Kapal patroli tempur korvet stealth kelas Sigma KRI Sultan Iskandar Muda bakal jadi momok musuh. Para cecunguk sipil asing kalau bandel akan disikat.
Bersama tiga saudara kembarnya, KRI Diponegoro 365, KRI Sultan Hasanuddin 366, dan KRI Frans Kaisepo 368, KRI Sultan Iskandar Muda 367 dilengkapi sistem persenjataan dan kendali tempur hipermoderen, lengkap dengan penginderaan radar 3D (tiga dimensi) dan sonar untuk keunggulan tempur permukaan ke udara, permukaan ke permukaan dan duel kapal selam.
Rudal permukaan ke permukaan Exocet yang dipasang pada KRI korvet kelas Sigma bersaudara itu adalah dari varian terbaru versi MM40 (jika tak ada aral), dengan daya jangkau lebih ditingkatkan dari versi sebelumnya menjadi 180 km.
Rudal berteknologi Perancis ini sudah terbukti digdaya dalam Perang Falkland (Perang Malvinas) antara Argentina vs Inggris dan sangat sohor di dunia sesudahnya. Ketika itu AL Argentina secara efektif berhasil melumpuhkan kapal-kapal perang canggih milik Inggris dengan Exocet MM38.
Kapal Royal Navy's HMS Sheffield remuk dihajar pada 4/5/1982, Atlantic Conveyor ditenggelamkan pada 25/5/1982 dan HMS Glamorgan rusak berat pada 12/6/1982.
Untuk duel permukaan ke udara menghadapi pesawat tempur, KRI ini dilengkapi rudal MBDA Mistral generasi terbaru: Tetral. Penginderaan KRI siluman ini mengandalkan sistem manajemen tempur TACTICOS buatan Thales, sebuah perusahan hi-tech Belanda. Sistem ini dikenal dengan nama Combat Management System (CMS), kini menjadi standar pertahanan NATO.
Kemudian ada radar utama MW08 3D multibeam surveillance dengan G-band, yang merupakan famili 3D multibeam jarak menengah (105 km) untuk survei, menentukan sasaran, dan penjejakan. MW08 3D ini dilengkapi dengan teknologi radar termutakhir, dilengkapi dengan kontrol tembak untuk mengendalikan senjata terhadap sasaran permukaan, yang diperkuat dengan radar kontrol tembak LIROD Mk2.
Dengan persenjataan dan penginderaan komplit hipermoderen, KRI Sultan Iskandar Muda 367 dan 3 saudara kembarnya bakal menjadi pengawal kedaulatan yang tangguh di perairan Indonesia.
PENGACAU SIPIL
"Di masa damai, masalah kerawanan di laut, meliputi perompakan, illegal fishing, dan illegal logging, akan menjadi salah satu target operasi korvet ini dan kapal ini didisain untuk bisa menangani masalah-masalah tersebut," Komandan KRI Sultan Iskandar Muda 367 Letkol Laut (P) Ariantyo Condrowibowo (8/10/2008).
Menurut Ariantyo, kalau para cecunguk itu membandel, tidak mengindahkan tahapan peringatan yang diberikan, maka pihaknya akan tegas melumpuhkan.
Untuk sasaran sipil ini bukan rudal yang dipakai atau torpedo 3A 244S Mode II/MU 90 dalam peluncur 2 x B515. Terlalu mahal dan tidak sepadan. Cukup dengan 'senjata ringan' terpasang, yakni kanon Oto-Melara 76mm atau yang lebih kecil yakni Auxiliary Gun 2 x 20 mm Vector G12.
Ariantyo menjelaskan, peringatan pertama pihaknya akan menempuh komunikasi melalui radio, isyarat bendera atau lampu. Kemudian mengirimkan tim pemeriksa.
Kalau saat diberi isyarat tidak dipedulikan, maka pihaknya akan melakukan manuver-manuver untuk menghalangi kapal sasaran kabur. "Kalau masih membandel juga kita berikan tembakan peringatan di depan haluan. Kalau masih tetap bandel, kita berikan tembakan pelumpuhan, dengan menghancurkan pendorongnya," tegas Ariantyo.
Dikatakan bahwa semua langkah itu sudah tertuang dalam protap (prosedur tetap) menyeluruh tugas dan fungsi Angkatan Laut. Mula-mula dilakukan pendeteksian, kemudian pemeriksaan. Jika terbukti ada pelanggaran, maka akan diproses sesuai hukum berlaku dan diserahkan ke pengadilan.
Menurut Ariantyo, dengan jangkauan dan keunggulan teknologi radar serta kecepatan mesin KRI Sultan Iskandar Muda, maka pihaknya akan lebih cepat mendeteksi, memergoki, dan menyergap mereka.
"Saya dan seluruh crew merasa bangga terpilih untuk mengawaki kapal korvet KRI Sultan Iskandar Muda ini. Kami bukan karena penunjukan tetapi diseleksi ketat," demikian Ariantyo.
ANTI SUBMARINE
Kapal jenis korvet kelas Sigma (Ship Integrated Geometrical Modularity Approach) ini, selain keandalan dalam sisi daya gempur , KRI Sultan Iskandar Muda mampu melakukan manuver full turn ala hiu mengamuk membentuk angka 8, dengan sudut kemudi penuh melesat dengan kecepatan maksimal 28 knots! untuk formasi anti submarine
KRI Sultan Iskandar Muda melakukan manuver Short Leg Zigzag dalam gerakan taktis menghadapi kapal selam musuh. Manuver ini digunakan untuk mengacaukan perhitungan solusi penembakan torpedo oleh kapal selam musuh, sampai KRI Iskandar Muda memasuki jarak tembak torpedonya.
Dalam peperangan anti kapal selam ini sangat penting untuk mengetahui posisi kapal selam musuh. Selanjutnya kecepatan yang digunakan saat manuver Short Leg Zigzag tersebut adalah kecepatan maksimal, di mana kemampuan deteksi sonar KRI Sultan Iskandar Muda masih berfungsi optimal.
Muncul pertanyaan kenapa KRI Iskandar Muda tidak terbalik saat melakukan manuver membentuk angka 8 dengan sudut kemudi penuh (miring tajam) dan kecepatan maksimal, Komandan KRI Sultan Iskandar Muda Letkol Laut (P) Ariantyo Condro Wibowo mengungkapkan bahwa kapal ini dilengkapi sistem canggih yang membuat keseimbangan kapal tetap terjaga, meskipun dengan kemiringan kemudi penuh.
PERSENJATAAN ELEKTRONIK
Sistem manajemen tempur Thales TACTICOS buatan Thales, sebuah perusahan hi-tech Belanda, spesialis dalam bidang disain dan produksi sistem integral untuk komando dan kontrol, sensor dan komunikasi. Sistem ini dikenal dengan nama Combat Management System (CMS). Keunggulan teknologi yang dikembangkan Thales kini menjadi standar pertahanan NATO
Data Link: LINK Y Mk2 datalink system
Komunikasi elektronik: Thales/Signaal FOCON
Sistem Pengumpan: TERMA SKWS
Platform integrasi utama: Imtech UniMACs 3000 Integrated Bridge System
Sensor dan elektronis
RADAR
Radar utama MW08 3D multibeam surveillance buatan Thales, sebuah radar dengan G-band, yang merupakan famili 3D multibeam jarak menengah (105 km) untuk survei, menentukan sasaran, dan penjejakan. MW08 ini dilengkapi dengan teknologi radar termutakhir yang pendeteksiannya serba otomatis. Radar ini juga dilengkapi dengan kontrol tembak untuk mengendalikan senjata terhadap sasaran permukaan. Ini juga diperkuat dengan radar kontrol tembak LIROD Mk2.
SONAR
Thales Kingklip frekuensi menengah aktif/pasif ASW hull mounted sonar
TENAGA PENGGERAK
Kapal kelas sigma ini dilengkapi dua buah mesin diesel V28-33D STC (sequintial turbo charging) diproduksi oleh MAN Diesel (Jerman) berkonfigurasi V 20 silinder. Mesin berkekuatan 8900 kW ini masing-masing menggerakan sebuah baling-baling yang bisa diatur kemiringan bilahnya melalui sebuah gir pengurang putaran satu tingkat. Mesin berbobot 46 ton ini berukuran panjang x lebar x tinggi = 7330 x 2100 x 3180 mm.
No comments:
Post a Comment