Military Technology News Network

USV MAKARA-02 KAPAL INTAI SERANG TANPA AWAK BUATAN INDONESIA

Di tengah negara-negara Barat sibuk mengembangkan teknologi militer berbasis robotik seperti UAV, USV atau UGV dalam menjaga perbatasan ataupun untuk perkuatan armada perangnya,  Indonesia pun tidak mau ketinggalan,  dengan Kode Sandi "Project Hantu Laut"  hasil joint strike antara Universitas Teknik Indonesia dan Mabes TNI.


Prototype hasil kerjasama tersebut mengambil basis USV (Unmanned Surface Vessel) atau kata lain dari Kapal tanpa awak yang diberi nama Makara-02 yang berdimensi 4.94ft  x 2.96ft 0.73ft dengan sistem kendali otomatis berdasarkan sensor kamera (image processing).

Makara-02 berdesain berteknologi tinggi yang memperhatikan aspek stabilitas dan hambatan yang sangat rendah merupakan perpaduan antara SWATH (Small Waterplane Area Twin Hull) dan teknologi Wave Piercing sehingga kapal jauh memiliki nilai stealth dan determinasi yang tinggi yang bisa digunakan untuk keperluan intai, jaga dan serang.

Makara-02 ini nantinya akan digunakan sebagai model untuk uji towing tank untuk memprediksi hambatan pada SEA GHOST yang berukuran FLEET CLASS yaitu memiliki panjang kurang lebih 10 m dan memiliki payload lebih dari 2 ton, sehingga stabilitas kapal sangat baik ketika dilengkapi persenjataan dan sistem komunikasi satelit yang canggih.

Gambar Perakitan Sea Ghost Project
Hasil Citra Rekayasa nilai CG Perhitungan RAO


Selain itu, Makara-02 mampu memberikan perlawan terhadap serangan hacker atau virus yang menyusup ke dalam Jaringan komunikasi Pengendali sehingga menjadikan gerakan kapal tanpa awak ini menjadi kacau atau tak terkendali bahkan berpindah tangan, Lewat teknologi yang di punyai PUSINFOLAHTA-Mabes TNI, Makara-02 akan mudah melakukan perlawanan terhadap virus atau serangan hacker sehingga kapal tanpa awak ini akan mampu dikendalikan kembali dan memulai penyerangan terhadap kapal musuh ataupun penyusup kembali seandainya kapal ini berhasil di retes jaringan komunikasinya.

Teknologi inipun tak lantas didapatkan begitu saja, Ter-ilhami oleh pesawat tanpa awak canggih Amerika RQ-170 Santinel yang dimana jaringan komunikasi pengendalinya berhasil di retes negara iran. sehingga berpindah tangan. Inilah yang mendasari penerapan Cyberwarfare  pada Prototype Makara-02.

Sebelumnya, Makara-02 telah meraih penghargaan desain terbaik se-Indonesia dan berhasil melampaui 4 rintangan secara otomatis (fully autonomous) tanpa kendali dibandingkan peserta lain pada Kontes Kapal Cepat Tak Berawak 2012 Kategori Autonomous dan Pernah di tampilkan pada acara pameran Industri Pertahanan Indonesia pada November 2012
Share:

PELURU PINTAR BERTEKNOLOGI CANGGIH UNTUK PARA SNIPER AMERIKA

Inovasi memang tiada henti begitu juga yang dianut oleh Negara Amerika dalam dunia militernya, kini negara tersebut kembali membuat suatu inovasi dalam mendukung aksi sniper tentaranya dalam sisi akurasi dan daya jangkaunya dimedan perang.

Tidak tanggung-tanggung ada dua laboratorium penelitian raksasa militer Amerika yakni DARPA dan Sandia Labs telah berlomba membuat suatu peluru yang dikendalikan oleh sebuah teknologi canggih yang berpotensi memberikan keterampilan instan penembak jitu jika penelitian ini berhasil di ciptakan.

Dalam sebuah tes ujicoba pada bulan februari 2013, Sandia Labs memperkenalkan prototype peluru dengan panjang 4 inci yang dimana pada proses tersebut peluru bisa menembak sasaran berjarak satu mil, peluru ini mirip seperti rudal pintar skala kecil dilengkapi dengan mikrochip, sensor optik dan sirip yang digunakan untuk mengarahkan peluru. Tapi untuk menggunakan peluru semacam ini dibutuhkan senjata sniper yang dirancang khusus dalam menembakkan peluru yang dibuat oleh Sandia Labs.

Disatu sisi Defense Advanced Research Program Agency (DARPA) juga telah diam-diam melakukan pengujian peluru sendiri, mengusung peluru kaliber .50mm. Puluru ini juga mempunyai teknologi yang diklaim mempunyai akurasi dan mempunyai jarak jangkau yang jauh kelebihan dari peluru ini mampu ditembakkan pada kondisi yang tidak memungkinkan sekalipun seperti angin dan target yang bergerak sekalipun

Gambar Peluru Pintar DARPA Kaliber .50mm


Gambar sisi dalam Peluru rancangan DARPA
Gambaran Ujicoba membelokan Lintasan Peluru

Sama seperti pendekatan Sandia, peluru yang diciptakan DARPA juga mampu dikendalikan dalam membidik sasaran, hanya saja peluru Darpa lebih menguntungkan dan memungkinkan diterapkan karena menggunakan peluru kaliber .50mm tanpa merubah sistem persenjataan sniper konvensional yang sudah ada.

Jika teknologi ini berhasil diciptakan maka akan jauh meningkatkan kemampuan para sniper tentara amerika dalam membidik dan membunuh target, baik target yang bergerak atau target yang tidak bergerak, lintasan angin maupun debu yang menghalangi jarak pandang dan akurasi karena, setiap tembakan yang gagal mencapai target berpotensi dapat mengungkapkan keberadaan dan meningkatkan risiko terhadap keselamatan seorang sniper bahkan teknologi ini akan memberikan kesenyapan seorang sniper dalam membunuh target.

Share:

PROFILE Y-20 PESAWAT ANGKUT MILITER TERBESAR CHINA

Y-20 CINA
Negara Tirai Bambu  terus menunjukkan ambisi mereka dalam industri militer setelah berhasil membuat dua pesawat siluman, kini negara tersebut berhasil kembali menerbangkan pesawat angkut militer terbesarnya yang diberi nama Pesawat Xian Y-20, Proyek ini dikembangkan Xi'an Aircraft Industrial Corporation dan secara resmi diluncurkan pada tahun 2006 serta menjalani uji terbang pertama pada Akhir Januari 2013.

Pesawat angkut strategis Y-20 yang diberi sandi "Kunpeng" Pesawat ini lepas landas dari Markas Udara Yanliang di dekat Xi'an di barat laut Provinsi Shaanxi, Cina, yang merupakan lokasi pengembang utama pesawat tersebut.

Pesawat Y-20 memiliki panjang badan 47 meter, rentang sayap 45 meter, dan tinggi 15 meter. Pesawat tersebut mampu beroperasi dalam kondisi cuaca yang sangat buruk, demikian menurut laporan di situs web kementerian pertahanan negara China.

Tiga anggota awak diperlukan untuk mengoperasikan Y-20, pesawat Y-20 memiliki daya angkut maksimal 66 metrik ton dan berat lepas landas maksimal lebih dari 200 ton. Pesawat ini mampu mengangkut berbagai jenis kendaraan lapis baja milik PLA, termasuk tank terberat, seri Tipe 99. Disebutkan bahwa Y-20 memiliki kecepatan maksimum 800 kilometer per jam dan jarak jangkauan hampir 4.500 kilometer.

Pesawat Y-20, yang menggunakan empat mesin turbojet buatan Rusia D-30, memiliki ukuran hampir sama dengan pesawat angkut Ilyushin IL-76 milik Rusia namun lebih kecil daripada C-17 Globemaster III milik Angkatan Udara AS.
Y-20 Pre loaded
Dua purwarupa Y-20 sudah diproduksi - satu untuk uji terbang dan yang satunya lagi untuk uji statis - dan Y-20 disebutkan "memiliki kemiripan konfigurasi yang kontroversial dengan Boeing C-17," dalam laporan Aviation International News Online

Banyak peristiwa spionase yang dilakukan Negara China dalam pengembangan Y-20 salah satunya pembocoran rincian teknis pesawat C-17 Globemaster milik Amerika oleh warga keturunan China Dongfan "Greg" Chung, yang bekerja sebagai insinyur di Boeing dan tertangkap dan dijerat hukuman 15 tahun penjara oleh AS.

Cina sejauh ini tidak banyak mempublikasi pengembangan peralatan militer. Pemerintah Cina kabarnya baru menargetkan 100 pesawat Y 20, bila jumlahnya mencapai 300 pesawat maka sudah setara pesawat cargo pasukan Amerika.
Share:

DENDAM KESUMAT SNIPER WANITA PEMBERONTAK SURIAH

"Guevara" Sniper Wanita
Ketelitian dan ketepatan,  umumnya wanitalah yang lebih unggul dari pada  laki-laki bayangkan saja kalau sifat ini digunakan untuk membunuh ! inilah yang terjadi pada seorang ibu yang dimana anaknya menjadi korban konflik perang saudara dinegara Suriah, Mengenakan jaket loreng, celana kargo khaki, dan bersepatu boot, wanita 36 tahun ini tidak kenal takut. Menyandang senapan sniper, dia siap meledakkan kepala-kepala tentara pembantaian suruhan rezim Bashar al-Assad di Suriah.

Dikenal dengan nama hanya "Guevara", wanita di kota Aleppo ini seakan menentang anggapan umum: Wanita jangan dekat-dekat medan perang. Bertindak sebagai penembak jitu alias sniper, Guevara menjadi andalan pemberontak di kota baratlaut Suriah itu untuk membunuh para tentara Assad.

Mengambil nama tokoh revolusi Argentina, bekas guru bahasa Inggris ini sering bertempur bersama dengan sekitar 30 orang pria menghadapi tentara yang beringas.

Dia tergerak turun ke medan juang setelah dua anaknya yang berusia 10 dan tujuh tahun tewas terbunuh beberapa bulan lalu. Saat itu, rumahnya digempur jet tempur pemerintah Suriah. Guevara ingin menuntut balas.

Dia mengatakan, sangat ingin membunuh para tentara Suriah di kotanya. "Saya suka berperang. Ketika saya melihat teman saya di katiba (salah satu divisi pemberontak) terbunuh, saya ingin mengambil senjata dan balas dendam," kata Guevara kepada Telegraph, Rabu 6 Februari 2013.

Posnya adalah di berbagai gedung yang telah kosong di Aleppo. Dengan senapan di tangan dan mata setajam elang, Guevara membidik calon korbannya.

Tugas ini, ujarnya, membutuhkan kesabaran, kecepatan dan kecerdasan. Dia mengaku harus duduk berjam-jam menunggu warga sipil menyingkir dari jalan dan tentara Suriah masuk dalam kekerannya. Masuk dalam jangkauan tembak, pelatuk ditarik, beberapa tentara tertembus peluru.

Guevara mengatakan dia telah menembak sedikitnya empat atau lima orang tentara. "Ini membuat kami senang. Ketika tembakan saya mengenai salah satu dari mereka, saya teriak 'Yes!'," kata dia.

Guevara Sedang Membidik Target
Wanita cantik ini berasal dari Palestina dan pernah menjalani latihan militer yang digelar Hamas di Lebanon. Dia bahkan tergabung dengan partai bawah tanah warga Palestina untuk menggulingkan Bashar al-Assad.

Pernikahannya dengan suaminya yang pertama gagal karena dia menganggap lelaki itu kurang militan. Dia juga mengancam meninggalkan suaminya yang baru, seorang komandan brigade tempur pemberontak, jika tidak diizinkan terjun berperang.

Walaupun terlihat garang dan tegar, namun Guevara tetaplah seorang wanita yang penuh kelembutan. Dia mengaku sering bangun malam hari dan menangis jika mengingat kematian dua anaknya dan kengerian yang disaksikannya setiap hari di Suriah.

Dia pernah melihat lebih dari 100 mayat dalam beberapa bulan terakhir. Dia sendiri sering bersinggungan dengan malaikat maut. Salah satunya saat sebuah bom meledak dekat mobil yang dikendarainya beberapa waktu lalu.

PBB mencatat, lebih dari dua tahun konflik Suriah berlangsung, korban tewas melampaui 60.000 orang. Bashar al-Assad bersikeras tidak akan turun tahta dan tetap menggempur warga sipil, dengan dalih mencari pemberontak. Sementara itu upaya komunitas internasional juga belum membuahkan hasil. (umi)
Share:

GRANAT PEMBLOKIR SINYAL MADE IN ISRAEL

Gambaran Granat Pemblokir Sinyal
Pertempuran modern sekarang tentara dituntut harus berjibaku dengan teknologi, baik teknologi yang bersifat teknis ataupun non teknis dalam mendukung kesuksesan dalam pertempuran karena mengandalkan skill saja tidak cukup, inilah yang menjadi pemikiran para dedengkot militer Israel, padahal Negara Israel mempunyai pasukan elit kedua terhebat di dunia. Salah satu inovasi temuan Ilmuan Israel  adalah Granat Pemblokir Sinyal yang dibuat Perusahaan Netline Communication Technologies berbasis di Tel Aviv. Perusahaan itulah mengenalkan alat pemblokir sinyal (jammers) terkecil yang pernah dibuat mirip seperti Granat fungsinya adalah untuk menghentikan piranti pemicu bom rakitan.

Alat yang dinamai Portable Jammer Pack (PJP), berupa obyek bulat dengan ukuran dan bentuk mirip granat pot era pertengahan, didesain untuk digunakan di area urban. "Operasi di area perkotaan sangat rumit karena masalah akses terkait kerumunan orang yang berlalu-lalang di jalanan dan juga lokasi bangunan kadang berimpitan sehingga kebutuhan jammers diperlukan di tempat-tempat tadi di mana piranti biasa dengan antena biasa tak bisa menjangkau sinyal," papar eksekutif Netline, Loreen Haim Cayzer.

PJP dapat dilemparkan dengan pelontar granat, Mark I, lewat kaca jendela, misal sebelum penyerbuan ke dalam bangunan dilakukan atau di gang-gang (sesaat sebelum patroli). Namun jika sebuat tim harus begerak di antara blok-blok bangunan atau bangunan tingkat tiga, cara terbaik ialah memasukkan seorang berkemampuan bak pitcher (julukan pelempar bola dalam skuat baseball), karena berat piranti itu cukup lumayan, 1,2 kg.

Netline mengembangkan PJP setelah pelanggan dari NATO meminta  jammer 'seukuran tangan' yang bisa dibawa unit pasukan elite dalam operasi urban. Demi memproduksi sesuatu yang cukup kecil untuk dikaitkan ke sabut, para insinyur perlu meminiaturkan modul pemblokir yang telah ada dan menyalin serta mencetak susunan antena ke papan sirkuit di dalam versi miniatur.

Perancang membalut jammers dengan karet untuk menyerap guncangan. Karena piranti itu bisa meledak dalam waktu rata-rata 30 menit setelah baterainya diisi ulang, karena masalah panas, maka desainer menambahkan elemen penyerap panas dalam kompartemen baterai internalnya.

Cara kerja di lapangan, pengguna cukup menarik cincing pengamannya, seperti halnya granat betulan. Setelah dilempar dan mendarat, si jammer akan bergoyang dan bergetar atas-bawah lalu melemparkan partikel gelombang untuk mengganggu piranti komunikasi terdekat, seperti kendali jarak jauh pemicu peledak dan juga ponsel.

Pendukung teknis sebelumnya akan memprogram untuk memblokir saluran khusus dan memastikan parameter yang dibutuhkan dalam misi. Jika semua berjalan lancar, pengguna dapat mengambil piranti itu lagi, membawanya pulang dan diprogram ulang untuk misi berikut.

Paling tidak itu teorinya. PJP saat ini tengah menjalani tes operasi, ujar Haim-Cayzer. Saat ditanya berapa radius efektif piranti tersebut dan risiko komunikasi lain yang dibutuhkan ikut terganggu, Netline menolak menjawab lebih detil.
Share:

PESAWAT TEMPUR IRAN QAHER F-313 YANG KONTROVERISONAL

Qaher F-313
Tak ada habisnya inilah Negara Iran, setelah sebelumnya negara Iran berhasil membuat trobosan dengan menciptakan Senjata Sniper Kelas berat, baru-baru ini Iran berhasil kembali menciptakan MockUp Pesawat Tempur yang diklaim mempunyai teknologi Stealth yang diberi nama Qaher F-313, pesawat tempur stealth ringan Iran pertama kali dipublikasikan di media masa pada akhir bulan Januari 2013. Iran Mendapatkan teknologi stealth sangat berdasar pasalnya negara Iran berhasil menyadap dan membajak teknologi canggih dari pesawat mata-mata stealth tanpa awak UAV RQ 170 dan Scan Agle  dari musuh  bebuyutannya yakni Amerika yang tertangkap menerobos perbatasan negara iran.


Pesawat Tempur Stealth pertama Iran ini mempunyai desain unik terutama pada bagian canard pesawat yang mampu terbang pada ketinggian sangat rendah bahkan dirancang mampu take off pada landasan pacu yang sangat pendek sebagaimana lazim dipakai oleh pesawat tempur pendukung kapal Induk. Pesawat Tempur Qaher F-313 diklaim mempunyai kemiripan dengan pesawat tempur prototype Amerika bird of Pray era 1970an milik lockhead martin, bahkan ada yang menyebutkan pesawat tempur Iran hanyalah modifikasi dari pesawat tempur  Northorop F5 Tiger mengingat mesin menggunakan general Electrik J85 milik F5 Tiger, mengingat kecilnya pesawat analis barat bahkan menyebut pesawat Qaher F-313 dengan pesawat radio kontrol hasil tipuan iran, kecurigaan negara berat ini sanga

Pesawat Bird Of Prey
berdasar karena dilihat dari berbagai kejanggalan atas pesawat Qaher F-313 seperti kanopi pesawat yang terlihat seperti plastik,kemudian intake udara yang terlalu kecil serta mesin turbojet pendorong yang tidak menggunakan teknologi afterburner dan terkesan melanggar pakem aerodinamika, sedangkan Video yang di realease Iran mengenai pesawat tempur Qaher F-313 yang terkesan ditutup-tutupi secara keseluruhan tidak seperti louncing pesawat tempur pada umumnya,  Bahkan analis kedirgantaraan Israel menyebutkan pesawat yang ditampilkan jelas adalah prototype Mockup yang sengaja ditampilkan ke publik, tapi analis israel tersebut mengakui bahwa fiture siluman dari pesawat Qaher 313 apabila terwujud adalah salah satu inovasi terbesar dalam aerodinamika penerbangan dunia dan Iran harus berusaha lebih keras agar pesawat tempur tersebut bisa mengudara.

Walaupun banyak dicerca dunia internasional mengenai pesawat tempurnya, Iran membuktikan bahwa negaranya mampu bertahan dan menunjukan sanggup berdikari ditenggah embargo dunia walaupun berjalan terpincang-pincang tapi penuh semangat untuk menantang masa depan.



Desain Pesawat Mirip Pesawat Bird Of Pray Amerika dengan modifikasi canard tambahan

 Desain pesawat yang terbuat seperti viberglass atau bahkan serat karbon
Turbo Engine Pesawat yang tidak lazim bahkan terkesan seperti knalpot motor dan tidak menggunakan teknologi afterburner dan tentunya akan menimbulkan masalah serius pembakaran dan tempratur panas, apalagi engine disokong oleh General Electric J85 milik pesawat F5 tiger
   
Kualitas Kaca Penutup terlihat seperti Plastik ,tidak adanya panel pendukung radar atau head up display sebagai pendeteksi peringatan dini IFF dan lain-lain, bahkan terkesan menggunakan radio frekuensi rendah atau yang tidak lazim dipakai pesawat tempur berteknologi stealth pada umumnya   






Share:

Popular Posts

MOMOSERGEIDRAGUNOV

Pages

Military

Name*


Message*