Military Technology News Network

REFUELING BAHAN BAKAR PESAWAT TEMPUR


Air Refueling yang dilakukan pesawat tanker C130 KC pada dua pesawat Sukhoi 30MK
Dalam kondisi pertempuran pengisian bahan bakar pesawat terdapat aturan dimana radius tempur adalah sepertiga jarak kemampuan tempuh pesawat yang terisi bahan bakar penuh dalam suatu garis lurus, jika disederhanakan perjalanan pulang dan pergi ditambah sepertiga dari bahan bakar untuk operasi tempur.

Namun jika kita lihat metode pengisian bahan bakar pesawat yang lazim digunakan baik itu pengisian bahan bakar di darat ataupun di udara sedikit banyak memberikan tujuan tersendiri suatu operasi pertempuran jika radius tempur masuk dalam jangkauan maka pengisian bahan bakar melalui darat lebih sering di gunakan namun jika menjalankan misi yang lumyan kompleks maka pengisian bahan bakar di udara adalah pilihan yang tepat karena pada saat take off pesawat mampu membawa bom secara maksimal dengan mengurangi tekanan pada tangki bahan bakar namun setelahnya maka kemudian sudah pasti di hadang oleh pesawat tanker untuk mengisi bahan bakar secara penuh.


Bahan bakar jet atau jet fuel atau aviation turbine fuel (ATF) atau avtur (aviation turbine) merupakan salah satu jenis bahan bakar penerbangan yang dirancang untuk digunakan pada pesawat terbang yang bermesin turbin gas (external combution) Warnanya cerah sampai kekuningan. Bahan bakar yang paling umum adalah Jet A dan Jet A-1 (Avtur) yang diproduksi dalam perlengkapan spesifikasi yang terstandardisasi secara internasional. Satu-satunya bahan bakar jet yang umum digunakan dalam penerbangan bermesin turbin disebut Jet B dan digunakan untuk menghadapi cuaca dingin.



Pengisian bahan bakar di Darat Fasilitas DPPU 
(Depot Pengisian Pesawat Udara)



merupakan fasiltas vital dalam pelayanan di Bandar Udara, untuk menunjang operasi pelayanan pengisian bahan bakar pesawat, seiring dengan kemajuan dunia penerbangan dan padatnya rute penerbangan dalam pelayanan maka di Bandar Udara terutama pada Bandar sipil ataupun militer terpasang fasiltas untuk pengisian bahan bakar pesawat. Fasilitas pengisian bahan bakar pesawat menurut tipenya sekarang terdapat 2 (dua) tipe pengisian yaitu 

Pipeline Jalur Pipa
Metode pengisian di darat menggunakan Pipeline at
 
pengisian menggunakan jalur pipa (pipeline) dibawah apron  Penggunaan jalur pipa (pipeline) dibawah apron banyak digunakan pada Bandar Udara komersial namun hanya sedikit di gunakan dalam bandar udara militer karena melihat faktor keamanan bandara ketika diserang musuh namun metode semacam ini mampu mengatasi tingkat kesibukan penerbangan yang cukup tinggi. 

Mobil Bridger
sedangkan untuk penggunaan mobil bridger biasanya digunakan pada bandar udara kecil yang mempunyai tingkat kesibukan penerbangan yang tidak terlalu tinggi.


Pengisian bahan bakar di Udara
Air Refeuling 
Pengisian bahan bakar di udara atau istilahnya kerennya air refueling, aerial tanking, in-flight refueling (IFR), air-to-air refueling (AAR) adalah proses pengisian bahan bakar dari pesawat tanker (pembawa bahan bakar) ke pesawat lain (yang akan diisi bahan bakarnya) selama di udara. Prosedur ini membuat pesawat yang sedang dalam misi penerbangan dapat terbang dalam jangka waktu yang lebih panjang. Pesawat yang digunakan untuk pengisian bahan bakar di udara adalah pesawat angkut yang telah dimodifikasi atau seringkali disebut pesawat tanker


Biasa juga disebut “Flying Boom”
Metode Pengisian Flaying Boom pada Pesawat F35 Lightning
Sistem ini memakai pipa yang kaku, memiliki sistem kamera yang dikendalikan oleh dua sayap kecil yang oleh operator yang berada di pesawat tanker akan diulur dan dimasukkan ke lubang tangki bahan bakar pada pesawat penerima. Penerbang pada pesawat penerima harus memposisikan pesawat dan kecepatannya sedemikian rupa sehingga tepat posisinya dan proses pengisian bahan bakar bisa dilakukan. Untuk keamanan dan ketepatan dalam pengisian bahan bakar, kamera pada sisi sayap pipa digunakan untuk memandu operator mengulurkan dan memasukkan pipa bahan bakar ke pesawat penerima. Selain itu, pesawat tanker dan pipa dilengkapi dengan lampu yang berfungsi untuk melakukan pengisian bahan bakar pada malam hari.

Probe and Drogue
Metode pengisian dengan Probe and Drogue pada F35 lightning

Sistem ini memakai pipa yang fleksibel. Bentuk drogue-nya mirip sekali dengan shuttlecock badminton yang tersambung dengan pipa bahan bakar. Fungsi drogue ini untuk menstabilkan pipa selama di udara dan menyediakan saluran untuk menjadi jalur masuknya bahan bakar ke dalam pipa. Pipa tersebut terhubung dengan Hose Drum Unit (HDU), kalau tidak terpakai biasanya pipa akan tergulung di HDU. Cara kerjanya: Pesawat tanker dan pesawat penerima harus berada pada posisi sejajar horizontal di mana pesawat tanker berada di depan pesawat penerima. Kedua pesawat itu terbang pada kecepatan yang sama. Setelah kedua pesawat ini siap, pilot pesawat tanker akan menjulurkan drogue ke arah pesawat penerima. Setelah terjulur, pilot pesawat penerima akan mengeluarkan alat yang disebut probe. Yaitu semacam "mulut" penerima bahan bakar yang ada di pesawat tersebut, kemudan pilot pesawat penerima mengatur pesawatnya hingga posisi probe masuk ke dalam lubang drogue. Di sinilah pengisian bahan bakar mulai dilakukan
Share:

Popular Posts

MOMOSERGEIDRAGUNOV

Pages

Military

Name*


Message*