Foto Kinerja Iron Dome. |
Iron Dome sebenarnya terdiri dari tiga elemen dasar seperti radar pencari dan pengendus target (DTR = Detection & Tracking Radar) yang dikembangkan oleh sebuah perusahaan Pertahanan Israel, ELta. sedangkan mPrest Systems bekerja sama dengan Rafael bertugas untuk membuat software dan sistem kontrol senjata (BMC=Battle Management & Weapon Control ) dan terakhir sistem unit peluncur rudal (Missile Firing Unit=MFU) dengan tiga alat peluncur yang masing-masing dilengkapi dengan 20 rudal yang diberinama Tamir dibangun oleh Rafael.
Rudal tamir memiliki sayap kemudi serta sensor elektro optik untuk menambah kemampuan manuver selain itu rudal di lengkapi dengan hulu ledak khusus yang mampu meledakkan benda apapun di udara. Rudal ini memiliki panjang tiga meter dengan diameter 15 cm dan berat 90 kilogramm.
Foto Iron Dome System |
Sistem kerja iron dome terbilang sangat taktis, Setelah radar mendeteksi dan memonitor adanya ancaman roket , maka sistem di dalam BMC akan melihat arah lintasan vertikal roket apakah membahayakan atau tidak jika lintasan roket tersebut membahayakan maka akan dilanjutkan kepada proses inteceptor dengan menembakkan rudal pencegat tamir.
Iron Dome dinyatakan berfungsi dan mulai dikerahkan pada Maret 2011. Pada bulan berikutnya Iron Dome bisa mencegat roket Grad, untuk pertama kalinya, yang diluncurkan dari Gaza.
Keunggulan Iron Dome terutama terletak pada mobilitasnya yang tinggi , Sistem ini dapat berpindah tempat dalam hitungan jam. Sejauh ini ada empat peluncur dan tiga yang beroperasi. Harga per unitnya diperkirakan mencapai 1,3 juta poundsterling (Rp 19,8 miliar) dan rudal-rudalnya masing-masing berharaga 25.000 pounds (Rp 381 juta).