Military Technology News Network

7 TEKNOLOGI YANG MENGUBAH METODE PEPERANGAN DI DUNIA

Perang memiliki sejarah yang panjang dari peradapan manusia, namun teknologi peperangan konvensional seperti tombak, busur dan anak panah tidak lagi menjadi andalan dalam medan pertempuran, kemajuan teknologi telah menyebabkan rekayasa besar besaran dan semakin canggih dari tahun ke tahun. berikut adalah tujuh teknologi yang telah mengubah metode peperangan di dunia.

Ilustrasi Foto Ledakan Bom Nuklir

BOM NUKLIR
Bom nuklir adalah senjata yang paling merusak umat manusia. Hulu ledak ini mempunyai daya rusak yang luar biasa dari reaksi ledakan nuklir.
Senjata nuklir atau bom nuklir pertama di dunia dikembangkan oleh fisikawan yang bekerja di Proyek Manhattan selama Perang Dunia II. Proyek manhattan mulai dikerjakan pada tahun 1939 dan menjadi salah satu penelitian rahasia yang paling terkenal pada saat itu. Bom nuklir pertama kali di ujicoba dan diledakkan pada tanggal 16 Juli 1945. test tersebut diberinama Test Trinity di pangkalan udara almogordo di new mexico. ledakan itu menciptakan awan jamur besar dengan daya ledak bom setara lebih dari 15.000 ton TNT.
Pada bulan Agustus 1945, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki di Jepang. Pemboman secara efektif tersebut itulah yang mengakhiri Perang Dunia II, Sampai saat ini, pengeboman Hiroshima dan Nagasaki tetap menjadi satu-satunya penggunaan senjata nuklir dalam perang.

Foto Rudal Anti Satelit Milik Cina

RUDAL ANTI SATELIT (ASAT)
A-SAT adalah Rudal yang dirancang untuk menghancurkan satelit mata mata ataupun satelit yang digunakan sebagai  transmiter/reciver berbagai drone ataupun rudal canggih lainnya. Selama Perang Dingin, AS dan Uni Soviet keduanya mengembangkan senjata ruang angkasa, karenanya ketegangan politik pun meningkat.
Sementara itu teknologi anti satelit ternyata tidak hanya di miliki AS dan Rusia namun China  tahun 2007 berhasil menguji coba rudal anti-satelit dengan menghancurkan salah satu dari satelit cuaca mati di negara itu.

Foto Refleksi tangkapan radar pada pesawat Stealth

PESAWAT SILUMAN

Seperti namanya Pesawat siluman dirancang untuk membantu pilot menghindari deteksi tangkapan radar musuh dengan cara membiaskan  pantulan gelombang radar selain itu ada beberapa metode lain yang digunakan untuk membuat pesawat siluman diantranya Rekayasa bentuk (shape) seperti bentuk pada F117.Rekayasa material (Radar Absorbant Material) seperti pada U2 (generasi awal). Rekayasa teknologi lainnya : plasma stealth, efek pertama kali muncul di satelit sputnik Rusia, namun untuk pesawat sepertinya masih dirahasiakan. Teknologi siluman dinilai mampu meningkatkan kemungkinan serangan yang sukses, karena musuh memiliki waktu yang sulit untuk mengidentifikasi
Perkembangan teknologi siluman kemungkinan dimulai di Jerman selama Perang Dunia II, tetapi beberapa contoh modern yang paling terkenal dari pesawat siluman Amerika termasuk F-35 Lightning II, F-22 Raptor dan B-2 Spirit
Foto Simulasi Kemampuan Rudal Tomahawk

RUDAL PINTAR

Rudal Tomahawk adalah jenis rudal pintar jelajah jarak jauh dirancang untuk terbang pada ketinggian yang sangat rendah pada kecepatan subsonik, rudal ini digunakan untuk menyerang berbagai sasaran permukaan pada kecepatan sekitar 550 mil per jam (880 km / jam)dengan menggunakan penerima satelit GPS untuk menentukan target secara lebih akurat.
rudal Tomahawk pertama kali digunakan pada Operasi Badai Gurun pada tahun 1991

Foto Kapal Selam

KAPAL SELAM
Kapal Selam adalah kapal yang melandasi teknologi baru dalam perang bawah laut. Pada tahun 1954, Angkatan Laut Amerika Serikat membuat sejarah baru dengan meluncurkan kapal selam pertama bertenaga nuklir bernama Nautilus. Nautilus pun menjadi kapal selam pertama yang berhasil melintasi Kutub Utara pada tahun 1958. Prestasi lain diukir oleh kapal selam Triton yang berhasil mengarungi seluruh lautan di dunia pada tahun 1960. Kapal ini mampu melintasi jarak sejauh 66.970 km dalam waktu 84 hari saja. Bukan hanya Amerika Serikat, Uni Soviet juga mempunyai sekitar 350 kapal selam, dengan sekitar 60 kapal selam yang dipersenjatai rudal balistik.
Saat ini, militer menggunakan kapal selam untuk membawa rudal, melakukan pengintaian, mendukung serangan darat, dan membangun blokade.
Foto penerapan Fly by Wire pada pesawat tempur

FLY BY WIRE

sebuah sistem kendali yang menggunakan sinyal elektronik dalam memberikan perintah, tetapi hal ini tidak berarti hanya menggantikan penggerakan oleh otot manusia diganti oleh pergerakan motor elektris/hidrolis. system fly by wire juga mempunyai komputer untuk mengolah data yang dipasok dari berbagai sensor dibadan pesawat sehingga kadang kadang kinerja system fly by wire secara detail tidak sinkron dengan keinginan operator, system fly by wire paling umum dijumpai pada pesawat terbang.  fly-by-wire sistem secara otomatis dapat membantu menstabilkan pesawat terbang, tanpa bergantung pada input manual dari pilot

Foto Drone Predator yang terkenal di dunia

DRONE 
Drone tempur, atau kendaraan udara tak berawak, memungkinkan pasukan untuk menghabisi musuh tanpa harus berada pada garis depan medan perang. Dengan demikian membantu militer membatasi jumlah kematian tempur.

Dalam militer AS, penggunaan drone sedang berkembang di semua cabang kekuatan operasional. |||0|||0
Share:

PERISTIWA TERTEMBAKNYA PESAWAT MATA-MATA U2 CIA DI LANGIT SOVIET

Gambar Pesawat Lockheed U-2 CIA.
Sudah 54 Tahun telah berlalu sejak pesawat yang dikemudikan pilot AS, Francis Gary Powers ditembak jatuh di atas langit Uni Soviet dan menjadi titik balik dalam Perang Dingin, namun kabut misteri masih menyelimuti kejadian itu hingga saat ini. Sebuah pesawat mata-mata U2 AS kala itu tengah menjalankan misi untuk merekam tampak atas pangkalan-pangkalan militer Uni Soviet. Di tengah berlangsungnya misi, mendadak pesawat tersebut dihantam oleh peluru kendali darat Uni Soviet.

Padahal, CIA sempat menyebut pesawat itu sebagai "pesawat kebal" alias tak dapat dijatuhkan. U2 adalah pesawat amat rahasia dan merupakan mahakarya teknologi dirgantara pada zamannya. Pesawat tersebut dirancang untuk dapat terbang melintasi wilayah Uni Soviet tanpa terdeteksi, mengambil sejumlah gambar di ketinggian yang tidak mampu dijangkau peluru kendali dan pesawat tempur Uni Soviet. Proyek ini dikerjakan dengan penuh rahasia. Para staf dan tekhnisi pun diwanti-wanti untuk tak bicara kepada siapa pun termasuk istri mengenai proyek ini. Pembiayaannya melalui jalur inkonvensional seperti mengirim cek via pos dan sebagainya. 

 

Foto Pakaian Pilot U-2 CIA

U-2 dirancang untuk melakukan misi mata-mata diketinggian 70.000 kaki atau sekitar 21 kilometer diatas permukaan laut.  Kenapa harus 70.000 kaki ? Karena rudal darat ke udara yang sering menjadi ancaman pesawat  terbang tak bisa melesat lebih tinggi dari 60.000 kaki, demikian penjelasan para insinyur Lockheed. Sayapnya merentang sepanjang 80 kaki yang mampu menyimpan 1.350 galon bahan bakar. Sedangkan mesinnya dikerjakan oleh Prat & Whitney, sebuah perusahaan pembuat mesin pesawat di Hartford, Connecticut. Pakaian pilotnya pun khas, dan mirip seragam astronot berwarna oranye yang dilengkapi lifevest, oksigen darurat, dan sebagainya, begitu pula dengan helmnya. Berbicara mengenai “matanya”, pesawat dilengkapi kamera eletro optik beresolusi tinggi yang tersimpan dibagian perut. U-2 sendiri memiliki bermacam-macam kamera untuk berbagai keperluan. Versi orisinil dari deretan kamera U-2 adalah “B-camera”  yang dirancang khusus oleh Dr. Edwin Land, penemu kamera polaroid, serta astronom Harvard, Dr.James Baker pencipta lensa supersensitif.

Gambaran dari keunggulan B-camera yaitu dapat memotret obyek seukuran koran dengan resolusi yang amat jelas dari ketinggian jelajah 70.000 kaki. Proyek pembuatan U-2 dan instalasi mata-matanya dikerjakan di hangar Lockheed di Burbank dengan kode sandi Aquanote. Pesawatnya sendiri diberi kode The Angel. Dikerjakan oleh 23 enjinir yang dipimpin oleh Benjamin Rich dengan penanggung jawab proyek Clarence “Kelly” Johnson.  Proyek ini dinamakan Skunk Works. U-2 uji coba terbang pertama pada tanggal 2 Agustus 1955, namun baru pada tanggal 4 Agustus dapat benar-benar terbang hingga ketinggian 8.000 kaki dengan pilot Tony Le Vier yang merupakan kepala pilot penguji pada Skunk Works.


Gambar Bangkai pesawat U-2 di Musium Soviet a.k.a Russia

 U-2 terbang dengan misi perdana pada tanggal 4 Juli 1956, bertepatan dengan hari kemerdekaan Amerika Serikat. Pilot pertama misi ini adalah Harven Stockman, dari CIA. Detasemen pertama pesawat ini dinamakan “The First Weather Reconnaisance Squadron” , pura-pura untuk meneliti cuaca. Berlokasi di pojok yang tersembunyi  lanud Weisbaden, Jerman Barat dengan penjagaan ketat CIA bersenjata. U-2 terbang melintasi Polandia bagian utara, masuk ke wilayah Belarussia, melewati kota Minsk kemudian berbelok kiri memasuki kota Leningrad (sekarang dikenal dengan St. Petersburg).

Sejak penerbangan perdananya rupanya Uni Sovyet sudah dapat mengendus dengan radarnya. Tapi mujur pesawat-pesawat U-2 masih dapat kembali ke pangkalannya dengan selamat. Hingga pada 1 Mei 1960 misi mata-mata U-2 berlanjut lagi dan naas pun menimpa skuadron ini.


Pada tanggal 1 Mei 1960, sebuah peluru kendali yang ditembakkan dari darat mampu menembak dan menjatuhkan pesawat U2 dari angkasa. Peristiwa itu sontak menjadi sorotan utama dan dapat mempengaruhi hubungan internasional dan kebijakan di AS dan Uni Soviet selama bertahun-tahun. "Saya ingat komandan menoleh pada saya dan mengatakan bahwa saya harus bersiap-siap menghadapi target nyata," kenang Mikhail Voronov, seorang purnawirawan perwira Tentara Merah Soviet.

"Biasanya, ketegangan amat sangat terasa. Kami tidak tahu pasti bahwa pesawat itu hanya pesawat mata-mata. Bagaimana jika pesawat itu mengangkut bom? Ketika pesawat itu jatuh, kami semua merasakan kemenangan."

Begitu pesawat itu tertembak, sang pilot, Francis Gary Powers, mampu menyelamatkan diri. Ia turun dengan parasut dan ditangkap sesaat setelah mendarat di wilayah Uni Soviet. Powers, yang bertolak dari sebuah pangkalan militer AS di dekat kota Peshawar, Pakistan, berhenti sejenak di pangkalan udara Incirlik Turki sebelum menuju pegunungan Ural, ia ditembak jatuh di atas kawasan Sverdlovsk.

AS berasumsi bahwa pilot tersebut tewas dan pesawat itu dihancurkan, AS kemudian mengeluarkan pernyataan terperinci yang mengklaim bahwa penyebab jatuhnya pesawat mata-mata tersebut adalah masalah udara karena sang pilot "kesulitan mendapat oksigen." Tapi, itu adalah kebohongan yang berisiko.CIA yakin benar bahwa Powers telah tewas. Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Lincoln White berupaya menciptakan kesan bahwa penerbangan itu adalah sebuah misi penerbangan sipil yang keluar jalur. "Amat mungkin bahwa pesawat itu memasuki mode pilot otomatis dan menempuh jarak yang jauh, lalu secara tidak sengaja melanggar wilayah udara Uni Soviet," kata White kala itu.

Foto dari Francis Gary Powers saat tertangkap oleh Russia

Gambar Francis Gary Powers bersama Pesawat U-2 sebelum Take Off

Yang tidak disadari AS, bukan hanya Powers - sang pilot - masih hidup dan diinterogasi Uni Soviet, namun masih banyak bagian-bagian pesawat mata-mata tersebut yang masih utuh, lengkap dengan perlengkapan spionse, termasuk sebuah kamera pengintai untuk mengambil gambar. Kejadian tersebut memperburuk hubungan AS - Uni Soviet dan membuat pemerintahan Eisesnhower malu besar karena tertangkap basah membohongi publik. Pemimpin Soviet Nikita Khrushchev mengumumkan penangkapan tersebut dalam pidato di hadapan parlemen Uni Soviet. Ia mengancam AS jika tidak bersedia menghentikan misi mata-mata CIA-nya.

"Jangan coba-coba terbang ke Uni Soviet! Jangan coba-coba terbang ke negara sosialis!" kata Krushchev. "Hormatilah kedaulatan negara dan ketahuilah batasan kalian! Karena jika tidak, kami akan menyerang!"

Powers pada akhirnya dijatuhi hukuman kurungan 10 tahun karena kegiatan spionase, namun ia ditukarkan dengan seorang tahanan KGB (intelijen Uni Soviet) beberapa tahun kemudian dalam sebuah pertukaran tahanan mata-mata tingkat tinggi.Sekembalinya ke Amerika Serikat, Powers tidak disambut layaknya sambutan yang diberikan pada seorang pahlawan, sebagian besar dikarenakan kesalahan informasi yang dikeluarkan kedua belah pihak.


"Ketika ayah saya pulang ke rumah, dia amat terkejut saat membaca bahwa ada banyak tulisan editorial di media massa yang menyebutkan bahwa beliau telah membelot (kepada Uni Soviet)," kenang Francis Gary Powers Jr.

"Beliau mendaratkan pesawat itu dengan utuh. Mereka kira ayah saya kehilangan nyali dan memberitahukan segalanya kepada Soviet. Jadi, ayah saya sedikit terkejut ketika mengetahui hal itu. Beliau kecewa kala itu, karena pemerintah Amerika tidak membantu memperbaiki citranya," tambah Powers Jr. Powers adalah seorang veteran Perang Korea, dia adalah salah satu pilot pertama yang melakukan misi pengintaian AS kala itu. Powers memiliki jam terbang cukup tinggi sebelum ditembak jatuh pada 1960. Putranya, Francis Gary Powers Jr. dilahirkan lima tahun setelah ayahnya ditangkap Uni Soviet. Powers Jr. mengatakan bahwa ayahnya adalah sosok pria sederhana.

"Ayah saya adalah orang biasa. Beliau dibesarkan di sebelah barat daya Virginia. Beliau adalah anggota pertama keluarga saya yang berkuliah. Beliau ingin menjadi penerbang sejak usia kecil, setelah lulus kuliah pada 1950, beliau mendaftar masuk Angkatan Udara," kata Francis Gary Powers Jr.

"Ayah saya sedikit pemalu, orang yang tertutup. Beliau tidak suka berbicara di hadapan banyak orang. Namun, itu semua berubah ketika beliau ditembak jatuh dan disidang di Uni Soviet, lalu pulang dan berceramah dan tampil di hadapan umum. Tapi, beliau kebanyakan lebih suka sendirian atau dikelilingi kawan-kawan dekat."

Powers Jr. menjabarkan apa yang mendorong ayahnya, yang waktu itu masih muda, untuk meninggalkan Angkatan Udara dan mulai bekerja untuk CIA.

"Ayah mengisyaratkan bahwa beliau menyukai tugas sebagai pilot Angkatan Udara dan misi-misinya. Namun, ketika beliau didekati CIA dan diminta menerbangkan pesawat baru yang amat rahasia, melakukan sesuatu yang patriotik untuk negara dan dibayar lebih dari gaji di AU, beliau menjadi termotivasi untuk mencalonkan diri sebagai sukarelawan program U2.

50 tahun berlalu, kejadian itu masih menimbulkan intrik besar. Kisah nyata mengenai mata-mata, dusta dan keberhasilan Uni Soviet yang dikenang sepanjang zaman. |||0|||0
Share:

SUPER TUCANO, PESAWAT TEMPUR RINGAN BUATAN NEGARA SAMBA BRAZIL

Foto Pesawat Tempur Super Tucano
Wajahnya sangar dengan gigi yang menyeringai inilah sosok pesawat tempur ringan dan latih TNI AU sebut saja pesawat ini dengan nama Super Tucano buatan negara samba Brazil. Nama Super Tucano sebenarnya  melejit berkat Operasi Phoenix Angkatan Udara Kolombia pada 2008 yang berhasil menewaskan pimpinan pemberontak FARC, Raul Reyes, dalam suatu serangan lintas perbatasan ke Venezuela.

Super Tucano buatan Empresa Braziliera de Aeronotica (Embraer) SA itu merupakan pengembangan dari EMB-312 Tucano, yang programnya diluncurkan pada 1995 sejalan program Sistema de Vigilancia da Amazonia (SIVAM) yang menghendaki Angkatan Udara Brazil memiliki pesawat terbang patroli dengan kemampuan penyerbuan darat dan pengintaian serta anti gerilya.

Sejatinya pesawat ini dilengkapi dengan mesin tunggal turboprop namun mampu melakukan manuver -3,5g hingga  +7g  dengan kecepatan maksimal 590 km/jam pada ketinggian maks 31.000 kaki. Mesin yang menjadi pendorong juga mudah dirawat, yaitu Pratt & Whitney PT6A-68A yang membangkitkan 1.600 shp disuplai tangki internal 695 liter avtur sehingga mampu menerbangkan dia pada radius 1.500 kilometer alias terbang selama 6,5 jam. 
Foto Pesawat Super Tucano Landing di Bandara Syamsudin Noor

Sedangkan kalau berbicara masalah sistem persenjataan, pesawat memiliki 2 senapan mesin yang berada di sayap kiri dan kanan dengan kemampuan menyemburkan maksimal 1.100 peluru permenit. ditambah  5 buah cantelan dengan komposisi masing-masing 2 buah di sayap kiri dan kanan dan 1 buah di badan pesawat dengan beban total 1550 kg.
Pesawat ini juga dilengkapi Self Protection System terdiri dari RWR (Radar Warning Receiver), MAWS (Missile Approach Warning System) dan Chaff & Flare Dispensers.

Yang menarik, kelima hardpoint itu bisa dipakai untuk bom berpenuntun alias bom pintar udara-ke-darat atau udara-ke-udara, selain bom konvensional Mk-82 atau Mk-84 udara-ke-darat. Brazil memasang misil buatan sendiri, MAA-1 Piranha berpenuntun infra merah dari Orbita; yang mendapat pasokan data dari turet radar AN/AAQ-22 SAFIRE di sebelah FLIR/DLIR-nya.
Gambar Cockpit Pilot dan Perwira Persenjataan

Kinerja tempur pilot dan perwira persenjataan dijamin berkat fitur OBOGS (on-board oxygen generated systems), dan pengendalian dari tuas kemudi tunggal HOTAS (hands-on throttle and stick control) disuplai dari Northrop Grumman. Jadi, feel mengemudikan Super Tucano dan mengoperasikan sistem persenjataannya sangat identik dengan pesawat tempur jet canggih.
Dari semua kecanggihan dan keunggulanya wajar pesawat ini menjadi rebutan sejumlah negara di Amerika latin sebut saja  Republik Dominika, Kolombia, Ekuador, dan Chile. Selain Indonesia, Brasil pun mengekspor pesawat ini ke Angola, Burkina Faso, dan Mauritania.

Tambahan : 
Super Tucano memiliki 2 varian yakni Super Tucano A-29A (single Seater)satu penerbang  dan A-29B (Twin Single Seater) dua penerbang duduk secara tandem. |||0|||0
Share:

XSTAT, TEKNOLOGI PENYUMBAT PEMBULUH DARAH UNTUK TENTARA AMERIKA YANG TERKENA TEMBAK


Ketika seorang tentara terkena tembakan di medan perang, pengobatan darurat bisa tampak sama brutalnya dengan cedera itu sendiri. Biasanya petugas medis dalam keadaan darurat menghentikan pendarahan harus memasukkan kasa steril langsung kedalam rongga luka, terkadang sedalam 5 inci ke dalam tubuh untuk menghentikan pendarahan arteri.

Bagi prajurit yang sudah mengalaminya tentu pengobatan atau tindakan medis semacam ini adalah proses yang sama menyakitkan jika perdarahan tidak berhenti setelah tiga menit maka dokter harus mengeluarkan semua kain kasa yang tertanam di dalam tubuh. Bahkan dengan perawatan darurat ini, banyak tentara yang mati karena mengalami pendarahan serius sebagai penyebab utama kematian di medan perang.

Foto elemen dasar dari Xstat
Terilhami dari peristiwa tersebut para peneliti dari RevMedx Amerika menemukan suatu cara efektif dalam menghentikan pendarahan yakni dengan cara memodifikasi alat suntik agar mampu menyuntikkan busa/spons khusus ke dalam luka teknik semacam ini dinamakan Xstat. Xtat dinilai dapat lebih efektif menghentikan pendarahan luka  hanya dalam 15 detik bahkan mampu bekerja pada luka tembak ataupun luka pecahan peluru bahkan luka berat sekalipun.

spons Xtat memiliki ukuran satu sentimeter dengan diameter seukuran aspirin atau parasetamol tablet yang mempunyai karakter seperti spons jika di suntikan dapat mengembang untuk menutupi luka dan menciptakan tekanan yang cukup untuk menghentikan pendarahan.

Foto Penggunaan Xstat Revmedx.
spons ini terbuat dari bubur kayu yang  dilapisi dengan zat antimikroba dan  kitosan (pembeku darah) yang berasal dari cangkang udang. sedangkan untuk memastikan bahwa tidak ada spons yang tertinggal mereka menambahkan penanda berbentuk X yang membuat setiap spons terlihat pada gambar x-ray.

XStat dinilai mampu  menggantikan lima gulungan besar kasa dalam satu ampul. RevMedx juga merancang versi yang lebih kecil dengan diameter 12 milimeter yang digunakan untuk luka kecil. Setiap XStat mungkin akan menelan biaya sekitar $ 100,tapi harga mungkin turun jika  RevMedx meningkatkan manufaktur dan bekerja sama dengan FDA (Food and Drug Administration) atau Badan yang bertugas mengatur makanan, suplemen makanan, obat-obatan, produk biofarmasi, transfusi darah, piranti medis, piranti untuk terapi dengan radiasi, produk kedokteran hewan, dan kosmetik di Amerika Serikat

RevMedx awalnya melakukan percobaan pada luka hewan. Setelah sukses, perusahaan Revmedx berhasil mendapatkan pendanaan sebesar  $ 5 juta dalam mengembangkan produk jadi untuk US Army
Share:

IRON DOME, MENGENAL SECARA DETIL KUBAH BESI ANDALAN ISRAEL

Foto Kinerja Iron Dome.
Iron Dome merupakan sebuah sistem pertahanan udara taktis yang dirancang untuk mencegat dan menghancurkan roket jarak pendek dan artileri dengan rudal pencegat. Sistem itu diciptakan sebagai sebuah tindakan defensif terhadap ancaman roket-roket Hamaz & Hizbullah yang ditembakkan secara serampangan dan tentu mengancam penduduk sipil Israel.  Sistem tersebut dibuat dengan bantuan prakarsa sang negara adidaya yakni Amerika Serikat.

Iron Dome sebenarnya terdiri dari tiga elemen dasar seperti  radar pencari dan pengendus target (DTR = Detection & Tracking Radar) yang dikembangkan oleh sebuah perusahaan Pertahanan Israel, ELta. sedangkan  mPrest Systems bekerja sama dengan Rafael bertugas untuk membuat  software dan sistem kontrol senjata (BMC=Battle Management & Weapon Control ) dan terakhir sistem unit  peluncur rudal (Missile Firing Unit=MFU) dengan  tiga alat peluncur yang masing-masing dilengkapi dengan 20 rudal yang diberinama Tamir dibangun oleh Rafael.

Rudal tamir memiliki sayap kemudi serta sensor elektro optik untuk menambah kemampuan manuver  selain itu rudal di lengkapi dengan hulu ledak khusus yang mampu meledakkan benda apapun di udara. Rudal ini memiliki panjang tiga meter dengan diameter 15 cm dan berat 90 kilogramm. 
Foto Iron Dome System

Sistem kerja iron dome terbilang sangat taktis, Setelah radar mendeteksi dan memonitor adanya ancaman roket , maka sistem di dalam BMC akan melihat arah lintasan vertikal roket apakah membahayakan atau tidak jika lintasan roket tersebut membahayakan maka akan dilanjutkan kepada proses inteceptor dengan menembakkan rudal pencegat tamir.

Iron Dome dinyatakan berfungsi dan mulai dikerahkan pada Maret 2011. Pada bulan berikutnya Iron Dome bisa mencegat roket Grad, untuk pertama kalinya, yang diluncurkan dari Gaza.

Keunggulan Iron Dome  terutama terletak pada mobilitasnya yang tinggi , Sistem ini dapat berpindah tempat dalam hitungan jam. Sejauh ini ada empat peluncur dan tiga yang beroperasi. Harga per unitnya diperkirakan mencapai 1,3 juta poundsterling (Rp 19,8 miliar) dan rudal-rudalnya masing-masing berharaga 25.000 pounds (Rp 381 juta).
Share:

Popular Posts

MOMOSERGEIDRAGUNOV

Pages

Military

Name*


Message*