan ini akan dipasang dan di benamkan kedalam otak seorang prajurit untuk merekam peristiwa yang sedang berlangsung. Dalam kasus cedera otak implan pada dasarnya akan melakukan system restore , memberikan kenangan kembali . Darpa menamakan Project ini  dengan sebutan RAM ( Restoring  Active Memory ) , saat ini DARPA sedang mencari rekanan dari perusahaan yang cocok dalam bidang tersebut salah satunya adalah Medtronic, Perusahaan ini sebenarnya sudah melakukan penelitian tentang implan otak tahun lalu untuk mengobati penyakit Parkinson dengan cara mengirimkan sinyal-sinyal listrik langsung ke otak .

DARPA mengatakan:
Impan berfungsi menguraikan sinyal yang dikirim otak kepada Implan berupa kenangan dan peristiwa yang berlangsung, hanya saja kami harus mempelajari sinyal-sinyal ini dan darimana mereka berasal, kita tahu bahwa kenangan/ingatan pada dasarnya diserap menggunakan protein mRNA kemudian di distribusikan kepada Neuron otak.

MRNA(Messenger-RNA) adalah RNA yang merupakan hasil transkripsi DNA dan menjadi perantara pembawa urutan protein dalam proses translasi.  kemudian disebarkan melalui neuron/sel saraf yang  merupakan satuan kerja utama dari sistem saraf fungsinya adalah  menghantarkan impuls listrik yang terbentuk akibat adanya suatu stimulus (rangsang). Jutaan sel saraf kedalam Otak dan koneksi ini membentuk kenangan . Implan ini difungsikan merekam proses itu dan otak akan menterjemahkannya kedalam suatu ingatan / kenangan yang telah terjadi. 


Ujicoba Implan Otak pada Tikus


Ujicoba Implan Otak pada Kera dan mengintegrasikannya pada Tubuh Virtual

Teknologi semacam ini ternyata bukan hanya Amerika, tapi ternyata Israel sudah lebih dahulu membuat implan otak (cyborg Brain) dan mengujicobanya pada seekor tikus, kemudian di susul Amerika dengan membuat implan otak dari seekor monyet dan menginteraksikannya kepada tubuh virtual seperti layaknya film AVATAR.

Namun, Jika teknologi sampai ke titik tersebut, ini merupakan sebuah terobsan teknologi  seperti layaknya film fiksi ilmiah yang akan menjadi kenyataan, bahkan kalau terwujud tidak ada lagi kata belajar cukup memplugin database ke otak maka akan secara otomatis  terhubung ke otak  tanpa perlu belajar secara konvensional dan Darpa mengklaim tidak ada lagi istilah orang bodoh di dunia bahkan Implan otak menjanjikan banyak hal , dari memerangi degradasi mental yang disebabkan oleh usia dan penyakit , untuk meningkatkan output dan juga bisa memiliki efek besar untuk obat-obatan,  terutama dalam mengobati penyakit yang mempengaruhi memori , seperti Alzheimer .|||0|||0
Share:

ADS SENAPAN SERBU AMFIBI BUATAN RUSIA

Spionase tampaknya sudah mendarah daging bagi Rusia dan selama beberapa dekade Uni Soviet sekarang Rusia telah banyak mengirim pasukan Divers alias " pasukan katak " pada misi rahasia, untuk menyusup pada komplek militer negara-negara lain dengan menggunakan pelabuhan bahkan kapal selam mereka sebagai gateway. 
Gambar Stan Rusia pada Pameran Interpolitex 2013 di Moscow Rusia

Karena sifat agresif inilah satuan khusus Rusia yakni spetnaz dan pasukan kataknya dibekali dengan senjata khusus dalam mendukung pertempuran bawah air seperti APS yang dikembangkan oleh Vladimir Simunov pada pertengahan tahun 1970 tetapi senapan ini masih dirasa kurang karena APS hanya akurat jika ditembakan di dalam air tetapi tidak bisa di tembakan diatas air.

kemudian APS dikembangkan lagi oleh Prof. Yuri Danilov menjadi ASM DT (dual Magazine) pada tahun 1991. Senapan ini menggunakan peluru Jarum dari senapan APS untuk pertempuran bawah air dan menggunakan peluru standar senapan serbu Rusia caliber 5.45mm pada pertempuran darat.  Namun, karena perbedaan mekanisme tembakan mengakibatkan peluru hanya efektif di tembakan 50 meter pada permukaan dan sangat efektif jika di tembakan di bawah air.


ADS, ASM DT dan APS

Rupanya ilmuan Rusia masih belum puas terhadap senjata amfibinya (ASM DT) setelah beberapa kali melakukan penelitian akhirnya terpecahkan oleh seorang peneliti Rusia bernama Vasily Gryazev  yang memiliki gagasan dan konsep pembuatan senapan serbu amfibi terbaru yang sekarang di kenal dengan ADS (Avtomat Dvukhsrednyy Spetsial'nyy)  pada penelitiannya Vasily Gryazev lebih mengutamakan akurasi diatas air dan mengandalkan daya muntahan peluru sebanyak 700rpm di dalam air.  senapan ini dirancang dan dikembangkan lagi oleh rekan-rekan dan mahasiswa yang bekerja Central Design and Research Bureau for Sports and Hunting Weapons (pusat penelitian dan pengembangan senjata sipil yang khusus di peruntukan untuk keperluan olah raga menembak dan berburu) bagian dari KBP Instrument Design Bureau yang bertempat di TULA, Rusia.  Sebenarnya KBP di Tula tidak terlibat dalam penelitian pengembangan (non militer) akan tetapi ini hanya digunakan untuk membingungkan mata-mata sejak zaman Uni Soviet.

ADS Characteristics

Dilihat dari  desain senapan amfibi ADS ini sangat berbeda dari senapan Rusia pada umumnya seperti varian AK tapi lebih mirip dengan struktur senapan Bullpup dengan konfigurasi dimana mekanisme dan magazine terletak di belakang pelatuk. Konfigurasi seperti ini meningkatkan perbandingan panjang laras terhadap panjang total senapan, memungkinkan membuat senapan yang larasnya sama dengan laras senapan biasa, tapi total panjang senapan lebih pendek. Keuntungannya selain lebih pendek, juga relatif lebih ringan, bahkan Rusia menggunakan material komposit dan anti korosi terhadap senjata ini . Regulator gas juga ditambahkan ke dalama sistem gas, untuk memudahkan peralihan dari mode tembak di dalam air ke mode biasa atau sebaliknya. ADS memiliki cartridge yang unik, berukuran sama dengan amunisi standar senapan serbu. Tujuan pengembangannya tentu saja agar senapan ini mampu beroperasi di dalam air ataupun didarat. ADS menggunakan Amunisi caliber 5,45 mm. Selain itu juga dilengkapi dengan peluncur granat  yang terletak di bawah laras VOG-25 dan VOG-25P 40mm. Senapan ini juga bisa dicanteli  dengan berbagai optional lainnya seperti peredam, bayonet dan sight (teleskop).

Sebenarnya kunci dari keberhasilan senjata ADS terletak pada penggunaan Peluru dengan kaliber sama seperti senapan serbu pada umumnya, hanya saja menggunakan teknologi berbeda, peluru senapan ads menggunakan sabot (mirip dengan senjata anti tank). peluru semacam ini dipercaya ilmuan Rusia dapat mendongkrak kecepatan laju peluru di dalam air.

Senapan ADS pertama kali dimunculkan ke publik pada pameran Interpolitex akhir 2013 di Moskow Rusia dan waktu dekat akan diaplikasikan secara menyeluruh kepada pasukan khusus dan pasukan angkatan laut Rusia menggantikan senapan APS/ASM DT.  |||0|||0

Catatan :
ADS 2013
Avtomat Dvukhsrednyy Spetsial'nyy
dual-medium / amphibious / underwater assault rifle
Senapan Serbu Amfibi, satu magazine berpeluru Konvensional kaliber 5.45 x 39mm diatas air dan dibawah air 

ASM DT 1991
Avtomat Spetsial'nyy Morskoy Lev dvukhsrednyy, podvodnyy)
experimental 'dual-medium' or amphibious assault rifle
Senapan Serbu Ekperimental dengan Dua Magazine peluru kaliber 5.45 x 39mm (Peluru Jarum ) dibawah air dan 5.45 (Peluru Konvensional) diatas air

APS 1970
Avtomat Podvodny Spetsialny
Special Underwater Assault Rifle
Senapan Serbu khusus bawah air dengan satu magazine peluru kaliber 5.56x 39mm (peluru jarum)

Share:

Popular Posts

MOMOSERGEIDRAGUNOV

Pages

Military

Name*


Message*