Military Technology News Network

VISBY KORVET , KAPAL PERANG YANG MENGINSPIRASI PENGGUNAAN TEKNOLOGI STEALTH

Foto Visby tampak Samping
Visby adalah kapal perang siluman yang pertama dibangun untuk Angkatan Laut Swedia setelah Göteborg dan korvet kelas Stockholm. Korvet siluman kelas Visby yang dirancang bangun oleh galangan kapal Kockums AB di kota Malmo Swedia. Kockums merupakan perusahaan hasil merger antara Kockums Mekaniska Verkstad dan Karlskronavarvet shipyard (di kota Karlskrona) pada 1998.

Visby dirancang khusus beroperasi diperairan littoral (pesisir). Manuveribilitas dan stabilitas pada kecepatan tinggi dianggap sebagai penentu dan parameter paling krusial dalam pertempuran dilaut littoral.

Dalam pengujian kemampuan silumannya Visby terbukti sulit dilacak radar, selain penggunaan material penyerap sinyal radar pada keseluruhan badan kapal dan minimalisasi penggunaan tiang-tiang di geladaknya, membuat bayangan yang tertangkap radar tersamar hanya setara bayangan kapal penangkap ikan kecil.

Berkat kemampuannya ini Visby baru bisa terdeteksi radar dalam jarak 13 km di laut bergelombang dan 22 km di laut tenang, ini dilakukan tanpa perlu mengacak radar lawan (jamming). Apabila jamming diaktifkan kapal terdeteksi hanya pada jarak 8 km di laut bergelombang dan 11 km di laut tenang.

Konstruksi Badan kapal menggunakan konstruksi material berlapis (sandwich) yang terdiri dari lapisan inti PVC dengan serat karbon dan vinyl laminate. Material ini memberikan kekuatan dan tingkat kekerasan cukup tinggi, mempunyai berat minim, anti-shock yang baik, minim terdeteksi radar dan minim memantulkan sinyal gelombang magnetik.

Tenaga penggerak
Sistem penggerak Visby memakai kombinasi antara tenaga diesel dan turbin gas (CODAG), untuk melaju dikecepatan tinggi Visby dibekali empat mesin gas turbin berdaya dorong 4000 kw/ mesin, yang mampu melesatkan kapal hingga kecepatan diatas 35 knot. Ke-empat mesin turbin seri TF50 A ini dipasok oleh Honeywell Turbine, Amerika.

Sedangkan untuk kecepatan rendah Visby dilengkapi dengan dua mesin diesel type MTU 16V 2000 N90 yang menghasilkan tenaga hingga 1300 kw/ mesin, kedua jenis diatur oleh perangkat gearbox untuk mengendalikan semburan udara pada Kamewa ganda.

Selain itu terdapat pula tiga buah generator berdaya masing-masing 270 kw untuk mensuplai tenaga elektrik kapal.

Kemampuannya melaju dengan kecepatan tinggi dipermukaan air diimbangi dengan struktur desain kapal yang optimal membuat manuverabilitasnya lebih tinggi dibanding kapal-kapal cepat dikelasnya.

Untuk durasi waktu berlayar ekonomis, batas kecepatan maksimum yang bisa dicapai ada dikisaran 15 kt, sedangkan untuk pertempuran maksimum kecepatan yang mampu digenjot hingga 35 kt untuk durasi terbatas. Saat bermanuver dipelabuhan dengan pendalian terbatas, Visby dibantu oleh rudder dan bowthruster yang berfungsi menggerakkan posisi kapal kesamping kiri dan kanan

Perintah dan Kontrol
Untuk perangkat perang elektronik Visby dibekali radar pengintai taktis CS-3701 dari EDO Reconnaissance & Surveillance yang menyediakan fungsi electronic support measures (ESM) dan radar warning receiver (RWR).

Selain itu Visby Class juga telah dilengkapi dengan MASS (multi-ammuntion softkill) yakni pengumpan berupa munisi dari Rheinmetall Waffe Munition Jerman.

MASSA dapat meluncurkan sampai dengan 32 proyektil omni-spectral dalam waktu-sigkat untuk meng-counter rudal anti-kapal yang diluncurkan musuh. Sistem ini meliputi radar, inframerah, elektro-optik, laser dan ultraviolet wavebands.

Perangkat radar utama di Visby mengadopsi radar multi peran tiga-dimensi jenis Sea Giraffe AMB 3D C-band buatan Saab Microwave Systems. Radar teknologi terbaru ini mampu memberikan respon cepat ke system persenjataan berkat teknologi 3D Agile Multi-beam saat merespon target berjarak 20 km.

Radar Sea Giraffe-3D memberikan kemampuan lebih unggul dibandingkan radar 3-D lainnya, benyaknya jumlah objek di angkasa dapat terpantau di setiap sensor antenna Visby. Pola pencarian pun dapat dipilih di setiap level ketinggian dalam cakupan sudut dari 0° hingga lebih dari 70°.

Pengukuran sasaran dilakukan secara parallel saat menerima sinyal radar menggunakan amplitudo monopulse, alat ini menyediakan kemampuan untuk mengukur koordinat target mulai dari arah, ketinggian, kecepatan secara akurat.

Teknik menjangkau cakupan ketinggian juga dilakukan secara akurat dengan mengkompensasi data-data secara elektronik ke pengendali kapal untuk melakukan manuver yang sesuai. Dengan adanya teknologi ini Sea Giraffe AMB tidak memerlukan platform untuk menstabilkan posisi kapal secara mekanis.


Untuk mendeteksi target permukaan proses pengamatan radar dan optimalisasi data sasaran ditampilkan dalam layar beresolusi tinggi, proses ini terhubung dengan kendali senjata anti-kapal yang secara otomatis siap tembak jika sudah masuk jangkauannya.

Roket, mortir hingga amunisi senjata akan meloading otomatis jika mendeteksi objek diseputar kapal dan mampu menembak secara akurat sesuai kebutuhan senjata yang ada. Misalkan sasaran masuk dalam jangkauan tembak meriam, maka secara otomatis kanon akan terbuka dan melakukan penembakan, Hal ini memungkinkan kapal untuk melakukan manuver menghindar dan melawan menggunakan senjata pendukung atau mentransfer posisi penembakan sasaran ke unit lain.

Tersedia pula perangkat tambahan lainnya berupa alat pengidentifikasi musuh (IFF) dan ECCM (electronic counter countermeasures) capabilities include ultra-low antenna sidelobes and both frequency and code agility. The antenna has a rotation rate of 30rpm for surveillance and 60rpm for air defence.

ECCM (counter elektronik penanggulangan) dimana didalamnya terdapat sidelobes ultra-low antena berfrekuensi ganda. Antena berputar dengan kecepatan 30 rpm untuk mode pengintaian dan 60 rpm untuk mode pertahanan udara. Hal ini memberikan waktu reaksi lebih cepat dan tepat dalam mengaktifkan persenjataan untuk merespon ancaman. Interval dari saat target terdeteksi hingga gelaran senjata siap tembak hanya butuh waktu beberapa detik,

Ada pula radar I-band untuk mencari sasaran permukaan dan radar I / J-band sebagai pengendali tembakan




Senjata
Sistem senjata Visby menganut prinsip clean-deck platform dimana penempatan semua senjata berada didalam badan kapal bukan diatas geladak kapal seperti umumnya. Satu-satunya persenjataan yang terlihat diatas geladak adalah meriam utama jenis Bofors Mk.3 kaliber 57 berbentuk diamond-cut dibagian haluan kapal.

Perusahaan penghasil senjata asal Swedia ini merancang Bofors Mk.3 agar bisa di gunakan pada kapal yang sudah menganut teknologi siluman. Selain RCS (Radar Cros Section) kapal tetap minim dari tangkapan dan jangkauan radar musuh, ketika tak di gunakan laras bisa disembunyikan dalam kubah meriam (gun-house).

Selain itu ciri fisik meriam Bofors Mark III (Mk.3) adalah dihilangkannya jendela bidik operator pada bagian kubah sebelah kiri. Artinya pada generasi sistem penembakannya telah mengadopsi sistem penembakan otomatis sepenuhnya.

Jarak tembak pun terdongkrak 3 km lebih jauh dari generasi sebelumnya (Mk.2) berkat proyektil berlabel "3P All Target Amunition", sehingga meriam mampu menghantam target sejauh 17 km. Secara teknis meriam ini mampu melontarkan 220 proyektil per menit . sementara persediaan peluru siap tembak dipatok 120 butir proyektil.

Sementara untuk senjata pertahanan udara Visby mengakuisisi rudal Umkhonto dari "Kentron Division-Denel", yang berlokasi di Centurion Afrika Selatan. Rudal Ini mempunyai pemandu inframerah berdaya jangkau 12 km di ketinggian maksimum 10 km. Dengan penangkis serangan udara ini Visby mampu meluncurkan 8 buah rudal ke beberapa target berbeda hanya dalam sekali tembak. Rudal-rudal ditempatkan secara terpisah dalam dua tabung peluncur vertikal yang berisi 16 rudal dalam satu tabung.

Untuk persenjataan anti kapal permukaan Visby dilengkapi 8 buah rudal Saab Bofors Dynamics RBS 15 MK2/Mk3. Rudal ini dipandu radar aktif Ku-band dengan jarak tembak sejauh lebih dari 200 km. Rudal berkecepatan subsonik (mach 0,9) ini memiliki hulu ledak HET seberat 200kg.

Tabung peluncur rudal ditempatkan di bawah dek dengan melalui sistem mekanisme penembakkan khusus dengan tetap menjaga kemampuan siluman kapal. Bahkan kepulan asap yang disemburkan saat rudal diluncurkan langsung diurai ke dalam knalpot khusus dalam kanal terpisah, sehingga tidak meninggalkan jejak penembakkan.

Informasi detil Visby Class
Perangkat Anti Ranjau
Untuk perangkat perang anti ranjau (Mines Counter-Measures/MCM), Visby membawa 2 unit kendaraan tanpa awak bawah air bernama ROVs (remotely operated vehicles) untuk memburu dan menghancurkan ranjau. Kendaraan ini dibuat oleh Saab Bofors dengan fungsi utama sebagai pendeteksi lokasi ranjau dan sebagai penghancur ranjau baik yang ada di permukaan maupun bawah air.

Atlas Elektronik berperan besar dalam pengembangan teknologi kendaraan yang di berinama Seafox ini, karena kendaraan ini merupakan penyempurnaan dari kendaraan pemburu ranjau buatan Saab sebelumnya 'Double Eagle MKIII'.

Banyak perubahan dilakukan untuk meng-upgrade sistem elektronik terbaru berikut sistem sensornya. Double Eagle dan Seafox beroperasi sepenuhnya secara otonom didalam air, bisa dibilang ini adalah wahana nir awak pengintai objek bawah laut.




Spesifikasi Kunci
* Crew - 43
* Hull Desain - FRP Sandwich
* Panjang - 72m
* Panjang Antara Perpendiculars - 61.5m
* Lebar - 10.4m
* Draught - 2,4
* Displacement Ketika Penuh Dilengkapi - 600t
* Kecepatan - 35kt
Share:

Popular Posts

MOMOSERGEIDRAGUNOV

Pages

Military

Name*


Message*