Military Technology News Network

HELICOPTER SERBU RAH-66 COMANCHE AMERIKA

Gambar Helicopter RAH-66 Comanche
Helikopter RAH-66 Comanche adalah helikopter terbaru Angkatan Perang AS untuk menggantikan helikopter yang telah uzur seperti UH-1, AH-1 Cobra, OH-6 dan OH-58 Kiowa. RAH-66 didesain sebagai helikopter berkemampuan "stealth" pertama di dunia dan diklasifikasikan sebagai helikopter "light attack". Heli ini beroperasi dengan internal bay dan dilengkapi dengan misil anti serangan udara ke udara dan udara kedarat .

Kemampuan stealth Helicopter ini didukung oleh lapisan pelindung pada tubuh helikopter yang dirancang khusus untuk mengaburkan tangkapan radar selain itu penggunaan cross section yang dimana berfungsi membelokkan tangkapam radar dimana teknologi ini diambil dari desain pesawat pengebom F-117 Nighthawk

Desain Helikopter RAH-66 Comanche tempur ini terdapat sistem rotor dengan 5 baling-baling (blade) dan rotor yang kecil pada bagian ekornya yang terlindung, seperti halnya heli Gazelle milik Perancis. Heli ini mempunyai penyimpanan senjata internal dan sayap opsional yang memungkinkan penambahan stabilitas persenjataan, dengan resiko (jika sayap opsional dipasang) maka akan lebih terdeteksi oleh radar. Persenjataan standar heli ini adalah meriam General Electric tiga barel 20mm dalam sebuah sistem turret Giat. Pilot dan co-pilot (gunner) duduk bersebelahan pada kokpit dengan visibilitas yang baik guna memudahkan dalam sistem penembakan.
Gambar Optional Helicopter RAH-66 Comanche


Sistem penerbangan dan kontrol pada Helikopter RAH-66 Comanche terdiri dari kontrol "helmet-mounted", kontrol siklik "sidestick", display peta 3D, sistem fly-by-wire dengan sebuah fitur "triple redundancy", pelacak Laser dan FLIR serta radar gelombang milimeter yang ditiru Apache Longbow.

Pada simulasi medan pertempuran, sistem Helikopter RAH-66 Comanche akan sangat mendukung pertempuran dengan menembak kendaraan lapis baja dan pesawat musuh pada jarak jangkaunya. Akan tetapi proyek heli ini dihentikan oleh AS karena dana pengembangan yang terlalu besar, sehingga dana tersebut digunakan untuk pengembangan pesawat tanpa awak Amerik (UAV)
 
Karakteristik umum
    Kru: 2 orang
    Panjang: 46.85 kaki
    Lebar sayap: 39.04 kaki
    Tinggi: 11.06 kaki
    Luas sayap: 1,197 kaki²
    Bobot kosong: 8,690 pon
    Bobot terisi: 10,597 pon
    Bobot maksimum lepas landas: 17,175 ponFuselage length: 43.31 ft (13.20 m)
    Rotor systems: 5 baling-baling pada rotor utama

Kinerja
    Laju maksimum: 175 knot (201 mph, 324 km/h)
    Laju jelajah: 165 knots (190 mph, 306 km/h)
    Jarak jangkau: 262 nmi (bahan bakar internal)
    Jarak jangkau ferri: 1,260 nmi
    Batas tertinggi servis: 14,980 kaki
    Laju panjat: 1,418 kaki/menit

Persenjataan
    1× 20 mm XM301 meriam tiga laras (kapasitas 500 rentetan)
    Internal bays: 6 Hellfires or 6 Stingers (ATAS) or 24 Hydra 70 2.75 in (70 mm) roket udara-darat
    Optional stub wings: 8 Hellfire, 16 Stinger or 56 x Hydra 70 roket udara-darat
Share:

RUDAL AGM-114M, API NERAKA YANG MAMPU LELEHKAN KAVELERI LAPIS BAJA MUSUH

Rudal Hellfire
Hellfire adalah sebutan bagi rudal udara ke permukaan yang biasa digunakan oleh Helikopter tempur Amerika guna membabat habis tank musuh, bunker, bangunan dan apapun yang menjadi sasarannya. Meski namanya sesuai dengan peruntukannya, laksana api neraka (hellfire) yang mampu melelehkan baja, Hellfire sebenarnya merupakan singkatan dari “HELicopter Launched FIRE-and-forget” yang dibuat oleh perusahaan besar Lookhead Martin.

Pilot dapat meluncurkan Hellfire kemudian sepenuhnya mempercayakan kendali pada sistem pintar yang terpasang pada rudal ini untuk mencapai sasarannya. Saat ini, Hellfire merupakan sistem rudal komprehensif yang mampu diluncurkan dari helikopter, pesawat, maupun dari fasilitas darat.

Ada empat varian Hellfire yang telah dikembangkan:
1. “High-explosive anti-tank (HEAT) missile”, dikenal juga sebagai AGM-114K dengan kemampuan melumpuhkan semua target lapis baja.

2. AGM-114M, merupakan fragmentation missile yang efektif digunakan menghancurkan sasaran seperti kapal, bangunan, bunker, dan lapis baja ringan.

3. “Metal augmented charge missile” atau AGM-114N, yang mampu menembus benteng atau tempat persembunyian musuh seperti gua, rumah, atau bunker.

4. AGM-114K-A, HEAT dengan kemampuan fragmentation missile yang mampu menghancurkan target non-lapis baja di tempat terbuka.

5. MH 60R Seahawk and Hellfire AGM 114 Hellfire: Rudal Api Neraka Pemusnah Lapis Baja

Hellfire dapat diluncurkan melalui dua cara. Pertama disebut sebagai Lock-on Before Launch (LOBL). Dalam teknik ini sasaran mesti dibidik dan dikunci dulu dengan pencari laser (laser seeker). Karena telah terkunci, rudal memiliki peluang hampir sempurna untuk mengenai sasaran dengan tepat. Kelemahannya, pilot jadi terekspos dengan resiko lebih besar. Ini disebabkan mereka harus berada cukup dekat dengan sasaran agar dapat membidiknya dengan tepat.

Metode kedua disebut Lock-on After Lauch-Direct (LOAL-DIR). Teknik ini memungkinkan sasaran dikunci setelah peluncuran. Helikopter dapat meluncurkan Hellfire dari balik bukit tanpa harus terdeteksi oleh musuh.Kelemahannya, tingkat akurasi cara ini berada dibawah teknik yang pertama.


Rudal Hellfire yang terpasang pada Helicopter Tempur Amerika

Sejak dioperasikan, Hellfire telah menunjukkan efektivitasnya pada berbagai operasi militer seperti “Operation Just Cause” di Panama, “Operation Desert Storm” di kawasan teluk, “Operation Allied Force” di Yugoslavia, dan yang paling terakhir “Operation Iraqi Freedom” . Dalam berbagai operasi tersebut, Hellfire sukses ditembakkan dari helikoper tempur seperti Apache dan Cobra, maupun pesawat tak berawak semacam Predator.

Berikut daftar beberapa helikopter yang mampu dicanteli Hellfire:
  •     AH-1W SuperCobra
  •     AH-1Z Viper
  •     AH-64 Apache
  •     Agusta A129 Mangusta
  •     Eurocopter Tiger ARH
  •     SH-60 / MH-60R / MH-60S Seahawk
  •     RAH-66 Comanche
  •     UH-60 Blackhawk
  •     Westland WAH-64 Apache
Share:

TU-PAK DA, SOSOK PESAWAT PEMBOM TERBARU GENERASI KE V RUSSIA

Gambar Pesawat Pembom TU-PAK DA
Ngomongin teknologi militer memang tak ada habisnya, setiap waktu terus berinovasi  dan makin cepat makin mematikan, salah satunya adalah inovasi terbaru Rusia yang akan resmi dioperasikan tahun 2020 yakni pesawat siluman pembom strategis generasi ke V bercode name PAK DA, pesawat ini dikembangkan untuk menggantikan pesawat pembom TU95MS, T22M3 dan TU 160 untuk lebih jelasnya kita akan obrak-abrik penjelasnnya.

PAK DA adalah codename salah satu design Pesawat Pembom Generasi ke V Russia yang dikembangkan oleh perusahaan penerbangan rusia yakni Tupolev, PAK DA adalah singkatan dari Perspektivnyi Aviatsionnyi Kompleks Dalney Aviatsyi  yang kalau diartikan ke indonesia adalah Desain Pesawat Pembom Jarak Jauh Masa Depan untuk Angkatan Udara Strategis .

Pada awalnya Design Pembuatan Pesawat Boomber PAK DA ini didasarkan pada pesawat Boomber supersonik terdahulu yakni TU-160 namun spekulasi dilapangan pesawat Boomber PAK DA ini mirip dengan Desain pesawat tempur siluman Amerika B-2 Spirit.
Sketsa Pesawat Pembom TU-PAK DA
Sketsa Gambar TU-PAK DA tampak Samping

Sesuai rencana pesawat Boomber PAK DA ini akan memiliki kemampuan stealth layaknya pesawat generasi ke V guna mengelak dari jangkauan radar musuh, serta mampu memuat bom setara 100-120 Ton baik bom konvensional ataupun nuklear, serta memiliki radius tempur 3.500 kilometer, sedangkan untuk penggerak pada pesawat boomber ini tidak lagi menggunakaan acuan pemikiran turboprop yang lazim dipakai pesawat boomber TU-95 ataupun TU-160 Supersonik, Konsep mesin penggerak pesawat boomber PAK DA ini dirancng khusus mampu terbang dengan ketinggian Stratosfer atau setara 50.000 meter dengan keceptan hypersonik yang diklaim mencocokan kecepatan tercept pesawat tempur amerika saat ini untuk sistem avionik pesawat boomber ini tidak segan-segan menggunakan peralatan pesawat tempur T-50 Pak Fa. Bahkan pernyataan ambisius dan gila Jendral Anatoly Zhikharev “Pesawat Boomber PAK DA ini akan mampu dioperasikan dengan sistem tak berawak atau kendali jarak jauh layaknya yang kita kenal UAV. Bahkan menurutnya pembuatan pesawat ini adlah proyek paling ambisius pemerintah Russia.
Share:

TANK IFV MARDER, INILAH PASANGAN DUET SANG LEOPARD

Marder IA3
Dealnya pembelian Tank MBT Leopard Jerman oleh Pemerintah Indonesia berdampak strategis bagi kerjasama militer antar kedua negara, bukan hanya tank tempur utama leopard yang akan didatangkan Indonesia dari Jerman tapi juga Tank Tempur IFV (Infantri Fighting Vehicle/ Tank Tempur Infntri)jenis Marder yang diklaim sangat cocok dengan iklim di indonesia.


Marder 1A3 adalah salah satu varian dari tank medium atau yang lebih tepat disebut sebagai kendaraan tempur infanteri (IFV / Infantry Fighting Vehicle) Marder 1 yang diproduksi oleh perusahaan Rheinmetall Landsysteme.


Tank tempur Infantri IFV Marder dibuat dari  chassis yang dirancang khusus pada awal tahun 1960, tank ini diciptakan untuk sebuah platform umum kendaraan lapis baja ringan yang efektif tanpa mengesampingkan perlindungan dan mobilitas dalam mendukung tank tempur utama yakni Leopard.
 
Sebagai kendaraan tempur infanteri lapis baja, Marder dioperasikan oleh Angkatan Darat Jerman sebagai senjata utama Panzergrenadiere (infanteri mekanik) dari tahun 1970-an sampai saat ini. Hingga sekarang Marder telah terbukti sebagai IFV yang tangguh. Oleh karena itu tidak salah jika Kementerian Pertahanan Republik Indonesia memilih Marder berduet dengan rekan sejawatnya yakni MBT Leopard yang sudah lebih dulu menjadi arsenal tempur TNI. Menurut informasi dari Kemhan RI, penandatanganan kontrak pembelian 50 unit tank Marder 1A3 dan 10 tank pendukungnya dilakukan pada akhir September 2012 
Varian Marder dilengkapi canon 105 mm

Varian pertama Marder mulai dikembangkan pada Januari 1960 dan produksi pertamanya diterima oleh militer Jerman pada tanggal 7 Januari 1971. Produksi kendaraan tempur ini terus berlanjut hingga tahun 1975, tidak kurang dari 2.136 unit Marder telah diproduksi.

Pada tahun 1975 rudal Milan (rudal anti tank) mulai digunakan pada kendaraan tempur Marder. Tapi saat itu penembakannya masih secara konvesional. Petugas (komandan tank) muncul dari kubah sambil memanggul peluncur rudal Milan lalu menembakan rudal tersebut. Lalu antara tahun 1977 dan 1979 peluncur rudal ini mulai dipasang sebagai bagian dari persenjataan Marder.

Program upgrade atau modifikasi peningkatan varian 1A3 dimulai pada tahun 1988. Saat itu ada sekitar 2.100 unit Marder 1A1 dan 1A2 yang akan diupgrade oleh militer Jerman. Proyek ini dikerjakan oleh perusahaan Thyssen-Henschel. Tank Marder yang telah diupgrade menjadi varian Marder 1A3 kembali diterima militer Jerman pada tanggal 17 November 1989. Upgrade tersebut meliputi:

Penambahan lapisan baja pelindung hingga seberat 1.600 kg untuk melindungi Marder dari tembakan meriam 2A42 kaliber 30 mm dari BMP-2 buatan Rusia. Modifikasi pada akses kompartemen personil infanteri.Suspensi diperkuat, sistem pengereman baru dipasang, gearbox disesuaikan. Sistem pemanas digantikan dengan sistem pemanas berbasis air. Modifikasi pada Turret meriam, Keseluruhan modifikasi tersebut membuat Marder memiliki bobot 35.000 kg.

Varian Marder 1A3 inilah yang merupakan varian terbanyak digunakan oleh Angkatan Darat Jerman.

Sebagai kendaraan tempur, Marder bisa melintasi air hingga kedalaman 1,5 meter. Jika dilengkapi dengan peralatan tambahan, kendaraan tempur ini bisa melintasi air berkedalaman hingga 2,5 meter. Marder menggunakan roda penggerak yang dipasangi trek Diehl dengan bantalan karet.

Sejak awal kemunculannya hingga saat ini ada beberapa varian Marder yang telah diproduksi.Meskipun telah dioperasikan dalam jumlah besar selama 38 tahun, tank Marder baru memperoleh pengalaman tempur sesungguhnya yang pertama kali saat melindungi sebuah pos tentara Jerman dari serangan gerilyawan Taliban yang berlokasi di Distrik Chahar Dara, provinsi Kunduz, Afghanistan, pada Juli 2009. Aksi Marder pada pertempuran tersebut telah membunuh dan dan melukai puluhan anggota gerilyawan Taliban. Setelah kejadian itu, tank Marder juga beberapa kali terlibat dalam pertempuran.

Spesifikasi IFV Marder 1 :

Produsen : Rheinmetall Landsysteme, Jerman
Bobot : 28,5 ton (varian 1A1/A2), 33,5 ton (varian 1A3), 37,4 ton (varian 1A5)
Panjang : 6,79 m
Lebar : 3,24 m
Tinggi : 2,98 m
Psonil : 3 awak tank dan 7 personil infanteri
Proteksi : Baja setebal 20 hingga 25 mm
 
Senjata Utama : Meriam otomatis Rheinmetall MK 20 Rh 202 kaliber 20 mm, rudal anti tank MILAN
Senjata Tambahan : Senapan Mesin MG3 kaliber 7,62 mm
Mesin Penggerak : Diesel MTU MB 833 Ea-500 600 hp (441 kW)
Rasio Tenaga Mesin dan Berat Kendaraan : 21,1 hp/ton
Transmisi : RENK HSWL 194
Suspensi : Torsion bar
Ground Clearance : 0,45 m
Kapasitas Tangki BBM : 652 liter
Jarak Jangkau : 520 km
Kecepatan Maksimum : 75 km/jam (varian 1A2) dan 65 km/jam (varian 1A3)
Share:

CMOV RADAR AIR DEFENCE SYSTEM MOBILE BUATAN INDONESIA, SI KECIL DENGAN INDRA PENGLIHATAN YANG TAJAM

Gambar CMOV Indonesia
Computerized Management of Vehicles (CMOV/COMOB), adalah platform radar dan perangkat komunikasi bergerak yang dapat diintegrasikan kedalam combat system. Baik air-defense system maupun combat-field management. CMOV inilah yang membuat pesawat tempur musuh ketar-ketir di udara apalagi kalau melintas di indonesia tanpa izin, bayangkan saja kalau tetap nekat maka CMOV akan langsung memberangkatkan pesawat tempur pemburu untuk "menilangnya" bahkan "membinasakannya" di udara, wah... kedengerannya serem tapi itulah bagian dari tugas CMOV ini.


CMOV bisa juga disebut miniatur dari ruang Popunas (Pusat Operasi Pertahanan Udara Nasional) yang besarnya hampir sepertiga lapangan sepak bola. Meskipun diperkecil hingga sebesar truk kecil ini, hampir seluruh kemampuan pokok di ruang Popunas berhasil diboyong ke dalam mobil ini. Tapi karena miniatur, kemampuan dan fasilitas yang tersedia tidak selengkap seperti pada ruang Popunas yang sebenarnya. Meskipun demikian, CMOV tetap memiliki keunggulan lain karena bisa dengan mudah dipindahkan atau dibawa ke lokasi yang diinginkan.

CMOV dapat digelar di seluruh sudut Nusantara untuk memantau keamanan negara kita ini. Salah satu alutsista Kohanudnas ini berbasis truk Mercedes Benz MB800 yang dimodifikasi sedemikian rupa hingga mampu membopong antena parabola yang bisa dilipat dengan sistem elektrik serta berbagai hardware canggih untuk memantau radar seperti monitor, komputer, dan sistem radio telekomunikasi.

Ketika digelar pada operasi Hanud, mobil CMOV ini dikelilingi oleh para pengawal dan pendukung operasinya. Mobil ini sedianya ditumpangi Pangkohanudnas pada operasi Pertahanan Udara (Hanud) yang mengedepankan mobilitas tinggi. Tidak heran jika fasilitas standard seperti Air Conditioner (AC) yang super dingin dan interior cukup mewah dihadirkan dalam ruang pantau CMOV.

Seperti layaknya di dalam ruang Popunas, ruang pantau di mobil CMOV ini juga dilengkapi dengan data seluruh radar yang berada dalam naungan setiap Kosekhanudnas. Melakukan hubungan telekomunikasi radio dengan berbagai frekwensi juga dapat dilakukan, bahkan untuk berkomunikasi dengan pesawat interceptor, system komunikasi dalam CMOV mampu melayaninya. CMOV memang dirancang untuk mampu melakukan kontak dengan berbagai unsur Hanud, karena meskipun ukurannya kecil CMOV menjamin kelancaran berbagai cara berkomunikasi.

Fitur yang ada dalam CMOV buatan Indonesia



Seperti mobil jammer, mobil CMOV juga telah dilibatkan dalam berbagai operasi pengamanan VVIP dalam negeri maupun luar negeri. Ketika Presiden Amerika Serikat Barack Obama berkunjung ke Indonesia, dua unit CMOV dikirim untuk memantau keamanan udara di sekelilingnya dan terbukti mampu melaksanakan fungsinya dengan baik.

Meskipun isi mobil CMOV dan peralatannya berasal dari luar negeri, tapi semua pengerjaan karoseri dan assembly peralatannya dilakukan oleh para teknisi Indonesia yang
dirakit oleh PT Rekayasa Teknologi Indonesia (Rekatindo)
Share:

SUKHOI T-50 PAKFA, PESAWAT TEMPUR SILUMAN UNGGULAN RUSSIA

SU T-50 PakFa
Perang dingin antara Amerika dan Rusia diklaim berakhir tapi ternyata "tidak", setelah Amerika merelease pesawat tempur F22 Raptor dan F35 Lighting, rupanya negara Rusia yang menjadi rival sejatinya-pun tersinggung, tidak mau diremehkan akhirnya Rusia pun merelease pesawat tempur silumannya yang diberi nama Sukhoi T-50 PakFa berikut penjelasan detilnya

Su T-50 Pak Fa adalah pesawat tempur Superioritas udara baru rusia, hal ini dianggap jawaban rusia terhadap AS yang sudah lebih dulu mengeluarkan pesawat tempur siluman bernama F22 Raptor dan F35 Lighting, pengembangan pesawat tempur baru rusia ini diketahui publik pada tahun 2001 sedangkan penerbangan perdana  pesawat tempur ini dilakukan tepatnya pada tanggal 29 Januari 2010, total keseluruhan pengujian pesawat tempur ini sudah 17 kali mengudara, Pembuatan pesawat tempur ini direncanakan untuk menggantikan jet tempur Mig-29 Fulcrum dan Su-27 Flanker pada sistem pertahanan udara Rusia. Selain itu, Sukhoi T-50 juga dijadikan sebagai dasar untuk proyek Sukhoi HAL FGFA yang bertujuan mengembangkan jet tempur untuk kebutuhan Angkatan Udara India yang dimana India juga ambil bagian dalam pendanaan proyek pembangunan pesawat tempur siluman ini.

Pengakuan ini diperkuat oleh Direktur Sukhoi, Mikhail Pogosyan yang  telah memproyeksikan pemasaran 1.000 unit Sukhoi T-50 PAK FA dalam waktu empat dekade ke depan. Kedua negara tersebut masing-masing akan memiliki 200 unit Sukhoi T-50, sedangkan 600 unit berikutnya akan dijual kepada negara-negara lain. Pada tahap pertama Angkatan Udara India akan memperoleh 50 unit pesawat versi satu crew (versi Rusia) kemudian pengembangan Sukhoi T-50 versi India dengan 2 crew yang akan dikembangkan pada proyek FGFA. Sedangkan Departemen Pertahanan Rusia akan membeli 10 unit pada produksi tahap pertama di tahun 2012, kemudian disusul pembelian 60 unit pada tahun 2016. 

Bukan hanya negara India yang kesengsem melihat pesawat tempur siluman ini tapi Vietnam pun juga menaruh hati pada pesawat tempur ini, dugaan inipun juga tak meleset karena Ruslan Pukhov, Direktur Pusat Analisis Strategi dan Teknologi Sukhoi, telah mengatakan bahwa Vietnam akan menjadi negara kedua setelah Rusia dan India yang akan membeli produk Sukhoi T-50 PAK FA ini. Jet tempur ini diharapkan memiliki masa operasional sekitar 30 hingga 35 tahun.
Diagram Gambar SU T-50 PakFa
Gambar SU T-50 Pakfa diambil dari beberapa sudut

Desain
Mengeni desain Meskipun sebagian besar informasi tentang Sukhoi T-50 PAK FA telah diumumkan secara luas, namun sebagian kalangan meyakini bahwa masih ada beberapa fakta yang disembunyikan. Misalnya kemampuan supercruise (mencapai kecepatan supersonik tanpa afterburner),pesawat tempur ini terdiri dari  Bahan komposit yang diperkirakan mencapai 25% dari keseluruhan berat pesawat dan sekitar 75% merupakan pelapis permukaan badan pesawat. Badan pesawat juga terdiri dari 75% titanium. Dilaporkan juga bahwa pesawat siluman buatan Rusia ini memiliki kemampuan maneuver yang melebihi F-22 Raptor. Pada rekaman video penerbangan perdana menunjukkan bahwa PAK FA Su T-50 tidak memiliki kemudi konvensional seperti ekor vertikal yang dapat digerakkan. Sebagai gantinya digunakan ekor V seperti yang digunakan oleh jet tempur YF-23 buatan Northrop dan dilengkapi dengan ekor horizontal sebagai stabilisator seperti yang digunakan pada F-22 Raptor.

Sistem Avionik
Pada dasarnya teknologi stealth pesawat tempur ini berfungsi untuk membelokkan gelombang radar sehingga tidak dapat diketahui musuh dan radar yang dipakai juga kompleks yakni PAK FA SH121 memiliki tiga radar X-Band AESA yang terpasang pada bagian depan dan sisi pesawat. Kemudian didukung juga oleh radar L-Band yang terpasang pada permukaan sayap yang terbukti telah meningkatkan efektivitas terhadap target VLO yang dioptimalkan pada frekuensi X-Band. Pesawat tempur ini juga memiliki IRST IR / search optik dan sistem pelacakan bahkan tak tanggung-tanggung pesawat tempur ini memiliki elemen 1.500 array yang kabarnya memiliki kecerdasan buatan dan Sementara itu, Hindustan Aeronautics Ltd dikabarkan akan menyediakan sistem navigasi dan sistem komputer misi.


Baru-baru ini Rusia menguji coba radar baru yang menganut sistem X-band radar array aktif bertahap yang telah diinstal pada prototipe ketiga dari pesawat tempur T-50 Pak Fa dan menunjukkan kinerja yang stabil dan efektif dibandingkan dengan sistem radar yang paling canggih yang ada. Radar telah dikembangkan secara Ilmiah yang berbasis di Moskow dibawah lembaga penelitian  Tikhomirov Desain Instrumen menggunakan elemen baru bernama nanoteknologi. 

Dengan sistem Ini radar memiliki kisaran target akuisisi yang mampu mendeteksi lebih jauh dari varian sebelumnya dan mampu mendeteksi musuh secara bersamaan untuk membunuh sasaran baik terdapat di "udara ke udara-" dan "udara-ke-darat", sistem ini memungkinkan menyerang beberapa sasaran secara simultan, dan menyediakan kemampuan perang elektronik.

Mesin
Pada penerbangan perdana, Sukhoi T-50 PAK FA menggunakan mesin 117S (AL-41F1A) yang mampu memberikan daya dorong hingga 142 kN. Mesin Pak FA mengadopsi sistem "Pembakaran Plasma" atau secara fisikanya suatu zat yang membentuk gas dengan bagian tertentu dari partikel terionisasi. Mesin ini mampu menghasilkan gaya dorong lebih besar dan memiliki sistem otomatisasi yang kompleks, untuk memfasilitasi mode penerbangan seperti manuver bahkan sebutan lain dari Pak Fa adalah Plasma Stealth

Persenjataan
Setelah habis berbicara masalah kemampuan stealth pesawat tempur ini, kurang rasanya jika kita tidak mengulas dari segi persenjataan, walaupun pada penerbangan perdana tidak dipasang pada uji coba penerbangan perdana, tapi yang jelas pesawat tempur ini juga dilengkapi persenjataan mampuni Hal ini diyakini bahwa pesawat ini akan mengangkut hingga 1500 kg dan 7 persenjataan. Selain itu pesawat Tempur ini memiliki 10 cantelan eksternal dan internal guna digelantungi rudal R-74M Archer dan R-77M Adder, tak ketinggalan senapan GSh-301 pun di ikut sertakan dalam pesawat tempur ini yang memiliki panjang kaliber 30 mm. Selain itu rudal jenis lain pun berlomba-lomba untuk dijejali pada pesawat tempur ini antara lain rudal jenis Izdeliye 810, K74, K30, KH38M, dan KH58 USHK. Bom yang diangkut adalah bom berpandu yang memiliki bobot dari 250 kg. 


Manuver 
Sistem manuver Pesawat T-50 Pak Fa mengadopsi kemampuan pesawat tempur Varian sukhoi lainnya seperti manuver vertikal 360, manuver cobra,dan yang paling terbaru adalah Manuver Horizontal 360 derajat.

Beberapa Contoh Manuver T-50 Pak Fa


 Manuver 360 Horizontal terbaru T-50 Pak Fa


Karakteristik Umum 
Jumlah Crew        1 (satu) Orang Pilot
Panjang            19,8 meter
Lebar Sayap        14 meter
Tinggi             6,05 meter
Luas Area Sayap    78,8 meter per segi
Berat Kosong       18.500 kg
Berat Terisi       26.000 kg
 
Maksimum Beban                  7.500 kg
Maksimum Berat Lepas Landas     37.000 kg
Mesin    NPO Saturn (AL-41F1)
Maksimum Berat Bahan Bakar      10.300 kg
Pembakaran                      Plasma
   
Kecepatan Maksimum    
2.100 km/jam (Mach 2) pada ketinggian 17.000 meter
Kecepatan Jelajah    
1.300 km/jam
Jarak Jelajah Penerbangan   
5.500 km/jam
Service Ceiling    
20.000 meter
Tingkat Panjat    
350 m/detik
Daya Angkat Sayap    
330(normal) - 470(maximum) kg/m 
2 (67(normal) - 96(maximum) lb/ft 2)
Maksimum g-load    
10 – 11 g
Share:

F22 RAPTOR PESAWAT TEMPUR SILUMAN GENERASI KE V BUATAN AMERIKA

Setelah kemaren kita membahas pesawat tempur Siluman Generasi V China yang bernama J-20 Black Eagle Mighty Dragon , sekarang tak ada salahnya jika kita membahas pesawat tempur selanjutnya yakni F22 Raptor yang proses produksinya diklaim lebih mahal dan lebih  canggih dari pada varian generasi ke V lainnya bukan hanya itu saja pembuatan pesawat F22 Raptor ini  ditangani sepenuhnya oleh Lockheed Martin Aeronautics yang bertanggungjawab memproduksi sebagian besar badan pesawat, persenjataan, dan perakitan F-22. Kemudian mitranya, Boeing Integrated Defense Systems memproduksi sayap, peralatan avionik, dan pelatihan pilot dan perawatan.
ockheed Martin Aeronautics adalah kontraktor utama yang bertanggungjawab memproduksi sebagian besar badan pesawat, persenjataan, dan perakitan F-22. Kemudian mitranya, Boeing Integrated Defense Systems memproduksi sayap, peralatan avionik, dan pelatihan pilot dan perawatan.

Original Post at: http://fajar-d-ace.blogspot.com/2012/05/perbandingan-f-22-raptor-dengan-sukhoi.html
Lockheed Martin Aeronautics adalah kontraktor utama yang bertanggungjawab memproduksi sebagian besar badan pesawat, persenjataan, dan perakitan F-22. Kemudian mitranya, Boeing Integrated Defense Systems memproduksi sayap, peralatan avionik, dan pelatihan pilot dan perawatan.

Original Post at: http://fajar-d-ace.blogspot.com/2012/05/perbandingan-f-22-raptor-dengan-sukhoi.html
Lockheed Martin Aeronautics adalah kontraktor utama yang bertanggungjawab memproduksi sebagian besar badan pesawat, persenjataan, dan perakitan F-22. Kemudian mitranya, Boeing Integrated Defense Systems memproduksi sayap, peralatan avionik, dan pelatihan pilot dan perawatan.

Original Post at: http://fajar-d-ace.blogspot.com/2012/05/perbandingan-f-22-raptor-dengan-sukhoi.html

F-22 Raptor adalah pesawat tempur siluman buatan Amerika Serikat. Pesawat ini awalnya direncanakan untuk dijadikan pesawat tempur superioritas udara untuk digunakan menghadapi pesawat tempur musuh bebuyutannya yakni Uni Soviet yang sekarang rusia , selain itu kemampuan  pesawat ini juga dilengkapi peralatan untuk serangan darat, peperangan elektronik, dan sinyal intelijen. Pesawat ini melalui masa pengembangan yang panjang, versi prototipnya diberi nama YF-22, tiga tahun sebelum secara resmi dipakai diberi nama F/A-22, dan akhirnya diberi nama F-22A ketika resmi mulai dipakai pada Desember 2005. Lockheed Martin Aeronautics adalah kontraktor utama yang bertanggungjawab memproduksi sebagian besar badan pesawat, persenjataan, dan perakitan F-22. Kemudian mitranya, Boeing Integrated Defense Systems memproduksi sayap, peralatan avionik, dan pelatihan pilot dan perawatan.

F-22 Raptor adalah pesawat tempur siluman buatan Amerika Serikat. Pesawat ini awalnya direncanakan untuk dijadikan pesawat tempur superioritas udara untuk digunakan menghadapi pesawat tempur Uni Soviet, tetapi pesawat ini juga dilengkapi peralatan untuk serangan darat, peperangan elektronik, dan sinyal intelijen. Pesawat ini melalui masa pengembangan yang panjang, versi prototipnya diberi nama YF-22, tiga tahun sebelum secara resmi dipakai diberi nama F/A-22, dan akhirnya diberi nama F-22A ketika resmi mulai dipakai pada Desember 2005. Lockheed Martin Aeronautics adalah kontraktor utama yang bertanggungjawab memproduksi sebagian besar badan pesawat, persenjataan, dan perakitan F-22. Kemudian mitranya, Boeing Integrated Defense Systems memproduksi sayap, peralatan avionik, dan pelatihan pilot dan perawatan.

Pergantian nama Versi produksi pesawat ini diberi nama F-22 Raptor ketika pertama kali dimunculkan pada tanggal 9 April 1997 di Lockheed-Georgia Co., Marietta, Georgia. Pada September 2002, petinggi Angkatan Udara Amerika Serikat merubah nama Raptor menjadi F/A-22. Penamaan ini, yang mirip dengan penamaan F/A-18 Hornet Angkatan Laut Amerika Serikat, bertujuan untuk mendorong citra Raptor sebagai pesawat tempur sekaligus pesawat serang darat, dikarenakan oleh perdebatan yang terjadi di pemerintahan AS tentang pentingnya pesawat tempur superioritas udara yang sangat mahal. Nama ini kemudian dikembalikan lagi menjadi F-22 saja pada 12 Desember 2005, dan kemudian pada 15 Desember 2005 F-22A secara resmi mulai dipakai.

Melihat desainnya F-22 raptor menggunakan lebih sedikit bahan penyerap radar dari pada B-2 atau F-117 Nighthawk, dengan harapan biaya perawatan yang akan menjadi lebih rendah.  F-22 menggunakan radar AN/APG-77 AESA yang dirancang untuk operasi superioritas udara dan serangan darat, yang sulit dideteksi pesawat lawan, menggunakan apertur aktif, dan dapat melacak beberapa target sekaligus dalam cuaca apapun. AN/APG-77 mengganti frekuensinya 1.000 kali setiap detik, membuatnya juga sangat sulit dilacak. Radar ini juga dapat memfokuskan emisi terhadap sensor lawan, membuat pesawat lawan mengalami gangguan. Informasi pada radar ini diproses oleh dua prosesor Raytheon, yang masing-masing dapat melakukan 10,5 miliar operasi per detik, dan memiliki memori 300 megabyte. Perangkat lunak pada F-22 terdiri dari 1,7 juta baris koding, yang sebagian besar memproses data yang ditangkap radar. Radar ini memiliki jarak jangkau sekitar 125-150 mil, dan direncanakan untuk dimutakhirkan dengan jarak maksimum sekitar 250 mil.

F-22 juga memiliki beberapa fungsi yang unik untuk pesawat seukurannya. Antara lain, pesawat ini memiliki kemampuan deteksi dan identifikasi musuh yang hampir setara dengan RC-135 Rivet Joint. Kemampuan "mini-AWACS" ini membuat F-22 sangat berguna di garis depan. Pesawat ini bisa menandakan target untuk pesawat F-15 dan F-16, dan bahkan dapat mengetahui pesawat apa yang pesawat kawan sedang targetkan, jadi bisa membuat agar pesawat kawan tidak mengejar target yang sama. Bus data yang digunakan pesawat ini diberi nama MIL-STD-1394B, yang dirancang khusus untuk F-22. Sistem bus ini dikembangkan dari sistem komersial FireWire (IEEE-1394), yang diciptakan oleh Apple dan sering ditemukan pada komputer Apple Macintosh. Sistem bus data ini juga akan digunakan pada pesawat tempur F-35 Lightning II. F-22 menjatuhkan bom JDAM GBU-32. Pesawat tempur modern Barat masa kini sudah memakai fitur-fitur yang membuat mereka lebih sulit dideteksi di radar dari pesawat sebelumnya, seperti pemakaian material penyerap radar. Pada F-22, selain pemakaian material penyerap radar, bentuk dan rupa F-22 juga dirancang khusus, dan detil lain seperti cantelan pada pesawat dan helm pilot juga sudah dibuat agar lebih tersembunyi.



Gambar F22 Raptor, Tampak Samping, Tampak Atas, Tampak Bawah, dan tampak Muka



F-22 juga dirancang untuk mengeluarkan emisi infra-merah yang lebih sulit untuk dilacak oleh peluru kendali "pencari panas". Namun, F-22 tidak tergantung pada material penyerap radar seperti F-117 Nighthawk. Penggunaan material ini sempat memunculkan masalah karena tidak tahan cuaca buruk.Dan tidak seperti pesawat pengebom siluman B-2 Spirit yang membutuhkan hangar khusus, F-22 dapat diberikan perawatan pada hangar biasa. Selain itu, F-22 juga memiliki sistem yang bernama "Signature Assessment System", yang akan menandakan kapan jejak radar pesawat sudah tinggi, sampai akhirnya membutuhkan pembetulan dan perawatan.

Pemakaian afterburner juga membuat emisi pesawat lebih mudah ditangkap oleh radar, ini diperkirakan adalah alasan mengapa pesawat F-22 difokuskan untuk bisa memiliki kemampuan supercruise. Lihat F-22 Raptor Spesifikasi (F-22 Raptor) Data dari USAF, situs Tim F-22 Raptor, dan Aviation Week & Space Technology

Karakteristik umum
Kru: 1
Panjang: 62 kaki 1 in (18,90 m)
Lebar sayap: 44 kaki 6 in (13,56 m)
Tinggi: 16 kaki 8 in (5,08 m)
Area sayap: 840 kaki² (78,04 m²)
Airfoil: NACA 64A?05,92 dan , NACA 64A?04,29
Berat kosong: 31.670 lb (14.365 kg)
Berat terisi: 55.352 lb (25.107 kg)
Berat maksimum lepas landas: 80.000 lb (36.288 kg)
Mesin: 2× Pratt & Whitney F119-PW-100 Turbofan pengarah daya dorong pitch, 35.000 lb (155,7 kN) masing-masing

Performa
Kecepatan maksimum: ≈Mach 2,42 (2.575 km/jam) pada altituda/ketinggian tinggi
Kecepatan jelajah: Mach 1,72 (1.825 km/h) pada altituda/ketinggian tinggi
Jarak jangkau ferri: 2.000 mi (1.738 nm, 3.219 km)
Batas tertinggi servis: 65.000 kaki (19.812 m)
Laju panjat: rahasia (tidak diketahui umum)
Beban sayap: 66 lb/kaki² (322 kg/m²)
Dorongan/berat: 1,26 Maximum g-load: −3/+9 g

Persenjataan

Meriam: 1× 20 mm (0,787 in) M61A2 Vulcan gatling gun di pangkal sayap kiri, 480 butir peluru Udara ke udara: 6× AIM-120 AMRAAM 2× AIM-9 Sidewinder Udara ke darat: 2× AIM-120 AMRAAM dan 2× AIM-9 Sidewinder dan salah satu: 2× 1.000 lb JDAM atau 2× Wind Corrected Munitions Dispensers (WCMDs) atau 8× 250 lb GBU-39 Small Diameter Bomb




Share:

MENGENAL SOSOK PESAWAT TEMPUR SILUMAN GENERASI KE V CHINA

J-20 Black Eagle Mighty Dragon
Kadang kita orang indonesia kerap meremehkan produk buatan China, tapi jangan coba-coba meremehkan teknologi militer buatan China, salah satunya China berhasil mengembangkan pesawat tempur siluman berteknologi canggih generasi ke V dan hanya 3 negara yang mampu dan sukses membuatnya, siapa lagi kalau bukan Negara Adidaya  seperti Amerika yang mengusung F22 dan F35 sedangkan  Russia mengunggulkan T-50.

Chengdu J-20 Black Eagle Mighty Dragon inilah nama resmi dan gelar yang disematkan untuk pesawat siluman bermesin ganda dan berkusi tunggal ini, pesawat siluman ini dikembangkan oleh Chengdu Aircraft Industry Group dibawah naungan Angkatan Udara China (PLLAF) , pesawat tempur ini melakukan uji terbang perdana pada tanggal 11 Januari 2011, hingga sampai saat ini setidaknya pesawat tempur ini sudah melakukan 60 kali test terbang, tetapi pesawat tempur ini baru akan dipakai resmi pada tahun 2017-2019

Berbicara masalah karakteristik pesawat tempur ini memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan pesawat tempur siluman lainnya. salah satunya yang resmi dikenal oleh publik adalah buatan Amerika F-22 Raptor, F-35 Lightning II (JSF) , dan Rusia yang mengandalkan Sukhoi T-50. Perbandingan ukuran panjang pada stealth-fighter tersebut adalah sebagai berikut:
Gambar Tampak Samping Paling Atas J-20, T-50 dan F22


Gambar Tampak Atas


Chengdu J-20 : 21,26 meter (69 kaki)
Sukhoi T-50 : 19,8 meter (65,9 kaki)
F-22 Raptor : 18,9 meter (62 kaki)
F-35 Lightning II (JSF) : 15,67 meter (51,4 kaki) 

Dapat dilihat bahwa ukuran Chengdu J-20 jauh lebih besar dibandingkan dengan ketiga rivalnya. Dari ukurannya yang besar, para pengamat beranggapan bahwa pesawat ini dirancang untuk dapat melakukan penerbangan jarak jauh yang maksimal, melebihi kemampuan jelajah pesawat siluman buatan negara-negara barat.

Bukan hanya itu saja pesawat tempur J20 ini dilengkapi dengan sistem avionik yang canggih dengan mengadopsi fly by wire,IRST, EODAS dan radar
AESA Tipe 1475/KLJ5 namun sayang radar ini masih kalah canggih dengan radar milik F22 atau F35 milik Amerika, untuk persenjataan pesawat tempur siluman ini mampu menggotong persenjataan yang tak kalah sangar seperti rudal PL-21 LRAAM, PL-12D MRAAM, PL-10 SRAAM, LS-6 Precision Glide Bomb, cannon kaliber 30mm, 4 peluncur roket, 2 peluncur IR decoy, rudal udara-ke-udara dan bom pintar.

Mengenai daya dorongnya banyak pendapat yang mengatakan pesawat tempur ini menggunakan  mesin kembar buatan Rusia yakni Saturnus 117 yang masing-masing mesinnya berdaya dorong 14.000 kg.  Namun laporan dari pihak China mengatakan bahwa J-20 akan didukung oleh dua mesin turbofan 13.200 kg/WS-10 yang dilengkapi Thrust Vector Controlled (TVC ) nozel asli buatan dalam negeri.
 
Para pengamat dari barat menilai bahwa kemungkinan kemampuan supercruise dan kelincahan manuver J-20 masih dibawah F-22 Raptor. Tapi dengan badan yang lebih besar, pesawat siluman buatan China itu bisa membawa persenjataan dan bahan bakar internal yang lebih banyak. Bagian depan prototip J-20 memiliki kemiripan dengan F-22, sedangkan bagian belakangnya lebih mirip dengan T-50. Dari ukuran dimensinya, diperkirakan J-20 lebih ditujukan untuk misi penyerangan dengan kapasitas besar dan jarak jauh, mirip spesifikasi tempur yang dimiliki F-111 Aardvak.

Namun, secara umum para pengamat memiliki penilaian yang beragam bahwa J-20 lebih unggul dibandingkan F-35 dan T-50. Kemampuan tempurnya hanya bisa ditandingi oleh F-22 Raptor. Hal ini juga dipertegas oleh penilaian Dr. Carlo Cop dan Peter Goon yang menulis analisanya tentang J-20 ini pada situs www.ausairpower.net. Pada analisanya, kedua pengamat itu mengatakan bahwa desain J-20 dbuat untuk misi penyusupan jarak jauh.

Adapun Karakteristik Umum Chengdu J-20 Black Eagle :
Jumlah Awak : 1 (pilot)
Panjang : 21,26 m
Lebar Sayap : 12,88 m
Tinggi : 4,45 m
Luas Sayap : 59 m2
Berat Kosong : 17.000 kg
Berat Maksimum Lepas Landas ; 36.287 kg
Mesin Pendorong : 2 unit WS-10G (prototype); WS-15
Kecepatan Maksimal : Mach 2,5
Jarak Jangkau : 5.500 km
Radius tempur : 2.000 km
Service ceiling: 20.000 m 

Share:

PESAWAT PROTOTYPE BARU C 295 AEW&C YANG AKAN DI PRODUKSI INDONESIA

C 295 AEW&C
Pelaksanaan mekanisme defense offset untuk pengadaan peralatan pertahanan telah berlangsung sejak awal tahun 1960-an  sampai sekarang, sistem  yang indonesia anut selama ini ternyata membuahkan hasil yang signifikan dalam kemandirian alutsista  modern dan berdayaguna, tak tanggung-tanggung Indonesia yang diwakili oleh PTDI dan Spanyol yang diwakili oleh AEDS CASA, sedang menggarap Prototype baru C 295 AEW&C (Airborne Early Warning & Control system) dengan sokongan teknologi baru yang  menggaet perusahaan dirgantara Israel yakni Israel Aerospace Industries (IAI), perusahaan dirgantara israel ini terkenal karena telah berhasil mengembangkan pesawat tanpa awak UAV Heron yang diklaim teknologinya mampu menyaingi uav negara adidaya Amerika.

Kerjasama yang diwakili EADS Spanyol itu terjadi pada Pada awal tahun 2011 sedangkan Bulan Februari 2012, EADS CASA dan IAI telah melakukan uji terbang terhadap C 295 AEW&C (Airborne Early Warning & Control system) dan diklaim sukses.

Dalam uji terbang itu, pesawat C-295 AEW atau AEW&C mampu terbang 8 jam lebih dengan maksimum altitude antara 20,000ft (6,100m) hingga 24,000feet. Bukan hanya itu saja C 295 ini diinstal perangkat “integrated tactical system mission” milik IAI/ Elta sebagai penyuplai “active electronically scanned array radar”, serta piranti pendukung lainnya. C-295 juga dilengkapi dilengkapi modul anti-surface/anti-submarine warfare. Dalam fungsinya Pesawat AEW&C atau AWACS berfungsi sebagai:B VR Missile Guidance, Electronic Warfare (EW) dan Reconnaissance. Ia menjadi mata dan backbone informasi bagi armada tempur sebuah negara.

Benda berharga C-295 AEW&C, benar benar sudah didepan mata Indonesia. Beberapa pesawat C 295 dirakit di PT DI. Bahkan sekitar 65 persen komponen C 295 diproduksi oleh PT DI.

Selain itu, Indonesia juga telah bekerjasama dengan IAI/Elta Israel dalam pengadaan Skuadron UAV Heron Indonesia. Untuk itu, tidak ada kendala bagi Indonesia untuk mendapatkan piranti AEW&C Israel.

Pemerintah berencana mengadakan pesawat peringatan dini, C 295 AEW&C dengan budgetnya yang diambil dari anggaran belanja militer tahun 2014.

Tampaknya pengadaan C 295 AEW&C ini tidak akan banyak kendala karena pesawatnya memang sedang dirakit di PT DI Bandung, Jawa Barat.

Kehadiran C-295 AEW&C akan memberikan airborne systems: membimbing pesawat tempur untuk mencari titik lemah formasi pesawat musuh, memberikan kordinat pesawat musuh, melakukan electronic counter. Singkatnya C-295 AEW&C akan menjadi “theatre of battle management”.

Jika terjadi peperangan, tentu jet tempur musuh, pertama kali akan memburu pesawat AEW&C, untuk melemahkan pertahanan udara lawan. Namun karena AEW&C memiliki electronic counter, dia hanya bisa dilumpuhkan dengan rudal anti-radiasi, antara lain Kh-31P/ AS 17 Crypton, yang juga dimiliki Indonesia
Share:

Popular Posts

MOMOSERGEIDRAGUNOV

Pages

Military

Name*


Message*