Foto B-737-200 Surveillance TNI AU |
Nama "Camar Emas" mungkin sangat membekas bagi Angkatan Laut Amerika, inilah nama pesawat TNI AU yang sukses mengintai Kapal Induk USS Carl Vinson Amerika karena melanggar perbatasan Indonesia tanpa izin atas dasar itulah Data-data yang didapat dari pesawat pengintai Indonesia diajukan sebagai dasar keberatan diplomatik terhadap Amerika. Sebenarnya nama Camar Emas adalah sebutan bagi pesawat pengintai Boing 737 TNI AU , sejatinya pesawat ini adalah pengembangan dari versi pesawat komersial B737 yang dialih fungsikan sebagai kepentingan intelijen bahkan Amerika pernah menyebut B737-200 TNI AU adalah Adik dari Pesawat Pengintai Poseidon P-8A
Mengusung 2 mesin turbofan buatan Pratt and Whitney JT8D, pesawat ini mampu melalukan patroli sejauh 1.900 mil laut (3.500 km) dengan dibantu dengan dua radar yaitu Radar FB (M) buatan Bendix, AS yang berfungsi mendeteksi target permukaan sejauh 300 NM atau sekitar 550 kilometer serta APS-504 (V) Airborne Radar System buatan Litton System, Kanada yang berfungsi mendeteksi sasaran permukaan sejauh 200 NM atau sekitar 370 kilometer. selain berfungsi konvensional, radar ini bisa diset mendeteksi sasaran di permukaan atau di udara.
Foto B737 TNI AU dalam Pencarian Pesawat Malaysia MH370 |
Selain itu Boeing 737 Surveillance dilengkapi Mission Consoles yang terdiri atas konsol SLAMMR (Side Looking Airborne Modular Multimission Radar) yang mampu mendeteksi sasaran di samping pesawat sejauh 100 nautical miles (NM) atau sekitar 180 kilometer, konsol Search Radar, konsol Mission Commander dan konsol Navigation Communication dengan DPDS (Data Proccessing Display System).
Piranti lainnya adalah GPS (Global Positioning System) Litton dan IFF(Identification Friend of Foe) Interrogator. Boeing 737 Surveiller ini juga dilengkapi kamera berkemampuan optic zoom 20x dengan focus length 200 milimeter, FLIR (Forward Looking Infra Red) dengan zoom 22,5x memiliki focus length 20-450 milimeter dilengkapi autotrack video, laser pointer, image video processor, dan GPS. Kamera ini bisa merekam target dan mencetaknya.
Konsul Dalam Pesawat B737 TNI AU |
Dalam melaksanakan tugasnya, Maritime Patrol didukung 64 kru, yang terdiri dari dua orang instruktur/kapten pilot, 12 co-pilot, 16 juru mesin udara (engineering), lima juru muat udara (load master), 10 operator console, 14 observer, tiga juru foto udara, dan dua flight surgeon.
TNI AU mengoperasikan 3 pesawat dan ditempatkan di Skadron Udara 5 Pangkalan Udara (lanud) Hasanuddin, Makassar.