Concept ATD-X Stealth Fighter Generation 5 |
Saat semua negara berlomba-lomba membuat pesawat tempur generasi ke-5, negara Jepang pun tidak mau ketinggalan salah satunya mereka sudah mempersiapkan konsep desain pesawat tempur generasi kelima yang memiliki kemampuan "anti pesawat siluman"
(counterstealth).
Pesawat tempur generasi ke-5 ini akan dibangun berdasarkan konsep yang dirancang sebelumnya bernama ATD-X (Advanced Technology Demonstrator-X) yang di umumkan secara resmi pada Juli 2007. Sedangkan Kemhan Jepang
sudah menyiapkan anggaran senilai 39,2 miliar yen (sekitar Rp4,5
triliun) dari 2009 hingga 2016.
Pengembangan pesawat tempur generasi ke lima Jepang dikembangkan oleh Technical Reaearch and Defalopment Institute (TRDI) dengan tujuan menciptakan pesawat tempur siluman yang potensial di masa depan menggantikan pesawat tempur sebelumnya Mitsubishi F-2. selain itu, Jepang menghawatirkan Rencana penggelaran pesawat tempur generasi kelima berteknologi canggih seperti F35 Lighting Amerika, Chengdu J-20 oleh China dan Sukhoi PAK-FA T-50 oleh Rusia, ini yang membuat Jepang
memandang proyek pengembangan pesawat tempur siluman sangat
mendesak.
Pemerintah Jepang masih merahasiakan detil dari pesawat ini, tetapi isu yang dihembuskan Basis Pesawat ini lebih beracuan kepada i3 (informed, intelligent, instantaneous) dengan mengusung desain pesawat siluman Amerika F-22 Raptor. sedangkan dimensi pesawat Jepang lebih dekat ke Saab Gripen, untuk pembuatan mesin Jepang mempercayakan kepada IHH (Ishikawajima-Harima Heavy) bertugas mengembangkan turbofan XF5-1 yang di klaim mampu menyamai M88 Francis dengan daya dorong 44,5-89 kN (10.000 hingga 20.000 lb),
Pesawat tempur ATD-X rencananya dilengkapi fly-by-optik dengan menggantikan serat optik sehingga memungkinkan data yang akan ditransfer lebih cepat dan aman terhadap gangguan serangan elektromagnetik, Bukan hanya itu saja Pesawat tempur ATD-X ini akan dilengkapi dengan radar buatan dalam negeri yang diklaim mampu menyamai radar pesawat tempur yang di buat Nortrop Grumman.F35 AN/APG-81 (AESA) beserta dukungan Electromagnetic Countermeasures (ECM) dan anti jamming sebagai dukungan kemampuan stealth pesawat.
Meski tak akan mengalami hambatan dalam hal teknologi, Jepang diperkirakan harus menghadapi rintangan politik dari sekutu utamanya, Amerika yang dimana selama ini selalu keberatan Jepang mengembangkan rancang bangun pesawat tempurnya sendiri. Salah satu alternatif yang akan ditempuh adalah mengajak Amerika mengembangkan bersama pesawat tempur generasi kelima ini
XF5-1 Turbofan engine technology
Multi Function RF Sensor, Dan Advanced Active Electronically Scanned Array (AESA) technology
TRDI new ransmit-receive modules being developed to support its new AESA radar.
GENERAL CHARACTERISTIC
Crew: 1
Length: 14.174 meters (46.50 feet)
Wingspan: 9.099 meters (29.85 feet)
Height: 4.514 meters (14.80 feet)
Max takeoff weight:
Crew: 1
Length: 14.174 meters (46.50 feet)
Wingspan: 9.099 meters (29.85 feet)
Height: 4.514 meters (14.80 feet)
Max takeoff weight:
8 tonnes max takeoff weight alt = 17,636 pounds ()
Powerplant: 2× IHI XF5-1.
Dry thrust: 10 tonnes (22,046 pounds) each
Thrust with afterburner: 15 tonnes (33,069 pounds) eac
Powerplant: 2× IHI XF5-1.
Dry thrust: 10 tonnes (22,046 pounds) each
Thrust with afterburner: 15 tonnes (33,069 pounds) eac
No comments:
Post a Comment