Military Technology News Network

KUB SA-6 | BUK SA-11 & BUK M1 | BUK SA-17&BUK M2E |BUK M-22 SHATIL-1 VARIAN SISTEM PERTAHANAN UDARA SOVIET

Sistem peluncur rudal BUK adalah varian dari sistem pertahanan permukaan ke udara yang dikembangkan unisoviet dan negara penggantinya yakni Negara Rusia. Buk diambil dari kata "Бук" yang artinya Pohon. Senjata ini diklaim paling efektif dalam sistem persenjataan pertahanan udara (antipesawat). Namun, pengoperasiannya tergolong rumit pada dasarnya BUK terdiri dari truk komando, truk TAR (target acquisition radar), truk TELAR (transporter erector launcher and radar). Fungsi BUK antara lain menghancurkan rudal balistik dan melumpuhkan obyek udara. 


Berikut adalah varian BUK dari masa kemasa berikut spesifikasinya:

1.    KUB/BUK SA-6  
KUB/ BUK SA-6
BUK SA-6 pertama kali diperkenalkan pada tahun 1967 mengusung rudal 3M9 berdaya jangkau 22km dengan ketinggian maksimal 7000 meter. Rudal 3M9 mempunyai berat 599 Kg dan mampu menghatam sasaran pada kecepatan 2.8 march. Target utama yang disasar rudal ini adalah Pesawat tempur.  

2.    BUK SA-11 & BUK M1
 
BUK M-1

Pada tahun 1980 Peluncur Rudal baru diperkenalkan yakni BUK SA-11 untuk mengupgrade rudal pendahulunya SA-6. Buk SA-11 dipersenjatai rudal jenis 9M38 berdaya jangkau 30Km dengan ketinggian maksimal 20.000 meter. Rudal 3M38 mempunyai berat 690 Kg dan mampu menghatam sasaran dengan kecepatan 3 mach.  kemudian berselang 3 tahun soviet mengupgrade kembali kemampuan rudal barunya agar mampu mencapai ketinggian 22.000 meter dan rudal tersebut diberinama 9М38M1 mulai pada saat itu, tepatnya tahun 1983 BUK-M1 resmi di perkenalkan.  BUK M-1 bertugas melindungi pasukan maupun instalasi/bangunan dari ancaman serangan udara termasuk pesawat tempur dan helicopter taktis maupun rudal jelajah

3.    BUK M1-2 SA-17 & BUK M2E

BUK M2E dengan Sasis Truck
Diperkenalkan pada tahun 1998 sistem rudal buk mendapat pembaharuan dengan adanya rudal 9М38M2/9M317 berbobot 720kg . Rudal tersebut mampu memburu target pada jarak 50km pada ketingian 25.000m namun menyoal kecepatan rudal ini masih sama dari pendahulunya yakni 3 mach. Pada tahun yang sama soviet membuat BUK versi ekspor yang diberinama BUK-M2E dengan menyuguhkan kemampuan upgrade aerodinamik sehingga memaksimalkan kecapatan rudal 9K317E menjadi 4mach . Buk-M2E dibuat untuk menetralisir serangan masif dari pesawat tempur taktis maupun strategis, rudal balistik taktis, rudal jelajah, rudal pesawat tempur, bom pintar, helikopter, termasuk hovering rotorcraft, UAV, meski Buk-M2E mendapatkan serangan electronic countermeasures yang gencar

4.    M-22/Shatil-1 aka SA-N-12

BUK M-22 aka SA-N-12 Versi Angkatan Laut

Shatil-1 adalah varian terakhir dari BUK yang diperkenalkan pada tahun 2004 namun ternyata spesialisasinya berbeda dari varian BUK lainnya. Shatil-1 diproduksi untuk memburu target laut yang biasa disematkan pada kapal perang.  Shatil-1 menggotong rudal 9M317ME berbobot 581kg pada jarak 50km dengan ketinggian 15000 meter namun rudal shatil sangat berbahaya karena mampu menabrak target pada kecepatan 4.5 mach. 

Kecanggihan BUK ini telah banyak diakui oleh beberapa Negara pentolan soviet yang tentu memanfaatkan jasanya untuk perkuatan armada perangnya mulai dari India, Korea Utara, Venezuela bahkan Syiria yang pada tahun 2011 membeli BUK Varian M2E. 

  • Jika dilihat dari perjalanan tempurnya BUK sudah banyak makan korban mulai dari tertembaknya Drone Georgia pada awal mei 2008 oleh otoritas Abkhazia . Abkhazia adalah sebuah negara republik yang secara de facto merdeka, seluas 8.600 km², terletak di Kaukasus. Georgia mengklaim Abkhazia sebagai wilayah kedaulatannya. Kedaulatan republik ini tidak diakui secara internasional, kecuali Rusia yang mengakuinya pada 26 Agustus 2008 bersamaan dengan pengakuan kedaulatan Ossetia Selatan. Abkhazia terletak di pantai timur Laut Hitam, berbatasan dengan Federasi Rusia di utara. Dengan Georgia, perbatasannya pada daerah Samegrelo-Zemo Svaneti di sebelah timur.
  • Penembakan tiga pesawat tempur Su25 dan satu pesawat pembom TU22m oleh Georgia pada perang Ossetia Selatan.  Analis menyimpulkan bahwa sistem rudal Georgia Buk bertanggung jawab, hilangnya empat pesawat ini menimbulkan kerugian besar Rusia yang disebabkan oleh Negara kecil sekelas Georgia
  • Pada 29 Januari 2013, Angkatan Udara Israel melancarkan serangan udara terhadap sebuah konvoi di Suriah diyakini memiliki rudal SA-17 BUK-M2E yang ditujukan untuk Hizbullah di Lebanon. Pemerintah Suriah membantah bahwa pengiriman senjata telah terjadi. Angkatan Udara Israel pada tanggal 7 Desember 2013 untuk ketigakalinya menyerang Suriah. Israel telah menolak untuk berkomentar. Namun Israel kali ini merugi karena Suriah mengklaim bahwa UAVnya ditembak ditembak jatuh oleh BUK. 
  • Terakhir Sistem ini diduga telah digunakan dalam jatuhnya Malaysia Airlines Penerbangan 17 (Boeing 777-200ER) pada 17 Juli 2014 dengan 298 kematian di timur Ukraina.|||0|||0

Share:

Popular Posts

MOMOSERGEIDRAGUNOV

Pages

Military

Name*


Message*