Military Technology News Network

SHAHER SENJATA SNIPER ANTI MATERIAL DENGAN JARAK TEMBAK MAKSIMAL 4000 METER BUATAN IRAN

Shaher Sniper Rifle Made In Iran
Ditengah sanksi embargo PBB, Iran lagi-lagi membuat terobosan dalam dunia militernya yakni membuat Senjata yang dirancang khusus untuk keperluan sniper yang diberi nama “Shaher”,  produk terbaru ini dikembangkan oleh Pusat Penelitian dan Jihad Berdikari Angkatan Darat Republik Islam Iran dan  baru-baru ini ditampilkan di depan publik.

Senapan khusus sniper Kaliber 14,5 milimeter “Shaher” memiliki daya jangkau yang tergolong mampuni bahkan mempunyai keefektifan tembakan sejauh 3.000 meter dan daya jangkau maksimum sejauh 4.000 meter. Senapan ini memiliki berat setara dengan 22 kg dan panjang 185 cm. Bahkan senjata ini diklaim memiliki jarak jangkau yang tergolong sangar dari senjata sniper anti material yang sudah ada sekarang, seperti contoh adalah NTW 20 buatan Afrika Selatan yang hanya memiliki jarak tembak efektif 2800 meter, sayang ada rumor yang menyatakan senjata “Shaher” dicontek dari rekan sejawat Iran yakni Azerbaijani yang kita tau selama ini dikenal memproduksi senjata sniper “Istiglal” dengan jarak tembak hampir sama dengan “Shaher” 3000 meter sampai 4000 meter.


Foto Senjata Sniper Shaher Iran


Foto Senjata Sniper Istiglal buatan Azerbaijani

Dalam peruntukannya Senjata “Shaher” digunakan untuk menghancurkan bunker-bunker beton, kendaraan lapis baja, helikopter dan titik-titik pusat berkumpulnya musuh serta memenuhi kebutuhan taktis AD Iran yang sepenuhnya di produksi dalam negeri. Senjata ini juga mampu meningkatkan kemampuan tempur dan keakuratan tembak pasukan secara signifikan.     
Share:

DOOMSDAY PLANE PESAWAT KHUSUS AMERIKA DALAM MENGHADAPI KIAMAT

Doomsday Plane (Pesawat khusus anti kiamat versi Amerika )
Bertahan dari kiamat..? tak luput dari pemikiran para dedengkot ilmuan Amerika, ternyata negara Amerika sudah memikirkannya bertahun-tahun silam, tak ayal negara Adidaya ini sudah memiliki rencana strategis rahasia menghidar dari kiamat, bahkan arti kata “kiamat” menurut para ilmuan amerika bisa berarti perang nuklir, atau Bumi kejatuhan meteor. Tentu kehancuran total sudah membayang, separuh atau seluruh dunia dipastikan kiamat. Nah, dalam situasi itu, Presiden Amerika Serikat dan lingkaran dekatnya diskenariokan masih bisa menghindar, dengan menaiki pesawat yang dirancang khusus.

Skenario itulah yang sudah disiapkan Angkatan Udara Amerika Serikat dengan kehadiran pesawat yang dijuluki "pesawat kiamat" (doomsday plane),  demi menghadapi situasi terburuk, dengan total anggaran USD223 juta (sekitar Rp1,89 triliun).

 
Bagian-Bagian Pesawat Doomsday
Pesawat yang merupakan modifikasi Boeing 747 tersebut dilengkapi dengan perisai pelindung yang mampu menahan radiasi dan gelombang elektromagnetik, Keunggulan lainnya, saat ancaman datang, Presiden AS bisa segera meluncur ke udara dalam waktu lima menit, dan dipersiapkan bisa menanggulangi berbagai ancaman, termasuk serangan nuklir bahkan meteor dari luar angkasa.

Untuk itu, selain perisai pelindung di seluruh bagian pesawat, terdapat pula sistim pendingin khusus yang bisa menjamin semua perangkat elektronik di pesawat tetap bekerja normal dan efisien, meski di sekelilingnya terjadi panas yang luar biasa.

meski berukuran super jumbo - karena dimodifikasi dari Boeing 747 - pesawat khusus ini dapat terbang selama 4 hari tanpa harus mengisi bahan bakar, dengan kecepatan maksinal 620 mil per jam, yang berarti 40 mil per jam lebih cepat dari pesawat sejenis yang digunakan untuk komersial.

Sedangkan orang yang berada di pesawat dipastikan bisa berkomunikasi dengan siapapun  dan di manapun posisinya di darat. Bahkan, dengan kabel sepanjang lima mil yang berada di belakang pesawat, komunikasi dengan kapal selam di dasar lautan bisa dilakukan. "Kami turunkan kabel itu dan akan tertransmisi pesan sandi ke kapal selam kami," ungkap perwira AU, Kapten W Scott Ryder.

"Berikan kepada kami nomor telepon siapapun, kapanpun, di manapun di Bumi, kami bisa menghubungi mereka," tambah rekan Ryder, Sersan Joe Stuart.

Selain perangkat serba modern dan berteknologi terkini, pesawat itu juga memiliki pasukan elite yang khusus yang menjadi satuan keamanan tersendiri di Angkatan Bersenjata AS. "Mereka adalah pihak pertama di pesawat dan menempatkan diri secara pantas di seluruh bagian pesawat," tambah Ryder.

Tapi tugas mereka hanya mengurusi dan melindungi pesawat, sebab untuk urusan pengamanan presiden, tetap ada tim tersendiri. Untuk tugas itu, tim pengaman pesawat itu wajib selalu berada di dekat pesawat. Sebab, dalam keadaan darurat, dalam tempo hanya lima menit pesawat harus bisa lepas landas. Misalnya pada kasus serangan 11 September 2001 silam.

"Jika pusat komando gagal mengatasi sebuah serangan tiba-tiba, kami segera bersiap tinggal landas. Kami dalam posisi siaga selama 24 jam, 7 hari sepekan, dan 365 hari pertahun."

Namun, sebagai pesawat darurat, tingkat kenyamanan tentu tak sebanding dengan Air Force One yang biasa digunakan Presiden Barack Obama melawat ke luar negeri. Toilet, misalnya, tak terlalu besar, meski masih bisa berendam. "Ini pesawat spartan, tanpa jendela atau apapun," ungkap perwira lainnya.

Tapi sebesar-besarnya pesawat Doomsday Amerika masih kalah besar dengan pesawat Russia AN-225 Mrya buatan Rusia tunggu ulasan berikutnya
Share:

DESSAULT RAFALE PESAWAT TEMPUR UNGGULAN FRANCIS GENERASI 4.5

Dessault Rafale Varian M
Rafale adalah wujud dari program standardisasi ambisius Militer Perancis untuk visi 2025-2030, yakni sebagai pengganti lima pesawat asyang bertugas di Angkatan Udara Perancis dan Angkatan Laut Perancis. Dassault Rafale (dijuluki sebagai Squall dalam Bahasa Inggris) adalah pesawat tempur serbaguna generasi ke-4.5, bermesin dua, dan bersayap delta asal Perancis yang dibuat oleh Dassault Aviation. Rafale dirancang sebagai pesawat berpangkalan di daratan maupun di kapal induk.

Rafale dapat diperlengkapi dengan senjata nuklir. Selain untuk digunakan di negara asalnya, pesawat ini juga dijual untuk kebutuhan ekspor. Meskipun beberapa negara menyatakan minatnya untuk memiliki Rafale, namun belum ada nota resmi pemesanan lintas-negara yang disepakati.

Rafale berfiturkan sayap delta dipadukan dengan kanard aktif terintegrasi (dekat-berpasangan) untuk memaksimalkan kemampuan manuver (+9 g atau -3 g) sambil memelihara kestabilan terbang, nilai maksimum 11 g dapat diraih dalam keadaan darurat. Kanard juga mengurangi laju pendaratan hingga 115 knot. Menurut sumber internal (Les essais en vol du Rafale) batas laju terendah adalah 100 kt tetapi 80 kt kadang-kadang diperagakan pada pameran dirgantara oleh pilot untuk mengungkapkan mutu laju rendah pesawat ini. "Batas minimum 15 kt dapat dicapai pada saat simulasi tempur melawan Mirage 2000 oleh seorang pilot agresif." Pesawat ini dapat dioperasikan dari landas pacu yang hanya berpanjang 400 meter.
Bagian dasar pesawat tempur Rafale

Rafale diperlengkapi dengan sistem pertahanan elektronik terintegrasi yang disebut Spectra yang, dikembangkan oleh Thales dan EADS Perancis karena perkembangan zaman sistem pertahanan elektronik inipun diganti dengan sistem radar AESA yang mutlak dipakai oleh pesawat tempur generasi 4-5, Radar Susunan Terpindai Elektronis Aktif AESA RBE2 AA buatan Thales digunakan untuk menggantikan Susunan Terpindai Pasif RBE2 yang terpasang. Thales mengirimkan radar baru itu pada bulan Agustus 2010 untuk digunakan pada tranche Rafale keempat. Seluruhnya ada 60 tranche, yang masing-masing tranche itu terdiri dari empat pesawat telah dipesan pada waktu itu. Skuadron pesawat yang diperlengkapi AESA ini diharapkan dapat dioperasionalkan pada tahun 2012. Thales juga mengaku bahwa radar AESA akan memperbaiki kemampuan operasional pesawat dalam hal jelajah, kemampuan mencegat, kemampuan membuntuti, dan penangkalan.

Meskipun bukan sebagai pesawat siluman sejati, menurut Dassault, Rafale mampu mengaburkan pengenalan radar, sementara sebagian besar fitur desain siluman diklasifikasi, penggunaan bahan komposit dan pola bergerigi di tepian sayap dan kanard berjejak berperan untuk mengurangi daya pindai radar.

Dari sisi persenjataan pesawat tempur Rafale tergolong sangar yakni dilengkapi dengan Rudal Udara ke Udara seperti MICA IR/EM,  Magic II dan pada masa depan,  MBDA Meteor dan Rudal udara ke darat seperti MBDA Apache,  SCALP EG,  AASM, GBU-12 Paveway II, AM 39 Exocet, Rudal nuklir ASMP-A, sedangkan persenjataan sekundernya adalah Canon GIAT30/719B.
Foto pesawat tempur Dassault Rafale dari berbagai sudut

 

Dari semua kecanggihan pesawat tempur Rafale adalah mampu melakukan transfer bahan bakar di udara layaknya pesawat pengisi bahan bakar.

Karakteristik umum

    Kru: 1–2
    Panjang: 15,27 m
    Lebar sayap: 10,80 m
    Tinggi: 5,34 m
    Luas sayap: 45,7 m²
    Bobot kosong: 9.500 kg (C), 9.770 kg (B),[76] 10.196 kg (M)
    Bobot maksimum lepas landas: 
    24.500 kg (C/D), 22.200 kg (M)[77]
    Mesin: 2× Snecma M88-2 mesin turbofan
        Dorongan kering: 50,04 kN masing-masing
        Dorongan dengan pembakar lanjut: 75,62 kN dengan M88-Eco 
        (>90 kN setelah tahun 2010) masing-masing

Kinerja

    Laju maksimum:
        Ketinggian tinggi: 2.390 km/jam [76]
        Ketinggian rendah: 1.390 km/jam
    Jarak jangkau: 3.700+ km
    Radius tempur: 1.852+ km pada misi penetrasi
    Batas tertinggi servis: 16.800 m
    Laju panjat: 304,8+ m/s
    Beban sayap: 326 kg/m²
    Dorongan/berat: 1,13

Varian

Rafale A
Pesawat peraga teknologi, terbang perdana pada tahun 1986. Kini tidak lagi beroperasi.
 
Rafale D
Dassault menggunakan pesawat ini (D untuk diskret atau siluman) pada permulaan dasawarsa 1990-an untuk versi produksi bagi Angkatan Udara Perancis, untuk memperjelas fitur semi-siluman yang baru disertakan ke dalam pesawat ini.
 
Rafale B
Ini adalah versi dua kursi bagi Angkatan Udara Perancis; diserahkan kepada EC 330 pada tahun 2004.
 
Rafale C
Ini adalah versi satu kursi bagi Angkatan Udara Perancis; diserahkan kepada EC 330 pada bulan Juni 2004.
 
Rafale M
Ini adalah versi untuk dapat mendarat di kapal induk bagi Angkatan Laut Perancis, mulai bertugas pada tahun 2002. Rafale M berbobot sekira 500 kg lebih berat daripada Rafale C. Sangat menyamai Rafale C dalam tampilannya, M berbeda dalam hal-hal berikut ini:
  • Diperkokoh agar dapat stabil berkedudukan di atas kapal induk
  • Gir pendaratan yang lebih kuat
  • Lengan gir moncong yang lebih panjang untuk memberikan perilaku mendongak yang lebih baik untuk dapat diluncurkan menggunakan ketapel
  • Pilon tengah-depan dibuang (untuk memberi ruang untuk gir yang lebih panjang)
  • Tailhook yang lebih lebar antara dua mesin
  • Tangga pendaratan dengan daya terintegrasi
  • Sistem pendaratan gelombang mikro Kapal Induk
  • Platform referensi kelembaman "Telemir" yang dapat menerima perbaruan dari sistem kapal induk.

Rafale N
Rafale N, mulanya disebut Rafale BM, direncanakan berupa versi dua kursi untuk Angkatan Laut Perancis. Pengurangan anggaran dan biaya tambahan pelatihan kru telah menjadi penyebab pembatalan pengadaan jenis ini.

Share:

SITUASI KONFLIK ISRAEL MEMANFAATKANNYA DENGAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI MILITER

Foto Robot Guardium patroli Daerah Perbatasan
Sadar terus berada dalam situasi konflik, Israel berupaya memperkuat militernya dengan teknologi robot. Robot militer buatan negara Yahudi itu kini dilaporkan telah dilibatkan dalam operasi di lapangan baik dalam pengamanan perbatasan ataupun yang sifatnya taktis lainnya

Juru bicara Teknologi Pertahanan Militer Israel (IDF) mengatakan :
"Kami mencoba membuat perangkat tanpa awak di medan perang. Kami bisa melakukan lebih banyak misi tanpa membuat para tentara kami berada dalam risiko," ujar Letkol Oren Berebbi.

Diprediksi dalam 10 sampai 15 tahun mendatang, sepertiga mesin robot milter Israel bisa beroperasi otomatis tanpa awak. "Kami sedang bergerak menuju era robot," tukas Giora Katz, wakil presiden Rafael Advanced Defense Systems Ltd, salah satu produsen senjata Israel.

Salah satu robot militer israel yang akan kita bahas adalah Robot Penjaga Perbatasan yang diberinama Guardium yang secara resmi sukses diuji coba pada tahun 2008 . Robot  Guardium dikembangkan oleh perusahaan besar G-Nius yang bekerja sama dengan Israel Aerospace Indistries dan Elbit. Robot guardium dirancang sebagai kendaraan darat tak berawak atau mampu beroperasi secara otonom (UGV Unmanned Ground Veicles), robot guardium dikendalikan dan di operasikan langsung  oleh Pusat Komando militer Israel.  Tugas keseharian Robot Guardium adalah melakukan patrol rutin daerah perbatasan untuk mengurangi terjadinya korban dari pihak tentara militer Israel. Bahkan robot guardium ini ditunjuk menjadi bagian dari system keamanan bandara Internasional Israel. 

Pusat Pengendali Terpadu

Robot Guardium dibuat menggunakan chasis mobil TomCar yang dirancang khusus dan diklaim mampu melahap segala medan dengan kecepatan maksimal 80km/jam, serta  mampu menggotong  muatan hingga 300 kg, bayangkan saja body dari robot ini dibuat dari kavelar lapis baja yang diperuntukkan untuk melindungi system otak dari robot , selain itu Robot Guardium dilengkapi berbagai macam sensor termasuk video dan kamera thermal yang mampu menangkap gerakan secara auto target, serta mikrofon super sensitive yang mampu menyadap gelombang radio dua arah, berbicara masalah persenjataan Robot Guardium dilengkapi dengan senjata otomatis caliber 5.56 x 21 mm standar nato  yang mampu menembak secara otomatis ataupun semi otomatis

Simulasi Tentara Israel beserta Robot Guardium dalam menghadapi setiap ancaman

Tapi namanya robot tentu ada kelemahan ataupun keterbatasan tapi pihak militer Israel menugaskan robot ini hanya untuk  melakukan kontra pertahanan sesaat sebelum  tentara Israel tiba untuk proses penangkapan, tetapi jangan coba diangap remeh Robot Guardium ini operator pengendali bisa saja memungkinkan melakukan tidakan agresif  dan mampu memusnahkan penyusup jika di inginkan.
Share:

ARTI GENERASI PADA KELAS PESAWAT TEMPUR

(Su Pak Fa Rusian Aircraft Gen-V)
Pesawat tempur Amerika terbaru, F-22 Raptor dan F-35 JSF atau T-50 Rusia sering disebut-sebut sebagai pesawat tempur generasi kelima. Ada juga generasi 4 atau 4,5 seperti beberapa varian Sukhoi dan F-18 Super Hornet. Kali ini kita akan membahas pengertian istilah “generasi” pada pesawat tempur dan tipe-tipe pesawat yang temasuk di dalamnya.

Istilah “generasi” pada pesawat tempur mengacu pada fitur yang terdapat pada pesawat tempur tersebut, dimana pesawat tempur dari sebuah generasi tertentu memiliki tipe mesin, avionik dll tertentu dan pesawat tempur generasi berikutnya bisa dipastikan memiliki tipe mesin, avionik dll yang lebih unggul (superior)

Terminologi tidak resmi mengenai istilah generasi ini dikemukakan oleh Richard P. Hallion, seorang senior adviser mengenai isu kedirgantaraan di Pentagon, Amerika Serikat. Tidak ada pusat register yang mengkualifikasi sebuah jet tempur itu masuk generasi mana, dan pengkategorion “generasi” ini juga tidak selalu tepat. Terkadang masih banyak terdapat perbedaan pendapat diantara analis-analis kedirgantaraan.

Setiap generasi pesawat tempur biasanya dua kali lebih mahal (rata-rata, dalam dolar konstan) dari generasi sebelumnya. Namun, setiap generasi juga sekitar dua kali lebih aman untuk terbang dan lebih mudah dioperasikan. Tentu, setiap generasi dua kali lebih efektif seperti sebelumnya.

Generasi Pertama (1945-1955)
Generasi ini meliputi semua pesawat tempur awal sampai dengan pesawat tempur yang digunakan dalam Perang Korea. Model awalnya serupa dengan kontruksi pendahulunya, yaitu menggunakan mesin turbojet generasi 1 dan 2. Pesawat-pesawat dari generasi pertama ini cukup sulit untuk diterbangkan dan mesinnya masih belum bisa diandalkan.

Pesawat tempur generasi pertama antara lain Messerschmitt Me 262 Jerman dan Meteor Gloster Inggris saat Perang Dunia II. Pada saat Perang Korea, pesawat generasi pertama yang digunakan adalah MiG 15 yang berhadapan dengan F-86 Sabre.

Jerman : Messerschmitt Me 262, Heinkel He 162
Inggris : Gloster Meteor, de Havilland Vampire, Hawker Sea Hawk, Supermarine Attacker
Perancis : Dassault Ouragan
Amerika Serikat : Bell P-59 Airacomet, Lockheed P-80 Shooting Star, McDonnell FH Phantom, Ryan Aeronautical FR Fireball
Uni Soviet : Mikoyan-Gurevich MiG-9 ‘Fargo’, Yakovlev Yak-15/17 ‘Feather’

Generasi Kedua (1950-1965)
Pesawat tempur generasi kedua sudah lebih handal namun masih berbahaya untuk mengoperasikannya. Pesawat tempur generasi ini mulai menggunakan radar onboard dan rudal passive-homing infrared-guided (IR). Tingkat sensor rudal IR ini masih rendah dan bidang pandangnya sangat sempit (biasanya tidak lebih dari 30 °). Yang termasuk di generasi ini, antara lain F-104 dan MiG-21.

F-105 Thunderchief
F-105 Thunderchief Amerika Serikat (Foto : AlfvanBeem)

Pesawat tempur generasi kedua, antara lain :
Perancis : Dassault Super Mystère, Dassault Étendard IV, Dassault Mirage III/Dassault Mirage 5
India : HAL HF-24 Marut
Israel : IAI Nesher
RRC : Shenyang J-6, Chengdu J-7
Uni Soviet : Mikoyan-Gurevich MiG-19, Mikoyan-Gurevich MiG-2, Sukhoi Su-7, Sukhoi Su-9/Sukhoi Su-11, Yakovlev Yak-38 (AL)
Swedia : Saab 32 Lansen, Saab 35 Draken
Inggris : De Havilland Sea Vixen (AL), English Electric Lightning, Gloster Javelin, Hawker Hunter, Supermarine Scimitar (AL), Supermarine Swift
Amerika Serikat : Chance Vought F-8 Crusader (AL), Convair F-102 Delta Dagger, Convair F-106 Delta Dart, Douglas Aircraft Company F4D Skyray (AL), Grumman F-11 Tiger (AL), Lockheed Corporation F-104 Starfighter, McDonnell Aircraft F-101 Voodoo, North American Aviation F-100 Super Sabre, North American Aviation FJ-4 Fury (AL), Republic Aviation Company F-105 Thunderchief

Generasi Ketiga (1965-1975)

Pola dasar dari pesawat tempur generasi ini adalah McDonnell Douglas F-4 Phantom II, merupakan pesawat tempur AS dengan jumlah produksi terbanyak sampai saat ini. Fiturnya antara lain :

Peningkatan sistem rudal udara-ke-udara
Peningkatan sistem radar
Avionik lebih baik
Perlengkapan standar senjata
Rudal udara-ke-udara menjadi senjata utama, menggunakan radar yang lebih canggih dan rudal jarak menengah RF AAMs untuk hasil yang lebih baik
Rudal pandu udara-ke-darat
Avionik untuk serangan darat ditingkatkan
Terrain-avoidance systems
Rudal udara-ke-permukaan (ASM) yang dilengkapi dengan elektro optik (EO) pencari kontras menjadi senjata standar
Peningkatan laser-guided bombs (LGBs)

Mitsubishi F-1 Jepang
Mitsubishi F-1 Jepang (Foto: Taisyo/Wikipedia User)

Pesawat tempur generasi ketiga, antara lain :
Perancis : Dassault Mirage F1, Dassault-Breguet Super Étendard (AL)
Iran : HESA Azarakhsh, HESA Saeqeh
Israel : IAI Kfir
Italia : Aeritalia F-104S
Jepang : Mitsubishi F-1
RRC : Chengdu J-7E/G, Shenyang J-8/Shenyang J-8II
Afrika Selatan : Atlas Cheetah
Uni Soviet : Mikoyan-Gurevich MiG-21bis, Mikoyan-Gurevich MiG-23, Mikoyan-Gurevich MiG-25, Sukhoi Su-15, Sukhoi Su-17, Tupolev Tu-28
Swedia : Saab 37 Viggen
Inggris : British Aerospace Sea Harrier (AL), BAE Harrier II (AL)
Amerika Serikat : McDonnell Douglas F-4 Phantom II, Northrop F-5

Generasi Keempat (1970-2010)
Desain pesawat generasi keempat sangat dipengaruhi dari “pelajaran” yang diperoleh pada pesawat generasi ketiga. Pesawat tempur generasi ini antara lain F-14, F-15, F-16 dan F-18 dengan fitur:

Manuver jauh lebih baik karena stabilitas statis yang rendah
Kemajuan dalam komputer digital dan teknik integrasi sistem
Upgrade sistem radar seperti AESA, digital avionics buses dan IRST

Generasi 4,5

Analis kedirgantaraan Amerika Serikat mendefinisikan pesawat tempur generasi 4,5 adalah pesawat tempur yang menggunakan radar AESA, kapasitas data-link yang tinggi, upgrade avionik dan kemampuan untuk menggunakan senjata canggih yang ada saat ini dan masa depan.

Sukhoi Su-35, Su-34 terbang bersama T-50
Sukhoi Su-35, Su-34 terbang bersama T-50 (Foto: Alex Beltyukov/Wikipedia)

Pesawat tempur generasi 4 dan 4,5, antara lain :
Perancis : Dassault Mirage 2000/N/D, Dassault Rafale
India : India, HAL Tejas
Rusia : Sukhoi Su-30MKI
Israel : IAI Kfir (C.10 and C.12)
RRC : Chengdu J-10, Shenyang J-11, Shenyang J-15 (proposed for AL), Shenyang J-16, AIDC F-CK-1 Ching-kuo
Pakistan : JF-17 Thunder
Uni Soviet – Rusia : Mikoyan MiG-29/MiG-29M/MiG-35, Mikoyan MiG-29K (AL), Mikoyan MiG-31, Sukhoi Su-27/Su-30/Su-35, Sukhoi Su-33 (AL), Sukhoi Su-34, Sukhoi Su-30
Korea Selatan : KAI FA-50
Swedia : Saab JAS 39 Gripen
Inggris (Join) : Eurofighter Typhoon
Italia (Join) : Panavia Tornado ADV
Amerika Serikat : General Dynamics/Lockheed Martin F-16 Fighting Falcon, Grumman F-14 Tomcat (AL), McDonnell Douglas F/A-18 Hornet/F/A-18E/F Super Hornet (AL), McDonnell Douglas/Boeing F-15 Eagle/F-15E Strike Eagle/F-15SE Silent Eagle
Jepang (Join) : Mitsubishi F-2

Generasi Kelima (1995 – 2025)
Desain pesawat generasi kelima ini umumnya lebi terfokus pada radar cross-section (RCS), body terbuat dari bahan komposit guna menghasilkan fitur siluman dan mengurangi bobot pesawat dan prosessor utama mengontrol semua sensor dan menggunakan mesin berkinerja tinggi.

Pesawat tempur generasi kelima, antara lain :
Amerika Serikat : Lockheed Martin/Boeing F-22 Raptor (Production – 195 aircraft), Lockheed Martin F-35 Lightning II (Join) masih dalam tahap pengembangan.
Rusia : Sukhoi PAK FA T-50, Mikoyan LMFS (masih dikembangkan)RRC : J-20, J-31 (masih dikembangkan)
India : Advanced Medium Combat Aircraft (masih dikembangkan)
Korea/ Indonesia : KAI KF-X – 2020 (masih dikembangkan)
Rusia/ India : Sukhoi/HAL FGFA (masih dikembangkan)
Jepang : Mitsubishi F-3 – 2027 (masih dikembangkan)

Generasi Keenam (Rencana)
Pesawat tempur generasi keenam ini belum pernah ada, masih konseptual. Namun Amerika Serikat menargetkan pesawat generasi keenam sudah akan memperkuat Angkatan Udara dan Angkatan Laut AS pada rentang 2025-2030.

Berbicara mengenai Rusia, hingga kini negara ini masih mengembangkan pesawat tempur generasi ke-5 mereka, meskipun beberapa turunan dari Su-27 setidaknya sudah generasi 4,5. Salah satu penyebab Uni Soviet runtuh adalah kenyataan bahwa mereka kala itu tidak mampu mengembangkan pesawat tempur generasi ke-5 untuk tetap kompetitif dengan Amerika.

Uni Soviet banyak memilki ide menarik di papan gambar dan dalam pengembangan industri kedirgantaaraan, namun kebangkrutan sebagian besar industri penerbangan militer mereka selama tahun 1990-an telah menghancurkan segalanya. Saat ini Rusia sedang berencana untuk membuat pesawat tempur generasi ke-6 yang kemungkinan akan diawaki oleh robot. Kita tunggu saja.

Sumber : 
Pesawatterbang.net
Share:

HELICOPTER TEMPUR AH-64 APACHE BLOCK III/E TERBARU AMERIKA

AH-64 Apache Bloc III
Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon) telah memberi lampu hijau kepada Angkatan Darat AS untuk memulai produksi penuh generasi terbaru helikopter serbu AH-64 Apache. Varian terbaru ini dinamai AH-64E, dan memiliki berbagai keunggulan dibandingkan dengan pendahulunya, AH-64D.Persetujuan produksi generasi terbaru Apache tersebut diumumkan pada 24 Oktober lalu di Washington DC, AS.Menurut para pejabat yang berwenang, Dewan Akuisisi Pertahanan AS telah mengeluarkan izin produksi itu sejak Agustus.

Pada saat itu, dewan tersebut resmi memberi nama heli baru ini dengan AH-64E. Sebelumnya, heli tersebut hanya disebut sebagai proyek AH-64D Block III. Demikian diwartakan majalah pertahanan IHS Jane's Defence Weekly (JDW) edisi 31 Oktober 2012.

Heli yang akan diproduksi pabrikan Boeing itu termasuk kategori heli serbu berat, yang memiliki transmisi lebih baik dibanding seri D. Apache E ini juga menggunakan baling-baling dari bahan komposit, yang membuatnya bisa terbang dengan kecepatan 25 knot (46,3 kilometer per jam) lebih cepat dibanding Apache D Block II.

Heli baru ini juga dilengkapi sistem avionik dengan arsitektur terbuka sehingga memudahkan dalam proses modernisasi di masa depan. Selain itu, Apache E juga dilengkapi kemampuan mengendalikan pesawat nirawak (drone) dari dalam kokpitnya sehingga akan meningkatkan kemampuan baik dalam pengawasan maupun tempur.

 

Unmanned Aircraft Systems (UAS)
AD AS berencana membeli 690 Apache E untuk mengganti seluruh armada Apache-nya yang lebih tua. Para pejabat Boeing menyatakan, kapasitas produksinya masih mampu mengakomodasi pesanan tambahan, baik dari AD AS maupun dari pembeli potensial di luar negeri.
Share:

PESAWAT TEMPUR GENERASI KE LIMA JEPANG MITSUBISHI ATD-X

Concept ATD-X Stealth Fighter Generation 5
Saat semua negara berlomba-lomba membuat pesawat tempur generasi ke-5, negara Jepang pun tidak mau ketinggalan salah satunya mereka sudah mempersiapkan konsep desain pesawat tempur generasi kelima yang memiliki kemampuan "anti pesawat siluman" (counterstealth).

 
Pesawat tempur generasi ke-5 ini akan dibangun berdasarkan konsep yang dirancang sebelumnya bernama ATD-X (Advanced Technology Demonstrator-X) yang di umumkan secara resmi pada Juli 2007. Sedangkan Kemhan Jepang sudah menyiapkan anggaran senilai 39,2 miliar yen (sekitar Rp4,5 triliun) dari 2009 hingga 2016.

Pengembangan pesawat tempur generasi ke lima Jepang dikembangkan oleh Technical Reaearch and Defalopment Institute (TRDI) dengan tujuan menciptakan pesawat tempur siluman yang potensial di masa depan menggantikan pesawat tempur sebelumnya Mitsubishi F-2. selain itu, Jepang menghawatirkan Rencana penggelaran pesawat tempur generasi kelima berteknologi canggih seperti F35 Lighting Amerika, Chengdu J-20 oleh China dan Sukhoi PAK-FA T-50 oleh Rusia, ini yang membuat Jepang memandang proyek pengembangan pesawat tempur siluman sangat mendesak.

Pemerintah Jepang masih merahasiakan detil dari pesawat ini, tetapi isu yang dihembuskan Basis Pesawat ini lebih beracuan kepada i3 (informed, intelligent, instantaneous) dengan mengusung desain pesawat siluman Amerika F-22 Raptor.  sedangkan dimensi pesawat  Jepang lebih dekat ke Saab Gripen, untuk  pembuatan mesin Jepang mempercayakan kepada  IHH  (Ishikawajima-Harima Heavy) bertugas mengembangkan turbofan XF5-1 yang di klaim mampu  menyamai M88 Francis dengan daya dorong 44,5-89 kN (10.000 hingga 20.000 lb), 

Pesawat tempur ATD-X rencananya dilengkapi fly-by-optik dengan menggantikan serat optik sehingga memungkinkan data yang akan ditransfer lebih cepat dan aman terhadap gangguan serangan elektromagnetik, Bukan hanya itu saja Pesawat tempur ATD-X ini akan dilengkapi dengan radar buatan dalam negeri yang diklaim mampu menyamai radar pesawat tempur yang di buat Nortrop Grumman.F35 AN/APG-81 (AESA)  beserta dukungan Electromagnetic Countermeasures (ECM) dan anti jamming sebagai dukungan kemampuan stealth pesawat.

Meski tak akan mengalami hambatan dalam hal teknologi, Jepang diperkirakan harus menghadapi rintangan politik dari sekutu utamanya, Amerika yang dimana selama ini selalu keberatan Jepang mengembangkan rancang bangun pesawat tempurnya sendiri. Salah satu alternatif yang akan ditempuh adalah mengajak Amerika mengembangkan bersama pesawat tempur generasi kelima ini 

 
 XF5-1 Turbofan engine technology 

  
Multi Function RF Sensor, Dan Advanced Active Electronically Scanned Array (AESA) technology 


TRDI new ransmit-receive modules being developed to support its new AESA radar.
GENERAL CHARACTERISTIC
    Crew: 1
    Length: 14.174 meters (46.50 feet)
    Wingspan: 9.099 meters (29.85 feet)
    Height: 4.514 meters (14.80 feet)
    Max takeoff weight:
    8 tonnes max takeoff weight alt = 17,636 pounds ()
    Powerplant: 2× IHI XF5-1.
    Dry thrust: 10 tonnes (22,046 pounds) each
    Thrust with afterburner: 15 tonnes (33,069 pounds) eac


Share:

HELICOPTER SERBU RAH-66 COMANCHE AMERIKA

Gambar Helicopter RAH-66 Comanche
Helikopter RAH-66 Comanche adalah helikopter terbaru Angkatan Perang AS untuk menggantikan helikopter yang telah uzur seperti UH-1, AH-1 Cobra, OH-6 dan OH-58 Kiowa. RAH-66 didesain sebagai helikopter berkemampuan "stealth" pertama di dunia dan diklasifikasikan sebagai helikopter "light attack". Heli ini beroperasi dengan internal bay dan dilengkapi dengan misil anti serangan udara ke udara dan udara kedarat .

Kemampuan stealth Helicopter ini didukung oleh lapisan pelindung pada tubuh helikopter yang dirancang khusus untuk mengaburkan tangkapan radar selain itu penggunaan cross section yang dimana berfungsi membelokkan tangkapam radar dimana teknologi ini diambil dari desain pesawat pengebom F-117 Nighthawk

Desain Helikopter RAH-66 Comanche tempur ini terdapat sistem rotor dengan 5 baling-baling (blade) dan rotor yang kecil pada bagian ekornya yang terlindung, seperti halnya heli Gazelle milik Perancis. Heli ini mempunyai penyimpanan senjata internal dan sayap opsional yang memungkinkan penambahan stabilitas persenjataan, dengan resiko (jika sayap opsional dipasang) maka akan lebih terdeteksi oleh radar. Persenjataan standar heli ini adalah meriam General Electric tiga barel 20mm dalam sebuah sistem turret Giat. Pilot dan co-pilot (gunner) duduk bersebelahan pada kokpit dengan visibilitas yang baik guna memudahkan dalam sistem penembakan.
Gambar Optional Helicopter RAH-66 Comanche


Sistem penerbangan dan kontrol pada Helikopter RAH-66 Comanche terdiri dari kontrol "helmet-mounted", kontrol siklik "sidestick", display peta 3D, sistem fly-by-wire dengan sebuah fitur "triple redundancy", pelacak Laser dan FLIR serta radar gelombang milimeter yang ditiru Apache Longbow.

Pada simulasi medan pertempuran, sistem Helikopter RAH-66 Comanche akan sangat mendukung pertempuran dengan menembak kendaraan lapis baja dan pesawat musuh pada jarak jangkaunya. Akan tetapi proyek heli ini dihentikan oleh AS karena dana pengembangan yang terlalu besar, sehingga dana tersebut digunakan untuk pengembangan pesawat tanpa awak Amerik (UAV)
 
Karakteristik umum
    Kru: 2 orang
    Panjang: 46.85 kaki
    Lebar sayap: 39.04 kaki
    Tinggi: 11.06 kaki
    Luas sayap: 1,197 kaki²
    Bobot kosong: 8,690 pon
    Bobot terisi: 10,597 pon
    Bobot maksimum lepas landas: 17,175 ponFuselage length: 43.31 ft (13.20 m)
    Rotor systems: 5 baling-baling pada rotor utama

Kinerja
    Laju maksimum: 175 knot (201 mph, 324 km/h)
    Laju jelajah: 165 knots (190 mph, 306 km/h)
    Jarak jangkau: 262 nmi (bahan bakar internal)
    Jarak jangkau ferri: 1,260 nmi
    Batas tertinggi servis: 14,980 kaki
    Laju panjat: 1,418 kaki/menit

Persenjataan
    1× 20 mm XM301 meriam tiga laras (kapasitas 500 rentetan)
    Internal bays: 6 Hellfires or 6 Stingers (ATAS) or 24 Hydra 70 2.75 in (70 mm) roket udara-darat
    Optional stub wings: 8 Hellfire, 16 Stinger or 56 x Hydra 70 roket udara-darat
Share:

RUDAL AGM-114M, API NERAKA YANG MAMPU LELEHKAN KAVELERI LAPIS BAJA MUSUH

Rudal Hellfire
Hellfire adalah sebutan bagi rudal udara ke permukaan yang biasa digunakan oleh Helikopter tempur Amerika guna membabat habis tank musuh, bunker, bangunan dan apapun yang menjadi sasarannya. Meski namanya sesuai dengan peruntukannya, laksana api neraka (hellfire) yang mampu melelehkan baja, Hellfire sebenarnya merupakan singkatan dari “HELicopter Launched FIRE-and-forget” yang dibuat oleh perusahaan besar Lookhead Martin.

Pilot dapat meluncurkan Hellfire kemudian sepenuhnya mempercayakan kendali pada sistem pintar yang terpasang pada rudal ini untuk mencapai sasarannya. Saat ini, Hellfire merupakan sistem rudal komprehensif yang mampu diluncurkan dari helikopter, pesawat, maupun dari fasilitas darat.

Ada empat varian Hellfire yang telah dikembangkan:
1. “High-explosive anti-tank (HEAT) missile”, dikenal juga sebagai AGM-114K dengan kemampuan melumpuhkan semua target lapis baja.

2. AGM-114M, merupakan fragmentation missile yang efektif digunakan menghancurkan sasaran seperti kapal, bangunan, bunker, dan lapis baja ringan.

3. “Metal augmented charge missile” atau AGM-114N, yang mampu menembus benteng atau tempat persembunyian musuh seperti gua, rumah, atau bunker.

4. AGM-114K-A, HEAT dengan kemampuan fragmentation missile yang mampu menghancurkan target non-lapis baja di tempat terbuka.

5. MH 60R Seahawk and Hellfire AGM 114 Hellfire: Rudal Api Neraka Pemusnah Lapis Baja

Hellfire dapat diluncurkan melalui dua cara. Pertama disebut sebagai Lock-on Before Launch (LOBL). Dalam teknik ini sasaran mesti dibidik dan dikunci dulu dengan pencari laser (laser seeker). Karena telah terkunci, rudal memiliki peluang hampir sempurna untuk mengenai sasaran dengan tepat. Kelemahannya, pilot jadi terekspos dengan resiko lebih besar. Ini disebabkan mereka harus berada cukup dekat dengan sasaran agar dapat membidiknya dengan tepat.

Metode kedua disebut Lock-on After Lauch-Direct (LOAL-DIR). Teknik ini memungkinkan sasaran dikunci setelah peluncuran. Helikopter dapat meluncurkan Hellfire dari balik bukit tanpa harus terdeteksi oleh musuh.Kelemahannya, tingkat akurasi cara ini berada dibawah teknik yang pertama.


Rudal Hellfire yang terpasang pada Helicopter Tempur Amerika

Sejak dioperasikan, Hellfire telah menunjukkan efektivitasnya pada berbagai operasi militer seperti “Operation Just Cause” di Panama, “Operation Desert Storm” di kawasan teluk, “Operation Allied Force” di Yugoslavia, dan yang paling terakhir “Operation Iraqi Freedom” . Dalam berbagai operasi tersebut, Hellfire sukses ditembakkan dari helikoper tempur seperti Apache dan Cobra, maupun pesawat tak berawak semacam Predator.

Berikut daftar beberapa helikopter yang mampu dicanteli Hellfire:
  •     AH-1W SuperCobra
  •     AH-1Z Viper
  •     AH-64 Apache
  •     Agusta A129 Mangusta
  •     Eurocopter Tiger ARH
  •     SH-60 / MH-60R / MH-60S Seahawk
  •     RAH-66 Comanche
  •     UH-60 Blackhawk
  •     Westland WAH-64 Apache
Share:

TU-PAK DA, SOSOK PESAWAT PEMBOM TERBARU GENERASI KE V RUSSIA

Gambar Pesawat Pembom TU-PAK DA
Ngomongin teknologi militer memang tak ada habisnya, setiap waktu terus berinovasi  dan makin cepat makin mematikan, salah satunya adalah inovasi terbaru Rusia yang akan resmi dioperasikan tahun 2020 yakni pesawat siluman pembom strategis generasi ke V bercode name PAK DA, pesawat ini dikembangkan untuk menggantikan pesawat pembom TU95MS, T22M3 dan TU 160 untuk lebih jelasnya kita akan obrak-abrik penjelasnnya.

PAK DA adalah codename salah satu design Pesawat Pembom Generasi ke V Russia yang dikembangkan oleh perusahaan penerbangan rusia yakni Tupolev, PAK DA adalah singkatan dari Perspektivnyi Aviatsionnyi Kompleks Dalney Aviatsyi  yang kalau diartikan ke indonesia adalah Desain Pesawat Pembom Jarak Jauh Masa Depan untuk Angkatan Udara Strategis .

Pada awalnya Design Pembuatan Pesawat Boomber PAK DA ini didasarkan pada pesawat Boomber supersonik terdahulu yakni TU-160 namun spekulasi dilapangan pesawat Boomber PAK DA ini mirip dengan Desain pesawat tempur siluman Amerika B-2 Spirit.
Sketsa Pesawat Pembom TU-PAK DA
Sketsa Gambar TU-PAK DA tampak Samping

Sesuai rencana pesawat Boomber PAK DA ini akan memiliki kemampuan stealth layaknya pesawat generasi ke V guna mengelak dari jangkauan radar musuh, serta mampu memuat bom setara 100-120 Ton baik bom konvensional ataupun nuklear, serta memiliki radius tempur 3.500 kilometer, sedangkan untuk penggerak pada pesawat boomber ini tidak lagi menggunakaan acuan pemikiran turboprop yang lazim dipakai pesawat boomber TU-95 ataupun TU-160 Supersonik, Konsep mesin penggerak pesawat boomber PAK DA ini dirancng khusus mampu terbang dengan ketinggian Stratosfer atau setara 50.000 meter dengan keceptan hypersonik yang diklaim mencocokan kecepatan tercept pesawat tempur amerika saat ini untuk sistem avionik pesawat boomber ini tidak segan-segan menggunakan peralatan pesawat tempur T-50 Pak Fa. Bahkan pernyataan ambisius dan gila Jendral Anatoly Zhikharev “Pesawat Boomber PAK DA ini akan mampu dioperasikan dengan sistem tak berawak atau kendali jarak jauh layaknya yang kita kenal UAV. Bahkan menurutnya pembuatan pesawat ini adlah proyek paling ambisius pemerintah Russia.
Share:

TANK IFV MARDER, INILAH PASANGAN DUET SANG LEOPARD

Marder IA3
Dealnya pembelian Tank MBT Leopard Jerman oleh Pemerintah Indonesia berdampak strategis bagi kerjasama militer antar kedua negara, bukan hanya tank tempur utama leopard yang akan didatangkan Indonesia dari Jerman tapi juga Tank Tempur IFV (Infantri Fighting Vehicle/ Tank Tempur Infntri)jenis Marder yang diklaim sangat cocok dengan iklim di indonesia.


Marder 1A3 adalah salah satu varian dari tank medium atau yang lebih tepat disebut sebagai kendaraan tempur infanteri (IFV / Infantry Fighting Vehicle) Marder 1 yang diproduksi oleh perusahaan Rheinmetall Landsysteme.


Tank tempur Infantri IFV Marder dibuat dari  chassis yang dirancang khusus pada awal tahun 1960, tank ini diciptakan untuk sebuah platform umum kendaraan lapis baja ringan yang efektif tanpa mengesampingkan perlindungan dan mobilitas dalam mendukung tank tempur utama yakni Leopard.
 
Sebagai kendaraan tempur infanteri lapis baja, Marder dioperasikan oleh Angkatan Darat Jerman sebagai senjata utama Panzergrenadiere (infanteri mekanik) dari tahun 1970-an sampai saat ini. Hingga sekarang Marder telah terbukti sebagai IFV yang tangguh. Oleh karena itu tidak salah jika Kementerian Pertahanan Republik Indonesia memilih Marder berduet dengan rekan sejawatnya yakni MBT Leopard yang sudah lebih dulu menjadi arsenal tempur TNI. Menurut informasi dari Kemhan RI, penandatanganan kontrak pembelian 50 unit tank Marder 1A3 dan 10 tank pendukungnya dilakukan pada akhir September 2012 
Varian Marder dilengkapi canon 105 mm

Varian pertama Marder mulai dikembangkan pada Januari 1960 dan produksi pertamanya diterima oleh militer Jerman pada tanggal 7 Januari 1971. Produksi kendaraan tempur ini terus berlanjut hingga tahun 1975, tidak kurang dari 2.136 unit Marder telah diproduksi.

Pada tahun 1975 rudal Milan (rudal anti tank) mulai digunakan pada kendaraan tempur Marder. Tapi saat itu penembakannya masih secara konvesional. Petugas (komandan tank) muncul dari kubah sambil memanggul peluncur rudal Milan lalu menembakan rudal tersebut. Lalu antara tahun 1977 dan 1979 peluncur rudal ini mulai dipasang sebagai bagian dari persenjataan Marder.

Program upgrade atau modifikasi peningkatan varian 1A3 dimulai pada tahun 1988. Saat itu ada sekitar 2.100 unit Marder 1A1 dan 1A2 yang akan diupgrade oleh militer Jerman. Proyek ini dikerjakan oleh perusahaan Thyssen-Henschel. Tank Marder yang telah diupgrade menjadi varian Marder 1A3 kembali diterima militer Jerman pada tanggal 17 November 1989. Upgrade tersebut meliputi:

Penambahan lapisan baja pelindung hingga seberat 1.600 kg untuk melindungi Marder dari tembakan meriam 2A42 kaliber 30 mm dari BMP-2 buatan Rusia. Modifikasi pada akses kompartemen personil infanteri.Suspensi diperkuat, sistem pengereman baru dipasang, gearbox disesuaikan. Sistem pemanas digantikan dengan sistem pemanas berbasis air. Modifikasi pada Turret meriam, Keseluruhan modifikasi tersebut membuat Marder memiliki bobot 35.000 kg.

Varian Marder 1A3 inilah yang merupakan varian terbanyak digunakan oleh Angkatan Darat Jerman.

Sebagai kendaraan tempur, Marder bisa melintasi air hingga kedalaman 1,5 meter. Jika dilengkapi dengan peralatan tambahan, kendaraan tempur ini bisa melintasi air berkedalaman hingga 2,5 meter. Marder menggunakan roda penggerak yang dipasangi trek Diehl dengan bantalan karet.

Sejak awal kemunculannya hingga saat ini ada beberapa varian Marder yang telah diproduksi.Meskipun telah dioperasikan dalam jumlah besar selama 38 tahun, tank Marder baru memperoleh pengalaman tempur sesungguhnya yang pertama kali saat melindungi sebuah pos tentara Jerman dari serangan gerilyawan Taliban yang berlokasi di Distrik Chahar Dara, provinsi Kunduz, Afghanistan, pada Juli 2009. Aksi Marder pada pertempuran tersebut telah membunuh dan dan melukai puluhan anggota gerilyawan Taliban. Setelah kejadian itu, tank Marder juga beberapa kali terlibat dalam pertempuran.

Spesifikasi IFV Marder 1 :

Produsen : Rheinmetall Landsysteme, Jerman
Bobot : 28,5 ton (varian 1A1/A2), 33,5 ton (varian 1A3), 37,4 ton (varian 1A5)
Panjang : 6,79 m
Lebar : 3,24 m
Tinggi : 2,98 m
Psonil : 3 awak tank dan 7 personil infanteri
Proteksi : Baja setebal 20 hingga 25 mm
 
Senjata Utama : Meriam otomatis Rheinmetall MK 20 Rh 202 kaliber 20 mm, rudal anti tank MILAN
Senjata Tambahan : Senapan Mesin MG3 kaliber 7,62 mm
Mesin Penggerak : Diesel MTU MB 833 Ea-500 600 hp (441 kW)
Rasio Tenaga Mesin dan Berat Kendaraan : 21,1 hp/ton
Transmisi : RENK HSWL 194
Suspensi : Torsion bar
Ground Clearance : 0,45 m
Kapasitas Tangki BBM : 652 liter
Jarak Jangkau : 520 km
Kecepatan Maksimum : 75 km/jam (varian 1A2) dan 65 km/jam (varian 1A3)
Share:

CMOV RADAR AIR DEFENCE SYSTEM MOBILE BUATAN INDONESIA, SI KECIL DENGAN INDRA PENGLIHATAN YANG TAJAM

Gambar CMOV Indonesia
Computerized Management of Vehicles (CMOV/COMOB), adalah platform radar dan perangkat komunikasi bergerak yang dapat diintegrasikan kedalam combat system. Baik air-defense system maupun combat-field management. CMOV inilah yang membuat pesawat tempur musuh ketar-ketir di udara apalagi kalau melintas di indonesia tanpa izin, bayangkan saja kalau tetap nekat maka CMOV akan langsung memberangkatkan pesawat tempur pemburu untuk "menilangnya" bahkan "membinasakannya" di udara, wah... kedengerannya serem tapi itulah bagian dari tugas CMOV ini.


CMOV bisa juga disebut miniatur dari ruang Popunas (Pusat Operasi Pertahanan Udara Nasional) yang besarnya hampir sepertiga lapangan sepak bola. Meskipun diperkecil hingga sebesar truk kecil ini, hampir seluruh kemampuan pokok di ruang Popunas berhasil diboyong ke dalam mobil ini. Tapi karena miniatur, kemampuan dan fasilitas yang tersedia tidak selengkap seperti pada ruang Popunas yang sebenarnya. Meskipun demikian, CMOV tetap memiliki keunggulan lain karena bisa dengan mudah dipindahkan atau dibawa ke lokasi yang diinginkan.

CMOV dapat digelar di seluruh sudut Nusantara untuk memantau keamanan negara kita ini. Salah satu alutsista Kohanudnas ini berbasis truk Mercedes Benz MB800 yang dimodifikasi sedemikian rupa hingga mampu membopong antena parabola yang bisa dilipat dengan sistem elektrik serta berbagai hardware canggih untuk memantau radar seperti monitor, komputer, dan sistem radio telekomunikasi.

Ketika digelar pada operasi Hanud, mobil CMOV ini dikelilingi oleh para pengawal dan pendukung operasinya. Mobil ini sedianya ditumpangi Pangkohanudnas pada operasi Pertahanan Udara (Hanud) yang mengedepankan mobilitas tinggi. Tidak heran jika fasilitas standard seperti Air Conditioner (AC) yang super dingin dan interior cukup mewah dihadirkan dalam ruang pantau CMOV.

Seperti layaknya di dalam ruang Popunas, ruang pantau di mobil CMOV ini juga dilengkapi dengan data seluruh radar yang berada dalam naungan setiap Kosekhanudnas. Melakukan hubungan telekomunikasi radio dengan berbagai frekwensi juga dapat dilakukan, bahkan untuk berkomunikasi dengan pesawat interceptor, system komunikasi dalam CMOV mampu melayaninya. CMOV memang dirancang untuk mampu melakukan kontak dengan berbagai unsur Hanud, karena meskipun ukurannya kecil CMOV menjamin kelancaran berbagai cara berkomunikasi.

Fitur yang ada dalam CMOV buatan Indonesia



Seperti mobil jammer, mobil CMOV juga telah dilibatkan dalam berbagai operasi pengamanan VVIP dalam negeri maupun luar negeri. Ketika Presiden Amerika Serikat Barack Obama berkunjung ke Indonesia, dua unit CMOV dikirim untuk memantau keamanan udara di sekelilingnya dan terbukti mampu melaksanakan fungsinya dengan baik.

Meskipun isi mobil CMOV dan peralatannya berasal dari luar negeri, tapi semua pengerjaan karoseri dan assembly peralatannya dilakukan oleh para teknisi Indonesia yang
dirakit oleh PT Rekayasa Teknologi Indonesia (Rekatindo)
Share:

SUKHOI T-50 PAKFA, PESAWAT TEMPUR SILUMAN UNGGULAN RUSSIA

SU T-50 PakFa
Perang dingin antara Amerika dan Rusia diklaim berakhir tapi ternyata "tidak", setelah Amerika merelease pesawat tempur F22 Raptor dan F35 Lighting, rupanya negara Rusia yang menjadi rival sejatinya-pun tersinggung, tidak mau diremehkan akhirnya Rusia pun merelease pesawat tempur silumannya yang diberi nama Sukhoi T-50 PakFa berikut penjelasan detilnya

Su T-50 Pak Fa adalah pesawat tempur Superioritas udara baru rusia, hal ini dianggap jawaban rusia terhadap AS yang sudah lebih dulu mengeluarkan pesawat tempur siluman bernama F22 Raptor dan F35 Lighting, pengembangan pesawat tempur baru rusia ini diketahui publik pada tahun 2001 sedangkan penerbangan perdana  pesawat tempur ini dilakukan tepatnya pada tanggal 29 Januari 2010, total keseluruhan pengujian pesawat tempur ini sudah 17 kali mengudara, Pembuatan pesawat tempur ini direncanakan untuk menggantikan jet tempur Mig-29 Fulcrum dan Su-27 Flanker pada sistem pertahanan udara Rusia. Selain itu, Sukhoi T-50 juga dijadikan sebagai dasar untuk proyek Sukhoi HAL FGFA yang bertujuan mengembangkan jet tempur untuk kebutuhan Angkatan Udara India yang dimana India juga ambil bagian dalam pendanaan proyek pembangunan pesawat tempur siluman ini.

Pengakuan ini diperkuat oleh Direktur Sukhoi, Mikhail Pogosyan yang  telah memproyeksikan pemasaran 1.000 unit Sukhoi T-50 PAK FA dalam waktu empat dekade ke depan. Kedua negara tersebut masing-masing akan memiliki 200 unit Sukhoi T-50, sedangkan 600 unit berikutnya akan dijual kepada negara-negara lain. Pada tahap pertama Angkatan Udara India akan memperoleh 50 unit pesawat versi satu crew (versi Rusia) kemudian pengembangan Sukhoi T-50 versi India dengan 2 crew yang akan dikembangkan pada proyek FGFA. Sedangkan Departemen Pertahanan Rusia akan membeli 10 unit pada produksi tahap pertama di tahun 2012, kemudian disusul pembelian 60 unit pada tahun 2016. 

Bukan hanya negara India yang kesengsem melihat pesawat tempur siluman ini tapi Vietnam pun juga menaruh hati pada pesawat tempur ini, dugaan inipun juga tak meleset karena Ruslan Pukhov, Direktur Pusat Analisis Strategi dan Teknologi Sukhoi, telah mengatakan bahwa Vietnam akan menjadi negara kedua setelah Rusia dan India yang akan membeli produk Sukhoi T-50 PAK FA ini. Jet tempur ini diharapkan memiliki masa operasional sekitar 30 hingga 35 tahun.
Diagram Gambar SU T-50 PakFa
Gambar SU T-50 Pakfa diambil dari beberapa sudut

Desain
Mengeni desain Meskipun sebagian besar informasi tentang Sukhoi T-50 PAK FA telah diumumkan secara luas, namun sebagian kalangan meyakini bahwa masih ada beberapa fakta yang disembunyikan. Misalnya kemampuan supercruise (mencapai kecepatan supersonik tanpa afterburner),pesawat tempur ini terdiri dari  Bahan komposit yang diperkirakan mencapai 25% dari keseluruhan berat pesawat dan sekitar 75% merupakan pelapis permukaan badan pesawat. Badan pesawat juga terdiri dari 75% titanium. Dilaporkan juga bahwa pesawat siluman buatan Rusia ini memiliki kemampuan maneuver yang melebihi F-22 Raptor. Pada rekaman video penerbangan perdana menunjukkan bahwa PAK FA Su T-50 tidak memiliki kemudi konvensional seperti ekor vertikal yang dapat digerakkan. Sebagai gantinya digunakan ekor V seperti yang digunakan oleh jet tempur YF-23 buatan Northrop dan dilengkapi dengan ekor horizontal sebagai stabilisator seperti yang digunakan pada F-22 Raptor.

Sistem Avionik
Pada dasarnya teknologi stealth pesawat tempur ini berfungsi untuk membelokkan gelombang radar sehingga tidak dapat diketahui musuh dan radar yang dipakai juga kompleks yakni PAK FA SH121 memiliki tiga radar X-Band AESA yang terpasang pada bagian depan dan sisi pesawat. Kemudian didukung juga oleh radar L-Band yang terpasang pada permukaan sayap yang terbukti telah meningkatkan efektivitas terhadap target VLO yang dioptimalkan pada frekuensi X-Band. Pesawat tempur ini juga memiliki IRST IR / search optik dan sistem pelacakan bahkan tak tanggung-tanggung pesawat tempur ini memiliki elemen 1.500 array yang kabarnya memiliki kecerdasan buatan dan Sementara itu, Hindustan Aeronautics Ltd dikabarkan akan menyediakan sistem navigasi dan sistem komputer misi.


Baru-baru ini Rusia menguji coba radar baru yang menganut sistem X-band radar array aktif bertahap yang telah diinstal pada prototipe ketiga dari pesawat tempur T-50 Pak Fa dan menunjukkan kinerja yang stabil dan efektif dibandingkan dengan sistem radar yang paling canggih yang ada. Radar telah dikembangkan secara Ilmiah yang berbasis di Moskow dibawah lembaga penelitian  Tikhomirov Desain Instrumen menggunakan elemen baru bernama nanoteknologi. 

Dengan sistem Ini radar memiliki kisaran target akuisisi yang mampu mendeteksi lebih jauh dari varian sebelumnya dan mampu mendeteksi musuh secara bersamaan untuk membunuh sasaran baik terdapat di "udara ke udara-" dan "udara-ke-darat", sistem ini memungkinkan menyerang beberapa sasaran secara simultan, dan menyediakan kemampuan perang elektronik.

Mesin
Pada penerbangan perdana, Sukhoi T-50 PAK FA menggunakan mesin 117S (AL-41F1A) yang mampu memberikan daya dorong hingga 142 kN. Mesin Pak FA mengadopsi sistem "Pembakaran Plasma" atau secara fisikanya suatu zat yang membentuk gas dengan bagian tertentu dari partikel terionisasi. Mesin ini mampu menghasilkan gaya dorong lebih besar dan memiliki sistem otomatisasi yang kompleks, untuk memfasilitasi mode penerbangan seperti manuver bahkan sebutan lain dari Pak Fa adalah Plasma Stealth

Persenjataan
Setelah habis berbicara masalah kemampuan stealth pesawat tempur ini, kurang rasanya jika kita tidak mengulas dari segi persenjataan, walaupun pada penerbangan perdana tidak dipasang pada uji coba penerbangan perdana, tapi yang jelas pesawat tempur ini juga dilengkapi persenjataan mampuni Hal ini diyakini bahwa pesawat ini akan mengangkut hingga 1500 kg dan 7 persenjataan. Selain itu pesawat Tempur ini memiliki 10 cantelan eksternal dan internal guna digelantungi rudal R-74M Archer dan R-77M Adder, tak ketinggalan senapan GSh-301 pun di ikut sertakan dalam pesawat tempur ini yang memiliki panjang kaliber 30 mm. Selain itu rudal jenis lain pun berlomba-lomba untuk dijejali pada pesawat tempur ini antara lain rudal jenis Izdeliye 810, K74, K30, KH38M, dan KH58 USHK. Bom yang diangkut adalah bom berpandu yang memiliki bobot dari 250 kg. 


Manuver 
Sistem manuver Pesawat T-50 Pak Fa mengadopsi kemampuan pesawat tempur Varian sukhoi lainnya seperti manuver vertikal 360, manuver cobra,dan yang paling terbaru adalah Manuver Horizontal 360 derajat.

Beberapa Contoh Manuver T-50 Pak Fa


 Manuver 360 Horizontal terbaru T-50 Pak Fa


Karakteristik Umum 
Jumlah Crew        1 (satu) Orang Pilot
Panjang            19,8 meter
Lebar Sayap        14 meter
Tinggi             6,05 meter
Luas Area Sayap    78,8 meter per segi
Berat Kosong       18.500 kg
Berat Terisi       26.000 kg
 
Maksimum Beban                  7.500 kg
Maksimum Berat Lepas Landas     37.000 kg
Mesin    NPO Saturn (AL-41F1)
Maksimum Berat Bahan Bakar      10.300 kg
Pembakaran                      Plasma
   
Kecepatan Maksimum    
2.100 km/jam (Mach 2) pada ketinggian 17.000 meter
Kecepatan Jelajah    
1.300 km/jam
Jarak Jelajah Penerbangan   
5.500 km/jam
Service Ceiling    
20.000 meter
Tingkat Panjat    
350 m/detik
Daya Angkat Sayap    
330(normal) - 470(maximum) kg/m 
2 (67(normal) - 96(maximum) lb/ft 2)
Maksimum g-load    
10 – 11 g
Share:

Popular Posts

MOMOSERGEIDRAGUNOV

Pages

Military

Name*


Message*