Doomsday Plane (Pesawat khusus anti kiamat versi Amerika ) |
Bertahan dari kiamat..? tak luput dari pemikiran para dedengkot ilmuan Amerika, ternyata negara Amerika sudah memikirkannya bertahun-tahun silam, tak ayal negara Adidaya ini sudah memiliki rencana strategis rahasia menghidar dari kiamat, bahkan arti kata “kiamat” menurut para ilmuan amerika bisa berarti perang nuklir, atau Bumi kejatuhan meteor. Tentu kehancuran total sudah membayang, separuh atau seluruh dunia dipastikan kiamat. Nah, dalam situasi itu, Presiden Amerika Serikat dan lingkaran dekatnya diskenariokan masih bisa menghindar, dengan menaiki pesawat yang dirancang khusus.
Skenario itulah yang sudah disiapkan Angkatan Udara Amerika Serikat dengan kehadiran pesawat yang dijuluki "pesawat kiamat" (doomsday plane), demi menghadapi situasi terburuk, dengan total anggaran USD223 juta (sekitar Rp1,89 triliun).
Skenario itulah yang sudah disiapkan Angkatan Udara Amerika Serikat dengan kehadiran pesawat yang dijuluki "pesawat kiamat" (doomsday plane), demi menghadapi situasi terburuk, dengan total anggaran USD223 juta (sekitar Rp1,89 triliun).
Bagian-Bagian Pesawat Doomsday |
Pesawat yang merupakan modifikasi Boeing 747 tersebut dilengkapi dengan perisai pelindung yang mampu menahan radiasi dan gelombang elektromagnetik, Keunggulan lainnya, saat ancaman datang, Presiden AS bisa segera meluncur ke udara dalam waktu lima menit, dan dipersiapkan bisa menanggulangi berbagai ancaman, termasuk serangan nuklir bahkan meteor dari luar angkasa.
Untuk itu, selain perisai pelindung di seluruh bagian pesawat, terdapat pula sistim pendingin khusus yang bisa menjamin semua perangkat elektronik di pesawat tetap bekerja normal dan efisien, meski di sekelilingnya terjadi panas yang luar biasa.
meski berukuran super jumbo - karena dimodifikasi dari Boeing 747 - pesawat khusus ini dapat terbang selama 4 hari tanpa harus mengisi bahan bakar, dengan kecepatan maksinal 620 mil per jam, yang berarti 40 mil per jam lebih cepat dari pesawat sejenis yang digunakan untuk komersial.
Sedangkan orang yang berada di pesawat dipastikan bisa berkomunikasi dengan siapapun dan di manapun posisinya di darat. Bahkan, dengan kabel sepanjang lima mil yang berada di belakang pesawat, komunikasi dengan kapal selam di dasar lautan bisa dilakukan. "Kami turunkan kabel itu dan akan tertransmisi pesan sandi ke kapal selam kami," ungkap perwira AU, Kapten W Scott Ryder.
"Berikan kepada kami nomor telepon siapapun, kapanpun, di manapun di Bumi, kami bisa menghubungi mereka," tambah rekan Ryder, Sersan Joe Stuart.
Selain perangkat serba modern dan berteknologi terkini, pesawat itu juga memiliki pasukan elite yang khusus yang menjadi satuan keamanan tersendiri di Angkatan Bersenjata AS. "Mereka adalah pihak pertama di pesawat dan menempatkan diri secara pantas di seluruh bagian pesawat," tambah Ryder.
Tapi tugas mereka hanya mengurusi dan melindungi pesawat, sebab untuk urusan pengamanan presiden, tetap ada tim tersendiri. Untuk tugas itu, tim pengaman pesawat itu wajib selalu berada di dekat pesawat. Sebab, dalam keadaan darurat, dalam tempo hanya lima menit pesawat harus bisa lepas landas. Misalnya pada kasus serangan 11 September 2001 silam.
"Jika pusat komando gagal mengatasi sebuah serangan tiba-tiba, kami segera bersiap tinggal landas. Kami dalam posisi siaga selama 24 jam, 7 hari sepekan, dan 365 hari pertahun."
Namun, sebagai pesawat darurat, tingkat kenyamanan tentu tak sebanding dengan Air Force One yang biasa digunakan Presiden Barack Obama melawat ke luar negeri. Toilet, misalnya, tak terlalu besar, meski masih bisa berendam. "Ini pesawat spartan, tanpa jendela atau apapun," ungkap perwira lainnya.
Untuk itu, selain perisai pelindung di seluruh bagian pesawat, terdapat pula sistim pendingin khusus yang bisa menjamin semua perangkat elektronik di pesawat tetap bekerja normal dan efisien, meski di sekelilingnya terjadi panas yang luar biasa.
meski berukuran super jumbo - karena dimodifikasi dari Boeing 747 - pesawat khusus ini dapat terbang selama 4 hari tanpa harus mengisi bahan bakar, dengan kecepatan maksinal 620 mil per jam, yang berarti 40 mil per jam lebih cepat dari pesawat sejenis yang digunakan untuk komersial.
Sedangkan orang yang berada di pesawat dipastikan bisa berkomunikasi dengan siapapun dan di manapun posisinya di darat. Bahkan, dengan kabel sepanjang lima mil yang berada di belakang pesawat, komunikasi dengan kapal selam di dasar lautan bisa dilakukan. "Kami turunkan kabel itu dan akan tertransmisi pesan sandi ke kapal selam kami," ungkap perwira AU, Kapten W Scott Ryder.
"Berikan kepada kami nomor telepon siapapun, kapanpun, di manapun di Bumi, kami bisa menghubungi mereka," tambah rekan Ryder, Sersan Joe Stuart.
Selain perangkat serba modern dan berteknologi terkini, pesawat itu juga memiliki pasukan elite yang khusus yang menjadi satuan keamanan tersendiri di Angkatan Bersenjata AS. "Mereka adalah pihak pertama di pesawat dan menempatkan diri secara pantas di seluruh bagian pesawat," tambah Ryder.
Tapi tugas mereka hanya mengurusi dan melindungi pesawat, sebab untuk urusan pengamanan presiden, tetap ada tim tersendiri. Untuk tugas itu, tim pengaman pesawat itu wajib selalu berada di dekat pesawat. Sebab, dalam keadaan darurat, dalam tempo hanya lima menit pesawat harus bisa lepas landas. Misalnya pada kasus serangan 11 September 2001 silam.
"Jika pusat komando gagal mengatasi sebuah serangan tiba-tiba, kami segera bersiap tinggal landas. Kami dalam posisi siaga selama 24 jam, 7 hari sepekan, dan 365 hari pertahun."
Namun, sebagai pesawat darurat, tingkat kenyamanan tentu tak sebanding dengan Air Force One yang biasa digunakan Presiden Barack Obama melawat ke luar negeri. Toilet, misalnya, tak terlalu besar, meski masih bisa berendam. "Ini pesawat spartan, tanpa jendela atau apapun," ungkap perwira lainnya.
Tapi sebesar-besarnya pesawat Doomsday Amerika masih kalah besar dengan pesawat Russia AN-225 Mrya buatan Rusia tunggu ulasan berikutnya
No comments:
Post a Comment