F-33 (sebelumnya KF-X) adalah sebuah program Korea Selatan dan Indonesia untuk mengembangkan pesawat tempur multi-fungsi canggih untuk Angkatan Udara Republik Korea (ROKAF) dan Tentara Nasional Indonesia - Angkatan Udara (TNI-AU), program ini dipelopori oleh Korea Selatan dengan Indonesia sebagai mitra utama. Negara-negara lain seperti Turki telah menunjukkan minat dalam kerjasama pengembangan dan produksi pesawat. Ini adalah program pengembangan pesawat tempur kedua Korea Selatan setelah KAI FA-50.
Dalam membuat sebuah project besar dengan dana yang sangat
besar pula, tentu ada sebuah target yang mau di tuju oleh Negara yang
melakukan Project tersebut. Demikian juga halnya dengan project KFX ini,
ada semacam standart jet tempur yang hendak dicapai. Target yang ingin
dicapai adalah pesawat tempur KFX ini dirancang menggunakan mesin ganda
yang setara dengan mesin General Electric F144 atau SNECMA M88 yang
digunakan pada pesawat temput F/A-18 E/F Super Hornet dari Boing dan
Dassault Rafale. Dan dari segi radius serang diharapkan kemampuannya
lebih besar 50% dari kemampuan KF-16 (F-16 Block 52). Selain itu
diharapkan bahwa usia Airframe pesawat lebih awet 34% dari F-16 Block
52, memiliki system avionic yang lebih baik dan memiliki kemampuan data
link yang baik serta elektronik warfare yang lebih baik dari F-16 Block
52. Pesawat KFX ini juga diharapkan akan menggunakan radar AESA (Active
Electronically Scanned Array) yang lebih baik dari radar yang digunakan
oleh pesawat F-16 Block 52.
Proyek ini pertama kali diumumkan oleh Presiden Korea Selatan Kim Dae-Jung pada upacara wisuda di Akademi Angkatan Udara pada Maret 2001. Meskipun persyaratan operasional awal untuk program KF-X seperti yang dinyatakan oleh ADD (Badan Pengembangan Pertahanan) adalah untuk mengembangkan pesawat ber kursi-tunggal, ber mesin jet kembar dan dengan kemampuan siluman (stealth) yang lebih baik dibanding Dassault Rafale atau Eurofighter Typhoon, tapi masih kurang stealth dibanding Lockheed Martin F-35 Lightning II, fokus dari program tersebut telah bergeser untuk memproduksi pesawat tempur dengan kemampuan lebih tinggi dari pesawat tempur kelas KF-16 pada tahun 2020.
Dimensi tampak samping KFX C200
Dimensi Tampak Bawah KFX dan sistem persenjataan yang akan diusung
Model Daya Pendorong Mesin /Engine F414
Spesifikasi :
• Kru : 1
• Mesin : 52,000lbs (F414 class x 2)
• Kecepatan maksimal : Mach 1.8
• Persenjataan
o M61 Vulcan
o AIM-9X class short-range AAM(AIM-9X class) (indigenous, under development)
o AIM-120 class beyond visual range AAM (not specified yet)
o 500lbs SDB class guided bomb|KGGB (indigenous)
o JCM class guided short range AGM (indigenous, under development)
o SSM-760K Haeseong ASM (indigenous) (anti ship missile)
o Boramae ALCM (indigenous, under development), or Taurus class ALCM
o supersonic ALCM (based on Yakhont technology) (indigenous, under development)
o AIM-9X class short-range AAM(AIM-9X class) (indigenous, under development)
o AIM-120 class beyond visual range AAM (not specified yet)
o 500lbs SDB class guided bomb|KGGB (indigenous)
o JCM class guided short range AGM (indigenous, under development)
o SSM-760K Haeseong ASM (indigenous) (anti ship missile)
o Boramae ALCM (indigenous, under development), or Taurus class ALCM
o supersonic ALCM (based on Yakhont technology) (indigenous, under development)